Dari musim karet gelang, permainan bertaruh karet sebagai bahan transaksi permainan. Yang menang mengambil karet gelang yang kalah. Berakhir musim karet gelang, dimulai musim kelereng, musim wayang, kemudian musim asin naga dan permainan lainnya, berlanjut musim layang-layang. Semua dilakukan serentak dari ujung kampung ke kampung. Dan ternyata, permainan ini bukan hanya ada di daerah penulis, tapi juga di daerah Indonesia lainnya.
Dan sekarang, anak yang berada di Generasi bahagia, kalau dari perhitungan usia rata-rata mencapai 40 tahun keatas, dan 50 tahunan. Usia yang sudah beranjak memasuki senja.Â
Dan diantara teman sepermainan waktu kecil dulu, masih banyak yang terlihat awet muda, dari wajah dan fostur tubuh tidak banyak yang berubah. Diantara teman yang masih terlihat muda, dulunya memang paling aktif bermain, suka membaca buku komik-komik jadul, membaca buku di perpustakaan keliling yang datang kesekolah dalam seminggu 2 kali.Â
Diantara teman sebaya waktu masih kecil sekarang, memang sudah tidak selengkap dulu. Ada yang pergi merantau kekampung lain, untuk memperbaiki kehidupan keluarga.Â
Dan beberapa yang sudah berpulang duluan menghadap Tuhan yang maha esa. Dan yang masih ada dan bisa bertemu, sesekali mengadakan pertemuan ditengah kesibukan masing-masing, dalam satu komunitas. Berkumpul, ngopi bareng, dan bercerita mengenai masa kecil yang penuh dengan kenangan.Â
Semua generasi mempunyai jalan ceritanya, Generasi bahagia sekarang mulai beranjak senja, pentingnya menjaga kebersamaan, merupakan bagian dari upaya menghindarkan diri dari penyakit Demensia Alzheimer, yaitu penyakit yang disebabkan oleh faktor usia. Semoga kita selalu bahagia, diberikan umur yang panjang dan bermanfaat bagi sesama. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H