Mohon tunggu...
Blasius P. Purwa Atmaja
Blasius P. Purwa Atmaja Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan dan Pembelajar

Staf Pengajar di Yayasan TNH Kota Mojokerto. Kepala Sekolah SMP Taruna Nusa Harapan Kota Mojokerto. Kontributor Penulis Buku: Belajar Tanpa Jeda. Sedang membentuk Ritual Menulis. Email: blasius.tnh@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Berdiferensiasi, Nyawa Kurikulum Merdeka

15 November 2022   23:17 Diperbarui: 16 November 2022   07:20 2829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka kriteria ketuntasan minimal (KKM) (DOK. TANOTO FOUNDATION via kompas.com)

Kita sudah familiar dengan tiga perspektif penilaian, yaitu assesment for learning, assesment as learning, dan assesment of learning. 

Assessment for learning adalah penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. 

Penilaian ini berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (on-going assessment). 

Assessment as learning adalah penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. 

Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif. Sementara itu, assessment of learning adalah penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, pelaksanaan penilaian formatif sangat penting karena melalui penilaian formatif tersebut guru mendapatkan update informasi tentang kesiapan, minat, dan profil belajar murid. 

Bila dikaitkan dengan visi yang ingin dicapai sekolah, pembelajaran diferensiasi itu harus selalu tetap menuju pada cita-cita atau visi yang sudah ditetapkan ingin dicapai oleh sekolah.

Selain tentu saja harus selalu mengedepankan keberpihakan kepada murid, menuntun setiap kodrat yang dimiliki murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya seperti digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun