Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Rusak

21 Mei 2022   03:22 Diperbarui: 21 Mei 2022   03:31 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaltim.tribunnews.com

Jalan rusak lagi di kampungku

Hilir mudik kendaraan raksasa

Bila panas, jalan berdebu-debu

menutup baju dan mata

Batu bara diangkut

Bila hujan telah tiba

Sungai dadakan berlimpah air

membentuk kolam-kolam kecil dan besar

Jalan rusak lagi di kampungku

Kepada siapa aku bisa mengeluh

Ban motorku bocor setiap minggu

Mesinku pecah, tangki oli bocor terantup batu

Aku mengadu ke aparat kampung

Aparat pun mengeluh, seakan mengadu pada diriku

terjatuh, saat berselisih truk raksasa

Kaki bocor, tulang kering kaki patah

Semua mengeluh

Tukang pentol mengeluh

Tukang Ojek mengeluh

Paman sayur mengeluh

Bibi jamu keliling juga mengeluh

keluhan seakan menguap, tiada solusi

Seakan warga kampung dianggap maklum

jalan rusak di kampungku

semakin  menjadi-jadi

Samarinda, 20 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun