Disekolah penulis, Mading hanya berfungsi sebagai penyampai ujian sekolah, ataupun informasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) ditahun ajaran baru. Namun bukan, budaya literasi di sekolah tidak hilang begitu saja.
Budaya menulis, memang perlu ditularkan kepada peserta didik. Menulis cerita, membuat puisi, ataupun seni menggambar. Disekolah, penulis berinisiatif, membuat buletin sekolah, sebagai redaktur, dan sebagai anggota beberapa orang guru, yang mempunyai kesamaan hobi menulis, membuat puisi, ataupun di bidang seni rupa, menari, dan lain sebagainya.
Kesibukan sebagai seorang guru, tidaklah menghalangi untuk menulis. Walaupun diakui, budaya menulis dan literasi saat ini sangat menurun, di karenakan banyaknya media sosial yang mewarnai.
Menumbuh kembangkan budaya literasi, menulis merupakan tantangan berat bagi seorang pendidik di sekolah. Kalau bukan hobi, memang berat melaksanakannya. Karena, sebagian meadseat orang dalam memandangnya berbeda. (*)
Samarinda, 15 Juni 2022.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI