Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Bahagia, Beranjak Senja, Menua Bersama

18 Mei 2022   07:07 Diperbarui: 18 Mei 2022   07:29 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering muncul tulisan dimedsos, dengan caption " Anda pernah bermain, permainan ini?, itu artinya anda sudah tua," Misalnya gambar anak kecil sedang bermain ban motor yang didorong dengan kayu, main mobil-mobilan dari kayu yang dibentuk, main perang-perangan disawah, dan berbagai permainan tradisional zaman dulu  yang diberi caption tulisan tersebut.

Bahkan juga, sebuah gambar yang menampilkan anak-anak berdesakan duduk didepan tv yang masih hitam putih, dengan riang gembira terpancar dari raut wajahnya saat menyaksikan acara tv tersebut. 

Saya jadi tercenung, saya bahkan pernah nonton flm yang diputar dengan video kaset flm seri Gaban, atau flm leonman, Satria baja hitam, setiap hari minggu disebuah rumah warga dengan dipungut biaya Rp.100,- sekali tonton.  Bahkan ruangan untuk nonton flm tersebut dilayar tv warna sharp 24 Inchi sampai penuh berjubel, tidak bisa duduk, dan nonton sambil berdiripun tidak masalah.

new.lombokgroup.com
new.lombokgroup.com

Keceriaan semacam ini, senangnya berkumpul dan bermain bersama teman sebaya dilapangan terbuka, setelah menonton flm video superhero ala jepang, tidak didapatkan anak sekarang. 

Keceriaan yang alami, membentuk daya tumbuh perkembangan anak, yang belum diracuni berbagai jenis teknologi moderen. 

Generasi ini lahir di tahun 1970-1980 an, dan oleh beberapa psykologi dalam penelitian, disebut sebagai generasi bahagia. Disebut sebagai generasi bahagia, karena semua permainan yang dilakukan anak-anak tahun tersebut, melibatkan semua anggota tubuh, maupun emosi anak yang secara alami membentuk kepribadian yang positif. 

Menurut pengalaman penulis, yang termasuk bagian dari generasi bahagia, hampir semua permainan anak waktu itu, aktivitas dan kegiatan menonton bersama baik di tv, bioskop semua pernah dialami. 

Bahkan waktu SD membolos rame-rame dan bersembunyi dihutan sambil menunggu waktu pulang sekolah, juga pernah. Berenang di Sungai mahakam bersama-sama, terjun diatas kapal yang sedang berjalan rame-rame, menyelami kayu-kayu gelondongan yang membentuk rakit di sungai mahakampun pernah. Jadi tidak ada satu permainan pun terlewatkan, baik permainan didarat, udara, maupun air. 

Ditahun 1970-1980 an, anak-anak sebaya waktu itu mengenal berbagai musim permainan layaknya musim buah. Dan musim permainan tidak ada habisnya sepanjang tahun. 

Dari musim karet gelang, permainan bertaruh karet sebagai bahan transaksi permainan. Yang menang mengambil karet gelang yang kalah. Berakhir musim karet gelang, dimulai musim kelereng, musim wayang, kemudian musim asin naga dan permainan lainnya, berlanjut musim layang-layang. Semua dilakukan serentak dari ujung kampung ke kampung. Dan ternyata, permainan ini bukan hanya ada di daerah penulis, tapi juga di daerah Indonesia lainnya.

Dan sekarang, anak yang berada di Generasi bahagia, kalau dari perhitungan usia rata-rata mencapai 40 tahun keatas, dan 50 tahunan. Usia yang sudah beranjak memasuki senja. 

Dan diantara teman sepermainan waktu kecil dulu, masih banyak yang terlihat awet muda, dari wajah dan fostur tubuh tidak banyak yang berubah. Diantara teman yang masih terlihat muda, dulunya memang paling aktif bermain, suka membaca buku komik-komik jadul, membaca buku di perpustakaan keliling yang datang kesekolah dalam seminggu 2 kali. 

Diantara teman sebaya waktu masih kecil sekarang, memang sudah tidak selengkap dulu. Ada yang pergi merantau kekampung lain, untuk memperbaiki kehidupan keluarga. 

Dan beberapa yang sudah berpulang duluan menghadap Tuhan yang maha esa. Dan yang masih ada dan bisa bertemu, sesekali mengadakan pertemuan ditengah kesibukan masing-masing, dalam satu komunitas. Berkumpul, ngopi bareng, dan bercerita mengenai masa kecil yang penuh dengan kenangan. 

Semua generasi mempunyai jalan ceritanya, Generasi bahagia sekarang mulai beranjak senja, pentingnya menjaga kebersamaan, merupakan bagian dari upaya menghindarkan diri dari penyakit Demensia Alzheimer, yaitu penyakit yang disebabkan oleh faktor usia. Semoga kita selalu bahagia, diberikan umur yang panjang dan bermanfaat bagi sesama. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun