Mohon tunggu...
Blandinna Octaviany Aya
Blandinna Octaviany Aya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Filsafat Schopenhauer Tentang Memahami Kehendak dan Representasi dalam Realitas Manusia

10 Januari 2024   12:04 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:36 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baginya, seni memiliki peran penting dalam mengalihkan perhatian manusia dari penderitaan dunia nyata. Seni memberikan manusia kesempatan untuk melampaui kehendak dan masalah-masalah kehidupan, memberikan suatu bentuk kepuasan yang lebih tinggi dan jauh dari penderitaan.

Schopenhauer menjelaskan bahwa representasi bukanlah sesuatu yang terpisah dari kehendak. Sebaliknya, representasi adalah bagaimana kehendak ini muncul atau "merepresentasikan" dirinya dalam bentuk yang dapat dipahami oleh kita sebagai manusia yang terbatas. Ini sejalan dengan pandangan Schopenhauer bahwa kehendak adalah sumber dari segala fenomena yang kita alami. Menurutnya, kesadaran akan kehendak dan representasi ini penting karena membantu kita memahami alam semesta dan posisi kita di dalamnya. Kehendak dan representasi adalah cara untuk memahami dasar dari segala sesuatu yang ada, serta bagaimana kita sebagai manusia berhubungan dengan dunia di sekitar kita.

Pemikiran Schopenhauer memiliki pengaruh yang besar terhadap banyak filsuf dan seniman, terutama pada abad ke-19 dan seterusnya. Pemikiran Schopenhauer tentang kehendak dan representasi memiliki implikasi yang dalam terhadap cara kita memahami eksistensi kita sendiri, serta kaitannya dengan dunia di sekitar kita. 

Dia menyatakan bahwa kesadaran akan kehendak dapat menyebabkan penderitaan karena keinginan yang tidak terbatas, dan solusinya adalah dengan menolak kehendak atau keinginan ini. Pemikiran ini telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam filsafat, psikologi, dan budaya, terutama dalam hal memahami sifat penderitaan manusia, keinginan tak terbatas, dan hubungan antara alam semesta dan manusia. Meskipun pandangannya terhadap penderitaan bisa dianggap pesimis, konsep kehendak dan representasi Schopenhauer tetap menjadi topik yang menarik dan menjadi dasar bagi berbagai pemikiran dalam filsafat modern.

Nama : Blandinna Octaviany Aya

NIM    : 1512300008

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun