Mohon tunggu...
bli omang
bli omang Mohon Tunggu... -

Publisher

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Masa Depan, Masa Gitu?

4 Mei 2016   10:51 Diperbarui: 4 Mei 2016   12:14 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekening pertama adalah milik istri (40%); semua dana yang ada di rekening ini digunakan untuk kepentingan keluarga sehari-hari. Mulai dari biaya dapur, listrik, air hingga biaya bulanan lainnya. Syukur istri saya juga sefaham dengan konsep ini, dan ia mampu mengatur segala biaya bulanan dengan baik, syukur kalau masih ada sisa tiap bulannya, kalau habis dalam sebulan juga tidak apa-apa.

Rekening kedua adalah milik anak-anak (30%); sesuai penghasilan, hingga saat ini tiap bulannya saya bisa menyisihkan Rp 1 juta tiap anak dari sejak ia lahir. Dana ini juga tidak boleh diambil hingga pada saatnya sebagai dana pendidikan kuliah, anggap saja ini asuransi pendidikan ala keluarga sendiri. Untuk biaya pendidikan dan kesehatan perbulan, syukur perusahaan masih berbaik hati untuk menanggungnya. Bayangkan jika suatu saat saya tidak lagi bekerja di perusahaan yang baik seperti sekarang, mau bayar pakai apa kuliah anak-anak nanti?

Rekening yang terakhir milik saya pribadi (30%); sebagai karyawan yang bolak-balik selama bekerja dan day off, bahkan harus menyeberang pulau Lombok – Sumbawa, tentunya saya memerlukan biaya sendiri dan tidak harus memberatkan keuangan keluarga. Nah, biaya tidak rutin keluarga saya ambilkan dari rekening pribadi ini, misal biaya pakaian, kendaraan, mobil, liburan, hari raya dan biaya hobby photography. Sisa saldo tetap menjadi tabungan masa depan, syukurnya masih bisa investasi. Dari rekening ini saya bisa berinvestasi yang tidak banyak menyita waktu dan berisko tinggi, misal dengan photography, investasi alat harus dapat menghasilkan uang di samping menikamati hobby juga lancar, bisnis jual beli buah jika jatuh musim buah dan beli tanah, sedikit.

Intinya adalah bagaimanapun caranya yang penting kebutuhan bulanan keluarga bisa terpenuhi tiap bulan, biaya pendidikan anak-anak harus dipikirkan sejak mereka dilahirkan. Saya tidak menganjurkan atau anti berbagai asuransi yang ditawarkan, tapi saya lebih percaya membuat asuransi itu sendiri. Kelola uang sendiri seperti perusahaan asuransi itu mengelola uang nasabahnya, buktikan! Akan lebih bermanfaat.

Dan yang paling penting harus menabung, terdengar klasik memang, tapi yakin jalani dengan disiplin dan penuh keyakinan, niscaya hidup ringan dan happy. Hindari hutang dalam bentuk apapun, kalau belum perlu tunda saja jangan diselesaikan dengan kredit.

Mulailah mengelola keuangan sendiri untuk masa depan seperti perusahaan mengelola keuangan mereka, banyak program-program tata kelola keuangan yang bisa digunakan untuk mengelola keuangan, namun jauh di balik itu kembali pada tata kelola keuangan yang kita ciptakan sendiri atau yang kita yakini. Yakin, kita tidak akan merugi jika kita berhasil mengelolanya seperti perusahaan bank, asuransi dan jasa keuangan lainnya mengelola bisnis terhadap uang nasabah mereka.

Mulai sekarang lebih baik dari menundanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun