Mohon tunggu...
MRizki Habizar
MRizki Habizar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - sekolah menengah kejuruan

Hobi saya adalah mengangkat beban (Gym) musik yang saya sukai ber genre rock, saya suka bermain game pubg.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Sigajang Laleng Lipa

19 Agustus 2023   20:30 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:33 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 BAGIAN INTI

Budaya dan tradisi di Indonesia ini tentu harus selalu dilestarikan dan dikembangkan agar diketahu banyak orang bahwa negara kita memiliki budaya dan tradisi tradisi yang unik dan tidak kalah menarik dari negara lain, Namun ada beberapa tradisi yang sudah di tinggalkan oleh masyarakat contohnya adalah tradisi sigajang laleng lipa. Seiring perjalanan waktu tentu saja itu memajukan Pendidikan dan tekhnologi yang ada di Indonesia, sehingga tradisi yang tergolong berbahaya cenderung ditinggalkan oleh masayrakat-masyarakat yang perlahan mengikuti perkembangan zaman

Namun, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk masyarakat Indonesia untuk melupakan tradisi dan budaya terdahulu. Walaupun tergolong mengerikan dan berbahaya, Tetap saja, harus memiliki sikap hormat kepada pendahulu yang sudah membuat tradisi serta budaya di Indonesia serta harus dikenang dan di hargai dengan cara mementaskan budaya budaya nya di atas panggung atau teater yang tidak melibatkan nyawa dan melukai siapapun.

KESIMPULAN

Walaupun terkenal mengerikan dan berbahaya, Tradisi sigajang laleng lipa memiliki arti dan makna yang cukup dalam yaitu mengajarkan kita untuk memberikan kehangatan kepada orang-orang sekitar kita agar menciptakan suasana hidup rukun dan tidak ada pertikaian antar saudara serta mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati orang lain, selain itu tradisi ini juga mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan berpikir jernih dan secara kekeluargaan tanpa membahayakan pihak manapun bahkan sampai melibatkan nyawa seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun