Penyalahgunaan fungsi (abuse) Sungai Cikeas yang berulang-ulang terjadi meskipun ada upaya keras dari sisi Hukum, mununjukkan perlunya berbagai pendekatan alternatif lain yang dijalankan secara bersama-sama. Namun jangan disalah artikan bahwa kita tidak perlu fokus lagi di area penerapan dan penegakan hukum.
Ini adalah sisi "garis keras" yang perlu kita dukung terus bersama. Penayangan salah satu edisi HotRoom di Metro TV tanggal 27 Agustus lalu yang secara spesifik mengangkat pencemaran sungai Cileungsi dari sisi hukum adalah salah satu upaya edutainment yg sangat kita dukung (Youtube : @HotRoom).
Namun sejalan dengan itu, tampaknya perlu juga mulai dipikirkan upaya-upaya yang bersifat lebih "halus" dalam pengertian menyasar kepada kesadaran semua pihak. Menyasar ke alam bawah sadar. Meskipun dalam jangka pendek belum tentu kelihatan berdampak, upaya ini dipercaya dapat merubah kesadaran semua pihak dalam jangka panjang secara efektif.
Upaya "halus" ini lah yang juga coba diupayakan oleh Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C). KP2C yang dibentuk oleh Bapak Puarman sebagai inisator, awal tujuannya adalah sekedar penyedia informasi ketinggian muka air, untuk antisipasi banjir.
Kini setelah 10 tahun keberadaannya, KP2C semakin dikenal luas, dan relevansinya semakin terasa berguna khususnya bagi masyarakat di mana komunitas tersebut berada. Selain menjadi unsur penting dalam Tim Penanggulangan Bencana, fungsinya pun berkembang menjadi pusat arsip kebencanaan, edukasi, gerakan sosial, dll.Â
Salah satu kegiatan yang cukup menarik perhatian baru-baru ini adalah Pengibaran Bendera Merah Putih di pinggir Sungai Cikeas yang menghitam dan berbau, pada saat peringatan Kemerdakaan Republik Indonesia Agustus lalu.
Tanpa bermaksud menggurui siapapun, kegiatan sederhana yang dihadiri oleh beberapa anggota DPRD ini, sangat brillian untuk menyentuh sisi "lembut/soft" dari orang-orang di sekitarnya. Gerakan-gerakan sederhana namun berdampak mendalam seperti ini nantinya diupayakan ada berkesinambungan, seperti sedekah sungai atau upaya teatrikal lain.
KP2C yang gerakan media sosialnya aktif di Facebook, Twitter, Instagram, Laman/Blog Web (KP2C.org), Whatsapp dan Telegram, mempunyai pengikut hampir 10,000. Jika masuk ke dalam laman web KP2C, di gallery nya banyak terpampang foto-foto & video.
Foto-foto yang sebagian merupakan sumbangan dari pengikut KP2C, juga secara alam bawah sadar tentunya akan menggugah kesadaran moral setiap orang yang melihatnya. Gambar bercerita lebih dari seribu kata-kata.
Seperti Foto-foto dokumenter berikut yang humanis bertema hulu-hilir yang kami unggah dari documen pribadi ini juga secara alam bawah sadar diharapkan akan menggugah nilai moral dari para pelaku pencemaran Sungai Cileungsi.
Gambar 1. Curug Asih salah satu hulu Sungai Cileungsi. Sungai Cileungsi seperti hulunya, selalu mengasihi penduduk disekitarnya meskipun banyak juga yang menganiayanya.