Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Plus Minus Sekolah Negeri dan Swasta

28 Mei 2022   12:46 Diperbarui: 30 Mei 2022   02:01 4853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fasilitas ekskul Renang di sekolah swasta (Dokpri)

Semua orang memiliki kesempatan yang sama memilih pendidikan terbaik. Kemendikbud sejak tahun 2015 sudah mencanangkan wajib belajar, dan sudah diterapkan di seluruh Indonesia. Hasil kebijakan memang belum maksimal. Setiap sekolah di Indonesia terus melakukan perbaikan fasilitas guna mendukung anak-anak lebih giat belajar.

Saat ini, sekolah di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta. Kedua sekolah ini tentunya memiliki kelebihan dan kukurangan. 

Baiklah, mari kita lihat plus minus diantara kedua sekolah tersebut. Sehingga ketika menentukan pilihan, sudah tepat dengan yang diharapkan. Walaupun tidak ada yang namanya Sekolah sempurna, lengkap, dan sesuai dengan keinginan masing-masing orang tua murid.

Sekolah Negeri

Bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan anak di Sekolah Negeri, berikut gambaran beberapa plus (Keuntungan) dan minus (Kekurangan) memilih sekolah negeri.

Kegiatan ujian AKM di Sekolah Negeri (Dokpri)
Kegiatan ujian AKM di Sekolah Negeri (Dokpri)

Keuntungannya :

"Biaya pendidikan di Sekolah negeri dijamin pemerintah"

Sekolah negeri merupakan sekolah yang dimiliki oleh pemerintah. Baik dari segi pengadaan fasilatas sarana dan prasarana (Sapras) seperti : gedung sekolah, lapangan, peralatan dan kelengkapan di dalam kelas, dan diluar kelas, buku pelajaran, dan buku pendukung lainnya, disediakan oleh pemerintah.

Guru dan tenaga kependidikan (GTK), juga berasal dari guru yang berstatus ASN ataupun ASN PPPK. Yang sumber gajinya berasal dari Pemerintah Daerah ataupun pusat.Dan guru honor sekolah yang dibayar menggunakan Dana operasional Sekolah (BOS) baik dari pusat maupun daerah. 

Segala kegiatan operasional sekolah diambil dari dana Bosnas dan Bosda, Bos Afirmasi. Namun untuk bos Afirmasi tidak semua sekolah negeri mendapatkannya.

Bos afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di daerah khusus, yang berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar guna meningkatkan mutu pembelajaran.

Sehingga dengan berbagai aneka bantuan dari pemerintah tersebut, Sekolah negeri dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun seperti halnya di sekolah swasta. Baik berupa iuaran wajib bulanan berupa SPP, uang bangunan, uang daftar ulang naik kelas,dan menjual buku LKS, maupun buku pelajaran.

Dan satu lagi dana bos kinerja, yaitu dana bantuan operasional yang diberikan kepada satuan pendidikan dasar dan menengah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Bos Kinerja diberikan sebagai bentuk penghargaan pemerintah atas kinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.

"Kurikulum pembelajaran di atur oleh Pemerintah"

Di sekolah negeri di Indonesia, menggunakan kurikulum yang sama dan tidak ada yang berbeda. Saat ini Kurikulum yang digunakan dan masih berlaku di sekolah adalah kurikulum 13 dan Kurikulum merdeka yang diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek, jumat (11/2/2022). 

"Keberagaman siswa yang dapat meningkatkan rasa toleransi"

Siswa sedang mengikuti AKM disekolah negeri (Dokpri)
Siswa sedang mengikuti AKM disekolah negeri (Dokpri)
Siswa yang bersekolah di sekolah negeri berasal dari latar belakang dan lapisan masyarakat yang berbeda-beda. Dari segi daya tampung siswa di sekolah negeri lebih banyak di bandingkan sekolah swasta. 

Dengan adanya banyak perbedaan, baik dari segi ekonomi orang tua, keberagaman suku dan agama, membuat siswa saling mengenal dan menjadi pembelajaran untuk saling toleransi satu sama lainnya.

Kekurangannya :

"Di sekolah negeri berlaku sistem zonasi"

Sistem zonasi merupakan sistem penerimaan siswa baru berdasarkan domisili tempat tinggal calon siswa yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK). Dan biasanya, minimal 1 tahun tinggal di lingkungan tertentu. Hal ini terkadang menjadi persoalan bagi siswa yang menginginkan sekolah tertentu, karena sistem zonasi ditentukan dari urutan ranking jarak rumah dengan sekolah.

Terutama bagi siswa yang ingin masuk di tingkat SMP, SMA, yang sesuai pilihannya, terkendala oleh sistem zonasi, karena rumah yang jauh jaraknya dengan sekolah yang dituju. 

Hal ini tidak berlaku bagi SMK, dalam proses penerimaan siswa di SMK Negeri berdasarkan peringkat nilai Ujian Sekolah 3 bidang studi utama.

"Fasilitas sekolah negeri umumnya terbatas"

Karena Sekolah negeri tidak diperbolehkan menerima sumber keuangan lain selain dari pemerintah, maka fasilitas yang tersedia terbatas dibandingkan sekolah swasta. Dan ini menjadi pertimbangan bagi orang tua memilih sekolah swasta yang fasilitasnya lebih lengkap.

Sekolah Swasta

Bagi orang tua yang ingin memasukkan anaknya kesekolah swasta, beberapa hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan keuntungan(plus) dan kekurangan (minus) sekolah swasta.

Siswa mempraktikkan manasik haji di sebuah SD Swasta (Dokpri)
Siswa mempraktikkan manasik haji di sebuah SD Swasta (Dokpri)

Keuntungannya :

"Sarana dan Prasarana yang terjamin berkualitas"

Siswa belajar komputer di SD swasta (Dokpri)
Siswa belajar komputer di SD swasta (Dokpri)
Sekolah swasta dikenal dengan biaya yang cukup mahal. Karena penyelenggaraan pendidikannya oleh yayasan yang menaungi sekolah. Dari berbagai sumber pendanaan, yang dikumpulkan dari orang tua murid, dan yayasan digunakan membiayai sekolah untuk meningkatkan kualitasnya.

Siswa bermain bola di lapangan sekolah (Dokpri)
Siswa bermain bola di lapangan sekolah (Dokpri)

"Sekolah swasta dikelola oleh yayasan"

Umumnya, di sekolah swasta, ada semacam yayasan yang mengelola penyelenggaraan pendidikan. Karenanya dari segi aturan, dan kebijakan berbeda dengan sekolah negeri. Aturan dari yayasan lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan keadaan, dan lingkungan sekolah.

"Kurikulum yang digunakan menstimulasi keaktifan siswa"

Nilai lebih dari sebuah sekolah swasta adalah mendukung siswanya lebih aktif. Sekolah swasta menggali segala potensi, bakat, yang dimiliki oleh siswa. Mengajarkan siswanya berdiskusi, mengembangkan bakat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, aktif mengikuti lomba-lomba baik dari segi seni maupun olahraga.  

Siswa belajar olahraga memanah (Dokpri)
Siswa belajar olahraga memanah (Dokpri)

Kekurangannya :

"Biaya pendidikan terbilang cukup mahal"      

fasilitas ekskul Renang di sekolah swasta (Dokpri)
fasilitas ekskul Renang di sekolah swasta (Dokpri)
Di sekolah swasta memang terkenal dengan sekolah berbiaya cukup mahal, hal ini sebanding lurus dengan kualitas, dan hasil yang cukup di dapatkan oleh siswa. 

Biaya yang dibebankan kepada orang tua termasuk biaya masuk sekolah, biaya gedung, uang bulanan (SPP), seragam sekolah, buku, dan juga biasanya ada daftar ulang setiap naik kejenjang kelas yang lebih tinggi.

"Menggunakan Kurikulum yang bisa berbeda dengan Kurikulum Nasional"   

Sekolah swasta memiliki kebebasan memilih Kurikulum yang diterapkan di sekolah. Karena kebebasan tersebut, terkadang kurikulum yang digunakan bertabrakan dengan kurikulum nasional. 

"Motivasi belajar yang kurang pada siswa"

Sekolah swasta umumnya memiliki sistem seleksi yang dipermudah, dan tidak sesulit dan serumit sekolah negeri. Di sekolah swasta juga tidak mengenal sistem zonasi, sehingga dari manapun tempat tinggalnya bisa mendaftar. Yang terpenting memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Karena ini, ketika siswa sudah berhasil masuk dengan mudah di sekolah swasta, mereke cendrung kurang termotivasi. 

Inilah beberapa plus dan minusnya, sekolah swasta dan negeri. Sebentar lagi akan berlangsung Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ada baiknya tulisan ini menjadi referensi bagi orang tua siswa baru menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan anak dan orang tua. Mau bersekolah di negeri ataupun swasta, kembali kepada kemampuan finasial masing-masing orang tua. Baik di negeri dan di swasta, sekarang bergantung juga dengan kualitas gurunya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan berkualitas (*) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun