Mohon tunggu...
Irfan Ansori
Irfan Ansori Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pluralisme Kita

23 Juli 2015   23:46 Diperbarui: 23 Juli 2015   23:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Krisis Identitas

Mereka terlampau terpesona dengan Barat sehingga kesilauan tersebut menjadikan mereka mengambil secara taken for granted pemikiran-pemikiran dari mereka. Para aktivis toleran-pluralis menjadi krisis identitas. Mereka menganggap Baratlah nantinya yang akan memiliki kontruksi agar mereka mendapatkan legitimasi gelar seperti intelektual, cendekiawan, pahlawan perdamaian, dan istilah-istilah ngeri lainnya.

Juga dengan meniru dari Barat, maka tulisan-tulisan mereka akan berbau-bau ilmiah dan istilah ngeri lainnya, nihilisme, dekonstruksi, rekonstruksi, deradikalisasi, de-de lainnya lah—silahkan disurvei sendiri dalam tulisan-tulisan mereka.

Mungkin niatnya juga, mereka ingin mengimpor pemikiran tersebut ke Indonesia, karena nyatanya di sana berhasil menciptakan peradaban yang maju. Kita hargai langkah tersebut, meski pada kenyataannya akan selalu berbenturan dengan umat. Saya tegaskan saat ini. Saya lebih memilih untuk membela umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun