Hoaks, dalam bahasa kasar nya, telah mandarah daging di Indonesia. Bahwa kita tidak mungkin tidak mendapati berita bohong dalam keseharian kita. Sebagai suatu hal yang telah lama hadir di tengah masyarakat, bahwasannya ada resiko untuk Hoaks masuk ke dalam kehidupan kita dalam berdemokrasi. Hal ini sangat mengkhawatirkan, dimana ketika kita sedang mencari informasi mengenai calon pemimpinyang berpotensi akan kita pilih, kita menemui berita bohong mengenai calon tersebut dan kita memiliki resiko untuk tidak menyadari bahwa berita tersebut merupakan sebuah informasi yang tidak dapat dibenarkan.
Dalam kunjungannya ke kampus Universitas Katolik Parahyangan, Dr. Adiyana Slamet, S.IP., M.Si. berbagi wawasan mengenai informasi dan komunikasi di masa yang agak resah ini. Dimulai dengan perkembangan sarana informasi masyarakat yang terus berkembang seiring berkembangnya zaman, beliau mulai menjelajahi topik dunia maya dan internet. Beliau menunjukkan bahwa undang-undang dan sumber informasi harus mulai dipilah untuk mempertahankan kebenaran informasi.
Pada Pemilu Indonesia tahun 2019, Indonesia mengalami ketidaktentraman politik dimana masyarakat Indonesia terpecah belah, maupun di dunia nyata, baik di dunia maya. Keributan tersebut merupakan hal yang baru bagi negara ini dimana warga negara lain bisa secara langsung melihat apa yang terjadi di Indonesia. Meskipun tidak sama parahnya, keributan yang terjadi pada tahun itu hampir melonjak ke tingkat pada pemilihan presiden di Amerika Serikat, dimana rakyat membuat kekacauan sampai mengganggu kestabilan negara. Meskipun dapat dihindari, hal tersebut masih menjadi hal yang harus diwaspadai oleh Indonesia menjelang Pemilu 2024.
Dunia yang terus berkembang menjadi alasan bagi generasi muda yang sejak lahir telah mengenal dunia maya dan internet untuk menguasai internet, bukan justru menjadi objek yang diperbudak oleh dunia maya dan internet. Dunia maya menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mengutarakan gagasan dan menyuarakat aspirasi yang lahir di benak mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H