Mohon tunggu...
Melani Putri
Melani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Beginner in writing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasikan MBKM, Mahasiswa Pendidikan Sejarah Bagikan Pengalaman dan Kegiatannya Selama Magang di Monumen Pers Surakarta

15 Juni 2024   22:23 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:04 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi (Proses pemotretan koran-koran lama untuk di digitalisasikan)

Yuk, mengenal salah satu program dari Kampus Merdeka!

Program Hibah MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Magang menjadi salah satu program yang diinisiasi oleh Kemendikbud untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar. 

Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja praktis di dunia kerja selama masa studi mereka. Dengan demikian, setelah lulus, mereka diharapkan lebih siap dan kompetitif untuk memasuki dunia kerja. Istilah "hibah" dalam konteks ini berarti dana yang diberikan oleh pemerintah kepada perguruan tinggi atau instansi lain untuk mendukung pelaksanaan program magang.

Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menjadi salah satu PTN yang ikut serta dalam melaksanakan program hibah MBKM. Hibah tersebut diharapkan dapat memacu kreativitas mahasiswa untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan 8 skema MBKM. 

Program studi Pendidikan Sejarah UNS membuka peluang bagi mahasiswa nya untuk menambah pengalaman sebelum bekerja melalui program magang hibah MBKM. Monumen Pers Nasional menjadi salah satu pilihan bagi mahasiswa prodi Pendidikan Sejarah untuk melaksanakan program magang. 

Tahun 2024, menjadi kali kedua program studi Pendidikan Sejarah mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan magang. Di tahun ini, 10 mahasiswa angkatan 2021 berkesempatan mengikuti kegiatan magang di Monumen Pers Surakarta yang diketuai oleh Anggraini Putri. Lalu, Dwi Oktavia dan Annissa Shafa sebagai sekretaris. Sedangkan divisi bendahara yaitu Dhamay Jhosha dan Dwi Melani. Berlanjut ke divisi humas yaitu Amaya Onieksa dan Aryasatya Maulana. Yang terakhir yaitu divisi media sebanyak 3 orang, yaitu Elsa Dilla, Ameylia Bunga, dan Desi Tri sebagai media yang kreatif untuk mengisi feeds dan story Instagram. Kelompok ini dibimbing oleh Bapak Nur Fatah Abidin, S.Pd., M.Pd. Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu Mei-Juni 2024.

Mengenal Monumen Pers Sebagai Tempat Magang

Monumen Pers Nasional adalah museum yang berisi koleksi benda bersejarah terkait pers di Indonesia. Museum ini terletak di Surakarta, Jawa Tengah. Berisi koran dan majalah kuno, serta barang-barang seperti mesin ketik, pemancar radio, kamera, dan memorabilia tokoh wartawan nasional. Monumen Pers Nasional dibuka setiap hari, kecuali libur nasional dan cuti bersama, dan tidak memerlukan biaya tiket masuk. Selain pameran koleksi, museum ini juga memiliki perpustakaan dan ruang baca media cetak/digital yang menyediakan layanan baca surat kabar/majalah dari seluruh Indonesia secara gratis.

Alasan pemilihan Monumen Pers Nasional menjadi tempat magang karena museum ini merupakan salah satu museum ramah difabel, seperti adanya tangga khusus pengunjung difabel. Walaupun fasilitas di dalamnya belum sepenuhnya ramah bagi para difabel, tetapi kelompok magang MBKM ini mempunyai tujuan untuk melengkapi fasilitas bahwa Monumen Pers Nasional merupakan museum yang ramah bagi para difabel.

Kegiatan Sehari-hari Mahasiswa Pendidikan di Monumen Pers

Terdapat 10 mahasiswa yang mengikuti kegiatan magang, karena itu pihak Monumen Pers Nasional membagi kami dalam beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda. Kelompok pertama yaitu Aryasatya dan Ameylia yang ditugaskan di ruang konservasi.

Kegiatan yang dilakukan di ruang konservasi diantaranya menempelkan sisi - sisi koran yang sudah robek ke tisu jepang menggunakan lem campuran CMC dan aquades atau disebut dengan mending, melakukan laminasi secara manual dengan menggunakan isolasi bolak balik bebas asam atau disebut dengan enkapsulasi, memanaskan silica gel yang sudah lama terpakai, serta menaruh cengkeh dan merica dikoleksi untuk mencegah gangguan serangga. 

Dokumentasi pribadi (Proses pengeringan koran lama setelah proses mending)
Dokumentasi pribadi (Proses pengeringan koran lama setelah proses mending)

Kelompok kedua yaitu Via dan Putri, ditugaskan di ruang digitalisasi. Kegiatan di ruang digitalisasi ini yaitu melakukan proses pemotretan koran-koran yang akan di digitalisasikan satu per satu.

Dokumentasi pribadi (Proses pemotretan koran-koran lama untuk di digitalisasikan)
Dokumentasi pribadi (Proses pemotretan koran-koran lama untuk di digitalisasikan)

Kelompok ketiga yaitu Amaya, Shafa, dan Melani yang saling bergantian tugas di ruang perpustakaan utama dan perpustakaan ruang kemala. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sirkulasi perpustakaan seperti peminjaman buku, pengembalian buku, pembuatan kartu anggota perpustakaan, mendata buku yang dibaca pada hari tersebut serta mengembalikannya ke rak, melakukan scan pada buku-buku lama. 

Dokumentasi pribadi (Perpustakaan utama Monumen Pers)
Dokumentasi pribadi (Perpustakaan utama Monumen Pers)
Dokumentasi pribadi (Proses scan koleksi buku-buku lama)
Dokumentasi pribadi (Proses scan koleksi buku-buku lama)

Keempat terdapat Desi yang ditugaskan di e-paper, kegiatannya yaitu melakukan arsip harian koran, menginput permintaan artikel dari pengunjung, serta jika terdapat kunjungan, Eci ditugaskan menjadi guide untuk menjelaskan mengenai ruang e-paper. 

Dokumentasi pribadi (Kunjungan SDICT Al Abidin di Ruang E-Paper)
Dokumentasi pribadi (Kunjungan SDICT Al Abidin di Ruang E-Paper)

Kelompok terakhir yaitu Dhamay dan Elsa yang ditugaskan di ruang tata usaha. Kegiatannya seperti melakukan arsip surat masuk dan keluar, klasifikasi jenis surat, meminta tanda tangan staff guna keperluan surat, inventaris arsip - arsip yang masih aktif.

Melalui kegiatan magang di Monumen Pers ini, kami tidak hanya mendapatkan pengalaman baru di dunia kerja, tetapi juga lebih memahami pentingnya pelestarian sejarah terutama sejarah pers di Indonesia. Pengalaman berharga ini tentunya memberikan inspirasi kepada kami dalam menjalankan peran sebagai penerus bangsa yang berwawasan ke depan dan luas. 

Output dari kegiatan magang yang kami lakukan adalah audio description untuk teman-teman disabilitas agar tetap mendapatkan gambaran/penjelasan mengenai koleksi-koleksi yang ada di Monumen Pers. 

Tidak hanya audio description, kami juga akan melaksanakan kegiatan talkshow terkait penggunaan audio description pada koleksi-koleksi di Monumen Pers. Kegiatan talkshow ini akan diikuti oleh teman-teman disabilitas dan masyarakat sekitar. Kegiatan talkshow diperkirakan dilaksanakan di akhir kegiatan magang.

Harapan kami setelah menyelesaikan magang di Monumen Pers adalah dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah kami dapatkan untuk berkontribusi pada pelestarian sejarah pers di Indonesia. Kami bersemangat untuk menjadi bagian dari generasi yang melestarikan nilai-nilai kebebasan pers di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun