Nomaden, adalah gaya hidup minimalis yang hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Orang-orang dari zaman dulu, menjalani hidupnya dengan pola nomaden.Â
Tinggal di gua-gua, yang kecil dan sempit. Ada yang berkemah, di gurun padang pasir. Diera modern, gaya hidup minimalis, bisa dilakoni dengan nomaden di mobil. (Penulis : Riduannor)
Gaya hidup minimalis (minimalism), menjadi ngetrend beberapa tahun terakhir ini. Sebuah gaya hidup, yang berfokus pada meminimalkan berbagai gangguan, melakukan hal yang tidak penting.
Bahasa sederhananya, menghemat, efisien, dan tidak membuat pengeluaran ataupun membeli hal-hal yang tidak perlu. Slogan terkenal, dari konsep hidup minimalis, adalah less is more.
Dan ukuran minimalis, setiap orang berbeda, dan bersifat relatif. Ada yang memandang, berhemat dalam pengeluaran keuangan, dan membeli yang diperlukan, itulah gaya minimalis.
Ada juga, yang memandang dari segi rumah yang kecil, namun indah dilihat. Dengan penataan ruang, dan astetika pengaturan warna dinding rumah, yang tidak ramai, itu adalah minimalis.
Gaya hidup, memang bersifat personal. Setiap orang menjalannya, mempunyai sudut pandang dan penerapan yang berbeda. dilatar belakangi oleh pola pikir dan kebutuhan yang berbeda.
Manfaat Gaya hidup Minimalis
Menerapkan pola hidup bergaya minimalis, memberikan manfaat positif, sebagai berikut:
Secara finasial, lebih sehat
Bergaya hidup minimalis, bisa membuat kita membedakan mana kebutuhan, dan mana keinginan.Â
Keinginan, adalah sesuatu yang tidak ada habisnya, ibaratnya, apa yang dilihat, ingin dibeli dan dimiliki.Â
Sedangkan kebutuhan, adalah sesuatu yang memang harus dipenuhi. Bila memang diperlukan, mempunyai nilai manfaat, baru dibeli.
Prilaku minimalis, juga membantu mengurangi sifat komsumtif, dan menghemat pengeluaran.Â
Sehingga uang bisa digunakan, buat keperluan lain, yang bikin bahagia. Misalnya, untuk mewujudkan hobi, traveling ke suatu daerah, menikmati kuliner, dan lain sebagainya.
Menghemat waktu, dan tenaga
Minimalis, bisa juga berarti tidak mempunyai banyak barang di dalam rumah yang berlebihan. Maksudnya, kita tidak bersusah payah setiap waktu membersihkannya.Â
Bila banyak barang yang kita miliki, berupa perabot rumah, misalnya meja yang banyak, kursi, lemari berbagai jenis. Seiring waktu, bisa berdebu, kotor, dan juga bisa dimakan rayap.Â
Untuk tetap terjaga kebersihannya, kita tentu harus meluangkan waktu yang ekstra, setiap hari untuk membersihkan. Dan tentunya, akan menguras energi atau tenaga, saat kita membersihkan, merapikan, dan mengurus perabotan rumah yang banyak.Â
Sehingga kita, kurang memanpaatkan waktu buat membaca, olahraga, istirahat, quality time bersama keluarga, me time, dan lain sebagainya.
Mengurangi stress
Kebiasaan hidup diperkotaan, dilingkungan perumahan, berbaur dengan berbagai status sosial penghuninya, terkadang muncul kebiasaan membandingkan raihan yang dimiliki.Â
Misalnya, si A selalu mempunyai handphone edisi terbaru, muncul perasaan ingin seperti itu dan membelinya. Walaupun, terkadang di paksakan, mengambil kreditan, yang membuat pusing saat membayar angsurannya.Â
Tapi dengan gaya hidup yang minimalis, kita bisa mengurangi rasa ingin memiliki yang bisa membuat stress. Kita harus bisa mengukur, seberapa butuh atau hanya mengikuti tren?, supaya tidak dianggap ketinggalan zaman.
Menambah Space pada hal yang urgent
menyortir barang, yang tidak terlalu urgent, bisa menambah space atau ruang yang lebih penting. Misalkan, menaruh, barang yang sering digunakan di meja kerja, dan seperlunya. Bisa membuat kita bekerja dimeja lebih terasa luas dan nyaman.
Tidak membiarkan kertas-kertas yang tidak terpakai, dan menumpuk dimeja, serta tumpukan barang di meja, bisa menambah estetika ruangan, dan menyingkirkan dokumen tersebut, dan mengumpulkannya pada sebuah ruangan tak terpakai.Â
Pada dasarnya, bagaimana cara memandang gaya hidup minimalis, kembali lagi kepada masing personal . Itu sebabnya gaya hidup minimalis itu relatif.Â
Ada yang tinggal, di kamar dengan ukuran minimalis, hanya 4 x 4 meter, dengan sebuah lemari, sebuah meja kerja dan kursi, kasur dan tv android 32 Inch, peralatan kerja, laptop merek Apple, iphone 13 pro Max, dan sebuah mobil pajero sport, yang terparkir di samping rumah minimalisnya.
Bagi dia, itu minimalis, dan sangat sederhana. Tapi dipandangan orang lain, itu katagori mewah.Â
Gaya Hidup minimalis, Nomaden di dalam mobil
Nomaden, adalah gaya hidup minimalis yang hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Orang-orang dari zaman dulu, menjalani hidupnya dengan pola nomaden. Tinggal di gua-gua, yang kecil dan sempit. Ada yang berkemah, di gurun padang pasir.
Di era modern, seperti sekarang, banyak orang yang menjalani kehidupannya sehari-hari dengan cara nomaden, tinggal di sebuah mobil. Dan mobil tersebut, kemudian dimodifikasi, sedemikian rupa, layaknya seperti berada di dalam sebuah rumah.Â
Ada, toilet, meja makan, ruang tidur sekaligus menjadi ruang keluarga, yang dilengkapi tv buat hiburan. Dan juga dapur, buat memasak makanan, saat singgah, ataupun beristirahat di sebuah tempat.
Bahkan, terkadang dilengkapi juga membawa beberapa sepeda gunung, buat digunakan bersantai, ketika singgah disebuah kota, di tanah lapang, lereng gunung, hutan, dan sebagainya.
Menyulap sebuah mobil menjadi rumah minimalis, yang berjalan. Atau sebuah mobil caravan, yaitu rumah yang didesain menyerupai mobil. yang mempunyai roda, yang terpisah dengan mobil, dan ditarik kemana-mana, mengikuti mobil berjalan.
Biaya, yang dikeluarkan untuk memodifikasi sebuah mobil, menjadi mobil caravan, bisa mencapai ratusan juta, sampai dengan milyaran rupiah.Â
Sederhana, minimalis, tapi berharga sangat mahal. Karena memerlukan dana yang tidak sedikit, untuk membentuk sebuah mobil menjadi rumah, yang bisa digunakan nomaden.
Nilai plusnya, menjalani kehidupan nomaden, bisa berliburan kemana-mana. Sesuai keinginan, bahkan bisa berkeliling dunia.Â
Misalnya, keluarga longnecker yang terdiri dari 4 anak, istri dan dirinya, hidup dimobil caravan, melakukan perjalanan bersama keluarganya. Mereka menemukan banyak, pengalaman baru, dengan gaya hidup minimalis bersama keluarga, nomaden, berkunjung ketempat-tempat yang baru.
Diakhir tulisan ini, gaya hidup minimalis, identik dengan kesederhanaan, tapi bukan berarti berbiaya murah. Semuanya relatif, kalau gaya hidup minimalis, disebuah mobil caravan. Tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit, untuk memodifikasi sebuah mobil menjadi sebuah rumah yang nomaden.
Sahabat dan teman Kompasianer, ingin mencobanya, dipersilahkan. Memcari suasana baru, pengalaman baru, dan mendatangi tempat-tempat yang indah, di seluruh Indonesia, dengan cara nomaden di dalam mobil (*)
Selamat Hari Raya Idul Adha, bagi teman-teman, kompasianer muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H