Saham-saham perusahaan komputasi kuantum mengalami penurunan tajam setelah CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan bahwa teknologi ini mungkin baru akan mencapai kegunaan praktis dalam 15 hingga 30 tahun mendatang.Â
1.Pernyataan CEO Nvidia Mengenai Komputasi Kuantum
Dalam sebuah konferensi dengan para analis, Jensen Huang menyampaikan pandangannya bahwa komputer kuantum yang sangat berguna kemungkinan masih beberapa dekade lagi untuk direalisasikan. Ia memperkirakan bahwa komputer kuantum yang benar-benar bermanfaat mungkin baru akan tersedia dalam rentang waktu 15 hingga 30 tahun ke depan.Â
2.Dampak Pernyataan terhadap Saham Perusahaan Komputasi Kuantum
Pernyataan Huang memicu reaksi negatif di pasar saham, khususnya bagi perusahaan yang berfokus pada komputasi kuantum. Beberapa perusahaan yang terdampak antara lain:
IonQ Inc.: Saham perusahaan ini mengalami penurunan signifikan setelah komentar Huang.
Rigetti Computing: Mengalami penurunan saham yang tajam sebagai respons terhadap pandangan skeptis mengenai timeline pengembangan komputasi kuantum.
D-Wave Quantum: Sahamnya turut merosot setelah pernyataan bahwa teknologi kuantum masih jauh dari aplikasi praktis.
Quantum Computing Inc.: Juga mengalami penurunan nilai saham yang signifikan.
3.Reaksi Pasar dan Analisis
Pasar bereaksi cepat terhadap pandangan Huang, dengan investor menarik investasi mereka dari perusahaan komputasi kuantum. Beberapa analis menilai bahwa komentar tersebut memberikan realitas yang diperlukan mengenai ekspektasi terhadap teknologi ini. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pernyataan tersebut mungkin terlalu pesimistis, mengingat kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir.Â
4.Perkembangan Terkini dalam Komputasi Kuantum
Sebelum pernyataan Huang, sektor komputasi kuantum telah menunjukkan beberapa kemajuan penting, seperti:
Terobosan Chip oleh Google: Google mengumumkan chip kuantum baru yang menunjukkan kemampuan komputasi yang mengesankan, mendorong optimisme di industri.
Upaya Komersialisasi oleh Microsoft dan Quantinuum: Perusahaan-perusahaan ini berupaya membuat komputasi kuantum menjadi komersial, meskipun timeline untuk melampaui superkomputer konvensional masih belum pasti.
5.Tantangan dalam Pengembangan Komputasi Kuantum
Meskipun ada kemajuan, komputasi kuantum masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
Stabilitas Qubit: Menjaga stabilitas qubit dalam waktu yang cukup lama untuk melakukan komputasi kompleks masih menjadi hambatan utama.
Kesalahan dan Koreksi Kesalahan: Mengembangkan metode yang efektif untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan dalam sistem kuantum.
Skalabilitas: Membangun sistem yang dapat diskalakan untuk menangani masalah komputasi yang lebih besar dan kompleks.
6.Prospek Masa Depan Komputasi Kuantum
Meskipun ada pandangan yang berbeda mengenai timeline pengembangan, banyak ahli sepakat bahwa komputasi kuantum memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai industri, termasuk:
Kesehatan: Mempercepat penemuan obat dan analisis data medis.
Keuangan: Mengoptimalkan portofolio dan analisis risiko dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya.
Keamanan Siber: Mengembangkan metode enkripsi yang lebih kuat dan memecahkan kode yang kompleks.
Pernyataan CEO Nvidia telah memicu diskusi mengenai realitas dan ekspektasi terhadap komputasi kuantum. Meskipun teknologi ini menjanjikan, tantangan yang ada menunjukkan bahwa perjalanan menuju aplikasi praktis masih panjang. Investor dan pelaku industri perlu mempertimbangkan informasi ini dalam pengambilan keputusan mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI