Mengutip Tulisan Rheinald Kasali pada kolom ekonomi kompas 5mei 2017 tentang disrupsi: ..."Â disruption itu bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present).Â
Pemahaman seperti ini menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam sebuah peradapan baru. Kita baru saja melewati gelombang tren yang amat panjang, yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend break).
lebih lanjut prof Kasali menuturkan ...
Disruption sesungguhnya terjadi secara meluas. Mulai dari pemerintahan, ekonomi, hukum, politik, sampai penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial.Â
Jadi disruptive politik bahkan negara adalah sebuah keniscayaan.
Gelombang ini melalui semangat kaum milenial, kedepannya akan segera memakan hal yg saat ini kita yakini sebagai konsep sebuah negara.Â
Konsep in akan segera menjadi usang tergantikan oleh konsep Online State....
Tidak ada lagi negara dalam bentuk kaku harus dipimpin oleh segolongan orang atas nama kekuasaan, yg cenderung hanya memberikan previelge ke para politisi saja
Negara akan menjadi sangat stateless, boderless, tanpa terlalu banyak urusan politik yg tidak penting dan membuang energi
Kehidupan politik dan sosial dan semua akan diatur oleh sebuah sistem crypto states seperti crypto currency yg saat ini mulai mewabah...
Siapa yg akan menghentikan arus itu? Takkan ada satupun yg bisa
Jadi bersiap-siaplah di era tanpa negara dan tanpa pemerintahan tradisionil yg kita kenal selama ini
Mungkin akan banyak perang dan pertikaian yang hilang...semoga saja
Solo 29April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H