Selama kurang lebih dua minggu peserta didik mulai dari tingkat PAUD s.d. tingkat SLA menikmati liburan semester ganjil. Mereka mengisi liburan dengan berbagai aktivitas tentunya.Â
Banyak yang mengisi liburan dengan piknik keluarga ke tempat-tempat yang menawarkan destinasi wisata, liburan ke rumah nenek di kampung, dan banyak juga yang liburannya di rumah saja.
Waktu dua minggu sebenarnya cukup lama, tetapi tak terasa tiba-tiba sudah habis masa waktu liburan. Satu sisi sudah rindu teman-teman dan suasana sekolah.
Sisi lain keinginan untuk leyeh-leyeh masih ingin dinikmati. Terlepas dari itu semua, mau tidak mau pisik dan mental harus dipersiapkan untuk kembali dengan rutinitas sekolah.
H-1 menuju waktu kembali ke sekolah, prepare perlengkapan sekolah anak tentunya disiapkan oleh para orang tua. Mulai dari seragam, sepatu, tas dan alat tulis tentunya. Hari Minggu ini merupakan hari terakhir menjelang liburan. Suasana di pasar begitu ramai dengan orang tua yang membeli perlengkapan sekolah anaknya.
Akupun tidak ketinggalan ikut meramaikan pasar. Preepare perelengkapan sekolah si bungsu. Seragam dan tas masih bisa dipergunakan. Hanya sepatu yang perlu diganti karena sudah dool.Â
Di toko sepatu langganan begitu padat pengunjung. Kebanyakan para orang tua dan anak-anaknya yang masih duduk di tingkat PAUD dan tingkat SD. Ada anak usia PAUD yang menggemaskan sedang mencoba sepatunya yang menyala.Â
Anak itu begitu ceria menunjukkan sepatu pilihannya sambil menghentakkan kaki sehingga sepatunya menyala. Ada anak yang lagi guling-guling sambil menangis tidak mau diganti sepatu pilihannya, karena ukurannya tidak ada yang kecil.Â
Ada anak SD yang seumuran dengan anak bungsuku, dia sedang didoktrin oleh ibunya bahwa dia tidak boleh protes tentang sepatu pilihannya karena harganya mahal.
Aku bingung sendiri karena si bungsu tidak ikut serta. Dia kurang sehat dan menyerahkan urusan sepatu pada bundanya. Sepertinya anak yang tadi sedang didoktrin oleh ibunya ukuran kakinya tidak beda jauh dengan anakku.Â