Mohon tunggu...
Bl Lanyardkilat
Bl Lanyardkilat Mohon Tunggu... Aktris - Penulis

LanyardKilat adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi lanyard atau tali gantungan ID card secara custom. Mereka dikenal sebagai spesialis dalam pembuatan lanyard dalam jumlah besar dengan waktu produksi yang sangat cepat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Aktivis Koruptor, Bagaimana Sih Tranformasinya?

4 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 7 Oktober 2024   09:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari Barisan Depan ke Barisan Belakang: Transformasi Peran Mahasiswa Aktif Menjadi Pejabat Publik

Indonesia kerap kali disebut sebagai "tanah subur" bagi para aktivis. Kampus-kampus di negeri ini telah melahirkan generasi muda yang kritis, berani menyuarakan aspirasi, dan tak jarang terjun ke barisan terdepan dalam memperjuangkan berbagai isu sosial. Namun, ironisnya, tidak sedikit dari mereka yang kemudian mengalami transformasi yang mengejutkan ketika memasuki dunia politik praktis. Dari sosok idealis yang penuh semangat perubahan, mereka bermetamorfosis menjadi figur yang tampak lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok dibandingkan kepentingan rakyat banyak.

Profil Mahasiswa Aktif: Pelopor Perubahan

Mahasiswa aktif seringkali digambarkan sebagai generasi muda yang penuh idealisme dan semangat perubahan. Mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial, seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan korupsi. Motivasi mereka untuk terlibat dalam berbagai aktivitas kemahasiswaan sangat beragam, mulai dari keinginan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, membangun jaringan, hingga sekadar mencari pengalaman.

Karakteristik umum mahasiswa aktif antara lain:

  • Kritis: Selalu mempertanyakan status quo dan tidak mudah menerima begitu saja apa yang ada.
  • Inovatif: Memiliki ide-ide kreatif untuk mengatasi berbagai masalah.
  • Komunikatif: Mampu menyampaikan ide dan pendapat dengan baik.
  • Kolaboratif: Senang bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Aktivitas yang sering dilakukan oleh mahasiswa aktif meliputi:

  • Organisasi mahasiswa: Bergabung dengan BEM, HIMA, atau komunitas minat.
  • Kegiatan sosial: Bakti sosial, penggalangan dana, kampanye kesadaran.
  • Penulisan artikel atau opini: Menyalurkan pemikiran kritis melalui tulisan.
  • Demonstrasi atau aksi unjuk rasa: Memperjuangkan hak-hak mereka. dengan memakai Id Card lanyard Depok

Proses Transformasi: Dari Idealisme ke Realitas Politik

Transformasi dari aktivis mahasiswa menjadi pejabat publik seringkali melibatkan pergeseran nilai dan prioritas. Beberapa faktor yang dapat memicu perubahan ini antara lain:

  • Tekanan Psikologis: Adaptasi dengan lingkungan politik yang berbeda, tuntutan jabatan, dan persaingan yang ketat dapat menimbulkan tekanan psikologis yang signifikan.
  • Pergeseran Nilai: Prioritas yang semula terfokus pada kepentingan kolektif dapat bergeser menjadi kepentingan pribadi atau kelompok.
  • Kelelahan Aktivis: Kekecewaan terhadap sistem politik yang tidak ideal dan kehilangan harapan dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan motivasi.
  • Faktor Eksternal: Struktur dan budaya politik yang koruptif, praktik KKN yang merajalela, serta tekanan dari partai politik dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seorang mantan aktivis.

Dampak Transformasi: Konsekuensi bagi Individu dan Masyarakat

Transformasi yang terjadi dapat menimbulkan dampak negatif baik bagi individu maupun masyarakat secara luas. Bagi individu, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya integritas dan idealisme, serta konflik batin antara nilai-nilai lama dan tuntutan jabatan. Sementara itu, bagi masyarakat, transformasi ini dapat memperkuat siklus korupsi dan ketidakadilan, serta melemahkan kepercayaan publik terhadap lembaga politik.

Upaya Pencegahan dan Pemulihan

Untuk mencegah terjadinya transformasi negatif dan memulihkan kepercayaan publik, diperlukan upaya-upaya yang komprehensif, antara lain:

  • Penguatan Pendidikan Karakter: Menanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sejak dini.
  • Reformasi Sistem Politik: Memperbaiki sistem pemilihan umum, memperkuat pengawasan terhadap partai politik, dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
  • Penguatan Organisasi Mahasiswa: Memberikan dukungan dan pembinaan bagi mahasiswa aktif agar tetap konsisten dengan nilai-nilai perjuangannya.
  • Pengembangan Jaringan Alumni: Membangun komunitas alumni yang solid dan memiliki komitmen untuk menciptakan perubahan sosial.

Fenomena transformasi dari aktivis mahasiswa menjadi pejabat publik yang kurang peduli pada kepentingan rakyat merupakan masalah kompleks yang membutuhkan perhatian serius. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari individu, organisasi mahasiswa, partai politik, hingga pemerintah. Dengan demikian, kita dapat berharap agar para pemimpin bangsa di masa depan dapat menjadi sosok yang benar-benar amanah dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun