Barangkali Erfas merasa geram, atau bisa jadi ia sedang tertawa-tawa sekarang. Demikian juga dengan adiknya, bisa jadi ia sedang bermain bola atau iPad di rumahnya, atau bisa juga sedang menangis tersedu sedan karena di-bully oleh kawan-kawannya akibat nilai 20 pelajaran Matematika. Keduanya masih memiliki kemungkinan, seperti 4x6 atau 6x4.
Akhirnya orang paling jago ngitung, Profesor Yohanes Surya angkat bicara lewat laman Facebooknya. Isinya menidakbenarkan jawaban yang dituliskan oleh adik Erfas alias melegitimasi nilai 20 yang diberikan oleh guru adiknya Erfas. Sesungguhnya logika yang disajikan dalam soal Matematika oleh Guru adiknya Erfas memang sudah cukup jelas. Tak perlu penjelasan lebih, atau menggambarkan perhitungan dengan kardus jeruk atau kotak kelereng (meskipun akan lebih menyenangkan).
Penjelasan logis dari Ahli memang lebih menyenangkan jika membandingkannya dengan penjelasan anggota DPR yang jagonya retorika. Nuruf Arifin dengan arif (tanpa-'in') mengatakan tidak ada beda antara 4x6 dan 6x4 karenajumlahnya sama-sama 24. Ia mengibaratkan 24 adalah sebuah kota tujuan bernama Roma, "banyak jalan menuju Roma," katanya.
Hasil, seringkali menjadi tujuan masing-masing individu. Matematika memang hanya membantu kehidupan manusia. Ia menjadi eksak, bisa jadi abstraksi dari kehidupan. Maka, tak salah Erfas membantu adiknya sampai pada tujuannya, menyelesaikan soal Matematika. Adik Erfas sampai pada tujuannya, barangkali sama seperti teman-temannya yang menjawab 4+4+4+4+4+4 = 24, tapi ganjaran yang diberikan oleh gurunya ternyata berbeda. Adik Erfas mendapat nilai 20 karena proses perjalanan menuju '24', adik Erfas berdasarkan tuntunan kakaknya, berbeda dengan proses yang disepakati oleh gurunya.
Maka tak perlu diambil hati untuk guru tersebut. Bayangkan bila ibu anda berjualan lontong. "Ini ada pesenan 24 lontong, coba dibungkus empat kali enam ya Fas," ujar Ibu kepadamu.
Kemudian kamu memasukan lontong itu kedalam empat kantong plastik pada ibumu, lantas merasa tak sesuai dengan apa yang ia pesan. Ibumu menyuruhmu untuk mengambil dua kantong plastik lagi dan memasukan empat lontong pada masing-masing kantong plastik itu. Apakah kamu akan menyalahkan ibumu? dan merasa benar sendiri karena hasil dari enam maupun empat kantong plastik adalah 24?
Ya, barangkali bayangan di atas adalah hal yang sepele. Tapi memang 4x6 atau 6x4 memang pembiasaan penyebutan bilangan yang sepele. Oleh karena itu ia dipelajari oleh kelas dua SD, yang meski telah dibantu oleh mahasiswa, nyatanya ia tetap keliru. Sampai kapan kekeliruan ini akan berakhir?
Sudah Erfas, terima nilai 20 untuk adikmu, setidaknya dengan kamu mengupload nilai 20 adikmu, kekeliruan tidak akan berlanjut lagi. Amin.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H