“Itu ada artinya, Pak.” Pak Adhi makin blingsatan. Wajar. Bu Indri, termasuk guru lajang idaman dan favorit para murid. Disamping cantik, Bu Indri orangnya keras, disiplin dan komit. “Artinya apa, Bu?”
“ Anda bukan Marshmallow, Pak Adhi. Tapi Marchmellow. Sebuah lagu berirama Mars yang dinyayikan dengan berlinang airmata, mellow tepatnya. Jujur, saya kecewa pada keputusan Anda barusan. Kalau mau menghentak, sekalian menghentak. Kalau mau sedih, ya sedih sekalian. Jangan menyanyi lagu 'Maju Tak Gentar' sambil memeluk makam”
Pak Adhi terdiam, Bu Indri pun berlalu.
Pak Adhi yang dulunya merah dan pantang menyerah menjadi pink karena kalah voting. Bu Indri tidak putih lagi karena kalah kuasa. Walapun keduanya telah berubah warna, pemimpin yayasan memecat mereka karena alasan lain: Duit!
+++
Terimakasih buat Pak Adhi dan Bu Indri. Perdebatan Anda di ruangan saya, tidak membuat mantan sekolah Anda berhenti bilang: Merdeka! Itu pasti mereka pekikkan setiap tangal 17 Agustus. Mudah-mudahan mereka tau apa yang mereka teriakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H