Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seni Memahami Karakter Generasi Z bagi Orangtua

30 Mei 2022   20:27 Diperbarui: 2 Juni 2022   16:36 2183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memahami anak (Sumber: shutterstock)

Ketika memasuki PPDB, saya menawarkan kepada anak untuk masuk SMA. Setelah lulus, masuk fakultas keguruan, dan bila lulus kuliah S1 bisa menjadi guru.

Jadi guru, bisa jadi ASN. Karena guru, tidak terkena penghapusan PNS, karena seorang guru tenaganya tidak bisa digantikan oleh robot. Karena bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik, yang berfungsi membentuk karakter akhlak dan moral anak yang berjiwa Pancasialis.

Bagaimana, jadinya kalau anak diajarkan oleh sebuah robot. Mungkin robot bisa mengajar, tapi tidak bisa mendidik, membentuk akhlak dan moral Pancasila. Itu sebabnya tidak bisa digantikan oleh tenaga robot, karenanya guru tetap diperlukan sampai kapan pun. 

Berbagai pendekatan saya lakukan, dengan memberikan pengertian tanpa memaksa. Ditawarkan juga masuk di SMK Kehutanan, dan bila lulus bisa jadi polisi hutan, ataupun ASN Kehutanan.

Selain itu saya tawarkan masuk di SMK kesehatan, jurusan Farmasi, atau perawat. Nanti lulus, bisa lanjut S1 farmasi, ataupun keperawatan. 

Sebagai orangtua, tentu berkeinginan anaknya memiliki masa depan yang baik, mudah mendapatkan pekerjaan. Dan di masa tua yang bisa terjamin saat pensiun. 

Tapi apa jawabannya?

Semua tawaran tersebut di tolak secara halus, dengan memberikan penjelasan sesuai keinginannya dan cita-citanya. 

" Pak, saya tidak mau jadi guru, karena tidak berbakat menghadapi anak-anak. Susah bicara, di depan murid. Pokoknya gak bisa masuk kuliah jadi guru," Kata Raihan, nama anak saya.

"Lalu mau jadi apa, masuk SMK Kehutanan mau? Lulus bisa jadi polisi kehutanan," jelasku.

"Atau di SMK Kesehatan, ambil jurusan farmasi atau perawat. Nanti lulus, bisa jadi apoteker, atau tenaga keperawatan, bisa jadi manteri desa, atau bisa juga bekerja di puskesmas ataupun rumah sakit," jelasku pada anak.

Lalu dia memperlihatkan HP-nya, dan menunjukkan website sebuah SMK yang memuat jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa perangkat lunak, dan Multimedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun