Â
 Pada siang hari itu, langit dihiasi dengan awan mendung yang sangat hitam. Diriku yang masih terjebak di lobi FST terkaget karena seorang teman kuliahku si Y yang mengajakku untuk mengunjungi perpustakaan. Kemudian, dia pun menunjukkan arahnya. Untuk menemui perpustakaan di Uin Jakarta ini kita bisa melihat gedung yang sangat tinggi dan tangga menuju pintu masuknya sangat mudah ditemukan.Â
  Saat masuk di lobi kami bertemu dengan dua orang teman kelasku lagi yang si I dan R mereka menyapa "Hey bro kalian mau bareng keliling perpustakaan gak?" kata R. Aku menjawab "Ayolah kita jelajah bareng masih baru nanti kesasar". Sampailah kami berempat di lantai 1 yang memiliki lobi yang luas dan rapi untuk menerima pengunjung perpustakaan. Untuk menjadi pengunjung diwajibkan untuk mendaftarkan NIM terlebih dahulu di dalam komputer yang ada di lobi.
 Di perpustakaan UIN Jakarta ini terdapat 7 lantai. Tetapi, ada salah satu lantai yang dibuat khusus untuk belajar mendalam tentang dunia Islam karena di kampus ini memang sangat kental dan dikenal karena hal tersebut. Kami akhirnya menaiki tangga dan berada di tempat penitipan tas dan loker yang berada di lantai 2. Untuk mendapatkan kunci loker kita memakai prosedur yang sama seperti di lobi utama.Â
 Tujuan awal kami selain menelusuri perpustakaan sebenarnya adalah mengerjakan tugas qiroah yaitu menulis hukum bacaan tajwid yang ditugaskan untuk esok hari. akhirnya kami berempat mencari tempat duduk di lantai 5 dan mulai mengerjakan hingga adzan ashar berkumandang.Â
 Akhirnya, saat semua sudah selesai dengan tugasnya kami pun pulang dan mulai mengambil tas dan peralatan. Walau terlihat lelah saat pulang tapi kami berempat setuju bahwa perpustakaan ini adalah tempat paling nyaman untuk menyelesaikan tugas yang membebani kepala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H