Baginya, seni memiliki peran penting dalam mengalihkan perhatian manusia dari penderitaan dunia nyata. Seni memberikan manusia kesempatan untuk melampaui kehendak dan masalah-masalah kehidupan, memberikan suatu bentuk kepuasan yang lebih tinggi dan jauh dari penderitaan.
Schopenhauer menjelaskan bahwa representasi bukanlah sesuatu yang terpisah dari kehendak. Sebaliknya, representasi adalah bagaimana kehendak ini muncul atau "merepresentasikan" dirinya dalam bentuk yang dapat dipahami oleh kita sebagai manusia yang terbatas. Ini sejalan dengan pandangan Schopenhauer bahwa kehendak adalah sumber dari segala fenomena yang kita alami. Menurutnya, kesadaran akan kehendak dan representasi ini penting karena membantu kita memahami alam semesta dan posisi kita di dalamnya. Kehendak dan representasi adalah cara untuk memahami dasar dari segala sesuatu yang ada, serta bagaimana kita sebagai manusia berhubungan dengan dunia di sekitar kita.
Pemikiran Schopenhauer memiliki pengaruh yang besar terhadap banyak filsuf dan seniman, terutama pada abad ke-19 dan seterusnya. Pemikiran Schopenhauer tentang kehendak dan representasi memiliki implikasi yang dalam terhadap cara kita memahami eksistensi kita sendiri, serta kaitannya dengan dunia di sekitar kita.Â
Dia menyatakan bahwa kesadaran akan kehendak dapat menyebabkan penderitaan karena keinginan yang tidak terbatas, dan solusinya adalah dengan menolak kehendak atau keinginan ini. Pemikiran ini telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam filsafat, psikologi, dan budaya, terutama dalam hal memahami sifat penderitaan manusia, keinginan tak terbatas, dan hubungan antara alam semesta dan manusia. Meskipun pandangannya terhadap penderitaan bisa dianggap pesimis, konsep kehendak dan representasi Schopenhauer tetap menjadi topik yang menarik dan menjadi dasar bagi berbagai pemikiran dalam filsafat modern.
Nama : Blandinna Octaviany Aya
NIMÂ Â : 1512300008
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI