Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Skandal Memalukan dari Yamaha

7 November 2020   13:49 Diperbarui: 7 November 2020   13:57 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Nobody gonna take my head
    I got speed inside my brain
    Nobody gonna steal my head
    Now that I'm on the road again
    Oooh I'm in heaven again
    I've got everything
    Like a moving ground an open road
    And everything

    I love it, I need it, I bleed it
    Yeah it's a mad hurricane
    Alright hold on tight
    I'm a highway star

    Highway Star -- Deep Purple


Menjelang ahir putaran MotoGP tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan dijatuhkannya hukuman kepada seluruh team Yamaha, baik sebagai Construktor maupun sebagai Team - Petronas Yamaha SRT (satelit) dan Monster Energy Yamaha (pabrikan).

Pada salah satu episode awal balapan di Jerez, Lucy Wiryono (pembawa acara MotoGP - terimakasih Trans7) dan Joni Lono Mulia menginformasikan bahwa Yamaha saat itu diambang krisis masalah mesin.  

Menurut peraturan MotoGP, setiap peserta mempunyai jatah 5 mesin untuk seluruh musim 2020.  Saat itu  karena berbagai insiden, jatah 5 mesin tersebut sudah hampir habis padahal musim balapan baru berada di awal-awal.

Nyatanya sesi-sesi balapan berikutnya, issue itu hilang menguap begitu saja.  Dapat di maklumi bila Lucy Wiryono dan Joni Lono tidak membahas masalah itu lagi, karena acara tersebut di sponsori oleh Yamaha.  Bahkan motor purwarupa Yamaha selalu unggul dalam babak qualifikasi di hari sabtu, meskipun belum tentu gemilang meraih kemenangan di balapan hari minggu.  

Para penonton pun ada yang sudah melupakan info tersebut. Meskipun di sebagian pemirsa masih meninggalkan sedikit ganjalan, atau sebersit pertanyaan.

Nah pertanyaan tersebut terjawab pada kamis kemarin, ketika keluar berita resmi bahwa Yamaha dijatuhi hukuman.  Bahasa yang digunakan adalah Yamaha tidak menghormati  (disrespect) peraturan yang telah disepakati. Jadi disini Yamaha dianggap tidak punya kehormatan.

Yamaha secara diam-diam (tidak melaporkan) perubahan mesin yang dilakukan dalam rangka menanggulangi masalah teknis yang ada.

Bentuk hukumannya adalah pengurangan nilai yang cukup besar.   Yamaha sebagai Construktor dikurangi 50 poin (menjadikannya terlempar ke posisi ke tiga dibawah Suzuki dengan selisih 5 poin).   

Sedangkan dalam peringkat Team, Petronas Yamaha SRT lengser ke posisi 2 di bawah Suzuki Ecstar dengan selisih 44 poin.  Bahkan sang pabrikan, Monster Energy Yamaha terlempar hingga hampir di posisi buncit (5 dari 6 team). Dengan besarnya nilai hukuman maka bisa disimpulkan ini adalah pelanggaran dengan kategori berat.

Namun demikian masih banyak suara yang menganggap hukuman tersebut masih kurang.  Salah satunya adalah Marc Marquez.  Dia mencuitkan secara sarkas, seharusnya pembalap Yamaha juga dikenai pengurangan nilai, karena mereka bisa meraih poin kemenangan berdasarkan tunggangan yang mengandung kecurangan.

Saat ini tampaknya suara-suara  sumbang tersebut masih belum mendengung dahsyat. Tapi di khawatirkan nanti saat pembalap Yamaha ada yang menang di 3 balapan terakhir, masalah tersebut bisa jadi bahan gunjingan yang serius, dengan tujuan mendiskreditkan arti kemenangan itu. Iya, benar, karena 3 balapan terakhir ini sangat krusial sebagai penentu siapa yang berhak menyandang kampiun Juara MotoGP 2020.

Apalagi saat ini 3 pembalap Yamaha menduduki peringkat 2 (Fabio Quartararo), 3 (Maverick Vinales) dan 4 (Franky Morbideli) dengan hanya perbedaan 25 poin dari pemimpin klasmen Joan Mir (Suzuki Ecstar).  

Ditambah Andrea Dovizioso dan Alex Rins, mereka adalah 6 pembalap yang dianggap punya peluang paling kuat menjadi kampiun Juara MotoGP 2020.  Tetapi memang  secara matematis 14 pembalap masih memiliki peluang untuk jadi juara dunia MotoGP di sisa 3 balapan terakhir.

Menurut beberapa pengamat, motor purwarupa Yamaha mempunyai kelebihan di tenaga yang cukup garang, dan kemampuan menikung yang cepat.  Sedangkan dari pengakuan Vinales sendiri, kelebihan tunggannya adalah cengkraman roda depan yang cukup mumpuni.

Akan tetapi dalam kenyataanya, kecepatan menikung Yamaha sering kalah dari Suzuki. Bahkan Fabio dan Morbideli sering di buat keder oleh Joan Mir atau Alex Rins dalam balapan hari minggu, meskipun mereka sering unggul di hari sabtu (qualifikasi). Lihat saja ketika Joan Mir sekaligus menyalip 2 motor Yamaha di tikungan di sirkuit Aragon.

Dalam 2 balapan kedepan yang akan di lakukan di sirkuit yang sama (Ricardo Tormo, Valencia), terdapat 9 tikungan ke kiri dan 5 tikungan ke kanan.  

Beberapa tikungan  yang akan menjadi pusat perhatian antara lain tikungan no 4-5, 8 dan 11.  Disitulah, Joan Mir, Alex Rins atau yang lain diharapkan dapat berbuat banyak.

Hasil latihan bebas gabungan (1 & 2) Jumat kemarin, yang di basahi hujan pada setengah sesi menempatkan Jack Miller (Ducati) di posisi puncak.  

Hal ini tidak lepas dari reputasi Ducati sebagai raja track basah.  Pembalap Yamaha menempati posisi yang lebih baik dari Joan Mir (posisi 10) . Namun sayang bagi Maverick, dia harus start balapan dari pit karena kehabisan mesin dan harus menggunakan mesin ke 6.  Sedangkan Alex Rins di posisi 6.

Latihan bebas 3 dan Qualifikasi (yang akan terjadi beberapa jam kedepan) juga akan dibayangi oleh cuaca yang tidak menentu.  Demikian pula balapan hari minggu besok.  Bila memang terjadi hujan pada balapan hari minggu, peluang Joan Mir untuk meraih podium dan mencengkeram klasmen akan terancam.  

Situasi cuaca yang sukar di prediksi, sama sulitnya memprediksi hasil dari 3 balapan tersisa. Apakah Joan Mir dan Alex Rins masih mampu meraih podium? 

Apakah suara-suara sumbang yang menginginkan pembalap Yamaha di beri sangsi akan di akomodasi oleh Dorna? 

Apapun jawabannya yang diuntungkan adalah Dorna, karena bisa menghadirkan sesi yang selalu bikin penasaran dan ditunggu tungu serta tidak membosankan, seperti saat Marc Marquez hampir selalu keluar sebagai pemenang.  Boring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun