Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegiatan Pramuka di Tengah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas

11 Mei 2022   20:12 Diperbarui: 11 Mei 2022   20:17 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang sangat bermanpaat bagi peserta didik, adalah kegiatan Pramuka. Berbagai kegiatan pramuka akan membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dan selaras dengan Kurikulum Merdeka, yang visinya menciptakan profil pelajar pancasila.

Kegiatan pramuka yang diadakan di sekolah, bisa menambah semangat siswa dalam belajar. kejenuhan ketika berada di dalam kelas, kemampuan mengolah otak kanan dan kiri siswa, akan terakomodasi dengan baik. Karena pembelajaran didalam kelas yang lebih dominan adalah pengembangan otak kiri (Kognitif-akademis), sementara pengembangan otak kanan (afektif) mendapatkan porsi yang sangat sedikit.

Sementara dalam kurun waktu 2 tahun, selama pandemi covid-19, pengembangan otak kanan nyaris hilang sama sekali. Karena proses guru mengajar yang hanya bisa melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Bagaimana ketika pembelajaran tatap muka (PTM) sudah diberlakukan?

Pembelajaran PTM masih terbatas, karena bisa dikatakan dalam proses pemulihan. Ibarat orang yang pulih dari sakit, perlu adaftasi, penyesuaian dengan lingkungan perlu dilakukan. Begitulah yang terjadi saat ini, hampir terjadi di semua sekolah. Dalam PTM terbatas, kelas hanya diizinkan melalukan pembelajaran 50% dari jumlah siswa, dengan cara kelas dibagi 2 sesi yaitu sesi pagi dan sesi siang. Dengan durasi belajar siswa per sesi paling lama 2 jam pelajaran. Wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan tiap meja hanya diisi satu orang, untuk menjaga jarak. 

Hubungannya dengan kegiatan pramuka, tentunya sangat kontra produktif, karena sampai hari ini belum bisa melaksanakan latihan-latihan dasar pramuka yang bersifat fisik misalnya bernyanyi, bermain, tepuk tangan, tali temali, sandi-sandi dan melakukan penjajahan di lapangan atau ruang terbuka. Kegiatan semacam inilah yang masih hilang, yang dapat menstimulasi dan memotivasi siswa untuk belajar mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan nyata mereka. Pembelajaran wajibpun di sekolah sampai hari ini masih ada yang  diberikan secara online atau pemberian tugas yaitu mata pelajaran yang sifatnya praktik pada pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan (PJOK). 

Saat ini hampir 100% kegiatan kepramukaan disekolah-sekolah terhenti secara total. Ketika masa pandemi yang mewajibkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), supaya kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib disekolah hanya bisa penulis laksanakan setiap minggu melalui aplikasi zoom hanyalah sifatnya teoritis dan praktik berupa seni menggambar atau melukis menggunakan aplikasi media sosial tertentu.

Saat ini bila ditanya semua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, semuanya rindu. Rindu dengan kegiatan pramuka, bermain bersama teman-teman sebaya dalam perkemahan diwaktu libur sekolah, latihan baris-berbaris dilapangan, bermain dan bernyanyi dalam satu lingkaran, upacara pagi ataupun sore dalam kegiatan siaga pramuka. 

Apalah daya kita, pandemi covid-19 mengikat  dalam ketidakberdayaan. Karena penularannya melalui kontak manusia. Ada siswa yang bertanya, " Pak, kitakan sudah hampir satu kelas divaksin, kecuali yang sakit waktu vaksin,". 

" tapikan sekarang sudah divaksin juga, kapan pak kita bisa latihan pramuka?," pertanyaan-pertanyaan siswa, pada sesi pembelajaran di kelas. Penulis hanya bisa memberikan pengertian, smoga pandemi covid-19 ini hilang sama sekali, karena kita semua sudah divaksin. Dan sejatinya kegiatan pramuka juga bisa menimbulkan imun didalam diri siswa, lebih sehat dan tentu lebih kuat. Smoga nak!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun