14 Mei 2022
Dibulan mei aku sangat aktif menulis, ada 17 tulisan baik artikel maupun puisi, cerpen telah kutulis. Dari historis kompasiana, yang kulihat dalam 1 tahun atau 2 tahun baru, ada 1 atau 2 tulisan.Â
Padahal dari segi usia anggota kompasiana, boleh dikatakan sudah senior.Karena bergabung dari 29 Januari 2011. Sebelas tahun, empat bulan bray. Astaga, sementara poinnya masih kelas debutan, dengan ikon bayi yang rambutnya baru nongol..dengan tatapan mata yang membulat, lugu.Â
Aku mencoba menjelajah keakun-akun yang sudah capaian poinnya, ribuan,bahkan ratusan dengan kelas taruna, penjelajah, fanatik, bahkan senior sekalipun dengan jumlah pembacanya sampai jutaan. Dan untuk Maestro, aku belum sempat menjelajah. Membaca satu persatu tulisannya, memperhatikan yang bercentang hijau dan bercentang biru.Â
Dan bila tulisan itu kurasa,Aktual, Â menarik, atau memberikan inspirasi, akupun ikut memberikan penilaian. Seakan di Kompasiana, aku berada dikawah candra dimuka para penulis. Kita bisa menjadi penulis, dan bisa menjadi editor bagi tulisan sendiri dan orang lain dengan memberikan penilaian.Â
Banyak hikmah yang kudapat selama aktif beberapa hari ini di kompasiana, ternyata menulis di kompasiana merupakan ruang latihan menulis yang efektif tanpa guru. Tanpa tim mengajar, bahkan pembimbing layaknya menyusun skripsi, tesis, dan karya ilmiah lainnya.
Semua mengalir dan berjalan secara alami. Bahkan aku sempat memperhatikan, dan mengamati salah satu akun kompasiana yang viewernya sudah jutaan, dengan ikon orang yang berkacamata. Dan sudah bercentang biru. Setiap waktu, aku mengikuti tulisannya dan membacanya dengan rinci kalimat perkalimat, seakan aku berguru dengan sang punya tulisan.Â
Tulisannya, kucoba ikuti. Bahkan kuterus mengamati dan menjelajah keakun-akun yang penulisnya sudah katagori mumpuni dan jam terbang tinggi dalam menulis.
Suatu waktu aku terkejut, dari satu akun kompasiana yang bercentang biru yang sering kukunjungi, centangnya berubah hijau. Kok bisa, tanya ku dalam hati. Apa yang menyebabkan centang biru itu hilang, dan berubah jadi hijau. Menjadi turun tingkatan. Dari sini, aku banyak belajar hal-hal baru berkenaan dengan kompasiana.Â
Aku banyak belajar, dari Kompasiana sebagai tempat yang baik bagi penulis, diantaranya:
1. Dengan berkunjung keakun kompasiana lainnya yang berbagai latar belakang profesi, aku bisa mendalami ilmu menulis bisa diperoleh dari siapapun. Dan bisa berguru dengan siapapun, tanpa harus bertanya dan dibimbing layaknya dosen, ataupun mentor secara khusus.
2. Dengan memberikan penilaian pada tulisan sesama kompasiana, dengan mengklik reaksi yang tersedia dibawah artikel tulisan Aktual, bermanfaat, inspiratif, menarik, menghibur dan unik. Seakan melatih penulis menjadi seorang editor disebuah percetakan surat kabar, ataupun media cetak. Bahkan sebuah tulisan yang tidak mendapatkan reaksi sesama kompasiana yang membaca tulisan kita, dianggap tidak layak terbit. Dan perlu perbaikan lagi dalam kemampuan menulis.Â
3. Dengan berkunjung ke akun kompasiana yang lainnya, membaca tulisan-tulisan yang muncul sebagai artikel pilihan, terpopuler. Dan Artikel utama menjadi penyemangat kompasiana untuk terus menulis.Â
4. Saling berkunjung, memberikan penilaian, dan berkomentar di bawah artikel tulisan, penulis menganggap sebagai bagian cara sesama kompasianer menjalin persahabatan.Â
Semoga penulis, tetap konsisten menulis. Dan menjadi kompasiana yang aktif berkonstribusi meningkatkan literasi, dan budaya membaca dan menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H