Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kisah Crazy Rich Zaman Old: Pencari Barang Antik

6 Mei 2022   09:38 Diperbarui: 6 Mei 2022   09:45 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto : Batu merah delima ketika dilakukan pengetesan atau uji coba keasliannya (Image titik nol)

Rata-rata teman yang sudah kadung menggeluti bisnis barang antik ini kesulitan untuk berhenti. Sudah tau tertipu, masih saja dilanjutkan. Hingga menghabiskan semua harta yang dimiliki, terjual dan ludes semuanya. Bahkan ada teman yang sudah punya penghasilan lumayan diperusahan asing, dengan gaji yang tinggi  dan perhitungan uang dolar. Keluar dari perusahaan dan bergabung dengan kumpulan pencari barang antik. Dan terakhir setelah semuanya habis, yang digeluti adalah mencari dana lewat bank gaib, jualan sate gagak.

Dan semua usaha irasional dilakukan, yang penting uang bisa kembali, dan cuan milyaran bisa didapatkan. Satu yang tidak bisa membuat para crazy rich palsu zaman old ini adalah moto dan prinsipnya. biarlah uang kita habis ratusan juta, tapi satu kali saja gol maka kita semua akan kaya tujuh turunan. Dan satu yang membuat saya bertanya-tanya, sampai hari ini investor yang disebutkan dari luar negeri tersebut pun tidak pernah diketahui. Tapi anehnya semua anggota percaya dengan perwakilan pencari barang antik langsung dari bos  besar. Sampai bangkrut bareng-barengpun dengan perwakilan, bos besar itu masih misterius.***

poto Ayam cemani, yang serba hitam sebagai media mencari uang gaib bagi pencari barang antik (image bisnis.com)
poto Ayam cemani, yang serba hitam sebagai media mencari uang gaib bagi pencari barang antik (image bisnis.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun