Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa Kelas 1 dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Dasar

11 Juli 2022   18:06 Diperbarui: 11 Juli 2022   18:09 7641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang siswa kelas 1 menangis di hari pertama masuk sekolah (Sumber : regional.kompas.com)

Hari ini, awal tahun ajaran baru tahun 2022/2023. Ada yang berbeda, suasana yang ditemukan di setiap tahun ajaran baru, sebelum pandemi covid-19. Kini bisa di rasakan kembali.

Ada dua angkatan siswa kelas 1, di saat tahun ajaran baru, tidak merasakan hari pertama bisa bertemu langsung dengan guru kelasnya. Pagi-pagi, orang tua siswa, sudah berkumpul didepan kelas 1. Mereka berdiri, di halaman kelas satu, menunggu ruangan kelas dibuka.

Sudah menjadi kebiasaan, berebut kursi, bisa anaknya duduk dideretan meja bagian depan. Suasana orang tua siswa, mengantar siswa di hari pertama, bisa di rasakan kembali setelah dua tahun.

Memang, kondisi pandemi covid-19, sudah menurun dan stagnan, di Kota Samarinda. Warna zona, ditiap kecamatan, sudah berwarna hijau. Kondisi sekolah, berangsur normal. Dan bisa bertatap muka secara seratus persen.

Dihari pertama masuk sekolah, suasana keceriaan, rasa gembira siswa kelas 1, turun ke sekolah, didampingi orang tua, masing-masing. Daftar, nama-nama siswa yang diterima di tiap kelas pun, sudah ditempel pada pintu masuk kelas. 

Orang tua siswa berdesakan, melihat daftar nama siswa kelas 1 tersebut, memastikan anaknya, masuk diruangan kelas 1A atau 1B. 

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), biasa berlangsung selama 3 hari awal masuk sekolah. Siswa, dikenalkan dengan ruangan kelasnya, dengan tempak duduk mereka di kelas, juga guru kelas, yang menjadi orang tua pengganti mereka selama di sekolah.

Anak juga, diperkenalkan, dengan keadaan keadaan lingkungan sekolah, berkenaan prilaku selama di kelas dan sekolah. Waktu masuk dan pulang sekolah, serta juga jadwal pelajaran.

Juga, perkenalan dengan guru bidang studi Pendidikan agama dan budi pekerti, guru PJOK, yang memberikan pelajaran selain guru kelasnya. 

Juga siswa, diperkenalkan, dengan tempat untuk berbelanja makanan, ataupun minuman di kantin. Dan juga larangan, berada diluar pagar sekolah, dan berbelanja hanya dilingkungan sekolah, yang sudah menyediakan kantin sekolah.

Dengan berbelanja, di kantin sekolah, ke higiniesan makanan, bisa terjamin. Karena makanan dan minuman yang dijual, harus memperhatikan kebersihan dan cara pengolahannya. 

Pedagang kantin, yang diizinkan berjualan disekitar lingkungan sekolah, di dampingi guru pjok, sebagai pembina kantin sekolah untuk mengikuti pelatihan, yang diadakan oleh Dinas kesehatan bekerjasama dengan petugas puskesmas terdekat.

Apalagi kondisi lingkungan skolah, yang berada di kelurahan, belum pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Pengawasan ketat satgas covid-19 yang dibentuk oleh sekolah, di haruskan memantau siswa, menerapkan protokol kesehatan. 

Menggunakan masker, baik di dalam ataupun ruangan kelas, membiasakan mencuci tangan, yang di sediakan westafel, tempat mencuci tangan. Wastefel, di siapkan di depan kelas, dan juga di pintu gerbang ketika masuk sekolah. Dan juga, terdapat di kantin sekolah.

Suasana, awal tahun ajaran di Sekolah dasar, memang berbeda di sekolah lanjutan. Peranan orang tua, sangat dominan. Menunggu anaknya, di depan kelas. Berbeda, di SMP, ataupun di SMA/SMK. Yang orang tua, setelah mengantar kesekolah langsung pulang kerumah. Dan menjemput kembali setelah waktunya pulangan.

Sedang di Sekolah Dasar, yang sibuk adalah orang tuanya, seakan-akan orang tualah yang mau masuk sekolah. Karena di usia SD, anak perlu beradaftasi dengan sekolah. Bahkan beberapa anak, yang bila tidak melihat orang tuanya, didepan pintu atau jendela kaca, si anak bisa menangis.

Memang ada rasa cemas siswa, yang tidak terbiasa berada di lingkungan yang baru. Sehingga masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang diberikan oleh guru kelas, bisa membuat siswa beradaftasi, baik dengan lingkungan maupun teman barunya di kelas.

Diawal masuk, guru biasanya juga membuat suasana hati siswa menjadi senang, dengan mengajak bernyanyi bersama. Menyanyikan lagu-lagu anak, yang biasa di kenal siswa, pada waktu berada di Taman Kanak-kanak (TK), atau Kekompok PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Namun, banyak juga siswa, yang tidak pernah berada di TK atau PAUD. Sehingga peran orang tua, memberikan pengertian kepada anak, dan juga cara guru kelas 1 menimbulkan suasana riang dan gembira bagi anak selama proses pembelajaran (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun