Sudah 2 tahun kita tidak bisa kemana-mana karena pandemi, langkahpun kurang jauh. muter-muter dikampung sendiri, lockdown dimana-mana. Tentu bikin jenuh. dilebaran tahun ini, kita bisa bersyukur. Pemerintah memberi kelonggaran kepada masyarakat melakukan mudik lebaran kekampung halaman.Â
Semua daerah juga di Kalimantan timur, statusnya berubah menjadi hijau. Bepergian pun tidak was-was, kalau pulang dari jalan-jalan, atau mudik membawa penyakit yang disebabkan oleh corona virus 19.Â
Betapa ribetnya, kalau kemaren melakukan perjalanan melalui skat-skat pemeriksaan. harus dites pcr, diswap, dan tentunya sudah divaksin. Hampir 2 tahun kami sekeluarga tidak pernah melakukan perjalanan jauh, walaupun tidak kemana-kemana kalau mau tertular ya tetap tertular juga.Â
perjalanan liburan lebaran bersama keluarga tentu sangat mengasikkan. Dengan persiapan seadanya, yang penting kebutuhan selama dijalan, makan minum, berupa camilan cukuplah. Bila lapar bisa singgah dijalan, mampir sejenak diwarung yang menjual makanan dan minuman. Â
Dan buat sikecil membawa makanan sun, susu lactogen, pampers, dan kebutuhan perlengkapan lainnya secukupnya. Jarak perjalanan dari Kota Samarinda - kekota bangun kurang lebih 82 Km.
Ada hal yang menarik di Kecamatan Kota Bangun yang terletak di Kabupaten Kukar, adalah jembatan Ing Martadipura yang mempunyai panjang 15, 3 Km. Dan jembatan yang terletak di IKN ini merupakan jembatan yang terpanjang di Indonesia yang mengalahkan panjangnya Jembatan Suramadu.Â
Ketika kita berada dijembatan, seakan berada diperut naga yang berkelok-kelok tiada ujungnya. Dibawah jembatan ada sungai kecil yang ditumbuhi oleh enceng gondok. Banyak yang menjadikannya hotsport untuk poto-poto dan juga membuat vlog buat content youtube ketika kami melewati, dan berada dijembatan ini.Â
Disetiap sore hari juga kadang digunakan anak-anak muda didesa sekitar untuk kumpul-kumpul sambil menikmati keindahan pemandangan disekitar jembatan Ing Martadipura yang panjangnya sejauh mata memandangpun terlampaui.