Mohon tunggu...
Biyanka Azizah
Biyanka Azizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Degradasi Moral Bangsa Indonesia

23 Mei 2016   10:18 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 14605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Degradasi berarti kemunduran, kemerosotan atau penurunan dari suatu hal sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang. Dimana kali ini kita akan membahasnya dalam konteks Bangsa Indonesia. Di tahun 2016, Indonesia sudah menginjak usianya yang ke-71, namun jika dilihat dari tingkat kemakmuran yang dimiliki masyarakatnya, apakah Indonesia termasuk negara yang cukup dewasa?

Banyak hal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju. Salah satunya dapat dilihat dari pola tingkah laku masyarakatnya yang dapat bertindak secara dewasa atas dirinya sendiri maupun orang lain. Jika dilihat dari banyaknya fenomena remaja saat ini, apakah Indonesia bisa disebut semakin dewasa dengan umurnya yang sudah menginjak angka 7? Fenomena remaja yang terjadi menunjukkan bahwa adanya degradasi moral yang saat ini dialami oleh bangsa Indonesia. Masa depan suatu bangsa sesungguhnya dipegang oleh para pemudanya tak lain merupakan masyarakat yang berada pada usia remaja, maka dari itu penting sekali bangsa ini untuk meningkatkan kualitas para pemudanya untuk Indonesia yang lebih baik.

Hal yang menyebabkan terjadinya degradasi moral ini karena adanya globalisasi yang semakin masuk ke Indonesia. Dengan adanya globalisasi seharusnya bisa meningkatkan moral masyarakatnya jika diimbangi dengan pengetahuan dan tindakan preventif yang kuat dari masyarakat itu sendiri. Namun sayangnya masyarakat Indonesia kurang bisa menyaring budaya mana saja yang baik dan sesuai dengan buadaya leluhur Bangsa Indonesia. Seakan-akan semua budaya Barat ditelan mentah-mentah oleh pemuda-pemudi kita, entah dari gaya berbusana, tingkah laku sehari-hari serta gaya hidup yang kebarat-baratan dianggap sebagai sesuatu yang sangat modern dan dapat dibanggakan jika kita dapat menirukannya.

Lalu fenomena remaja apa saja yang umum terjadi saat ini sedang menghantui Bangsa Indonesia?

1. Budaya hedonisme yang tinggi

Budaya Barat tidak hanya memiliki dampak positif di dalamnya, namun mereka juga memiliki budaya negatif yang patutu dihindari masyarakat kita salah satunya adalah budaya hedonisme atau suka jalan-jalan dengan perilaku konsumtif. Buadaya ini seiring berjalannhya waktu semakin disukai oleh remaja Indonesia. Mereka lebih suka untuk berjlaan—jalan atau hang out bersama teman-temannya dibandingkan belajar di rumah pada malam hari.

2. Pola berpakaian yang semakin minim

Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, saat ini kita lebih sering menjumpai remaja perempuan menggunakan pakaian yang serba mini seperti memakai hotpants dan tanktop. Seakan-akan budaya memakai pakaian mini yang lebih menonjolkan bagian tubuh terutama kaki saat ini sudah dianggap lumrah oleh mereka, padahal yang namanya pikiran laki-laki terhadap wanita yang memakai pakaian mini dari dulu sampai saat ini sama saja.

3. Menurunnya sikap sopan santun terhadap orang lain

Budaya leluhur Indonesia yang sangat memegang budaya sopan santun antar satu sama lain terutama dengan orang yang lebih tua dari kita haruslah tetap dilestarikan. Buadaya tersebut dapat membatasi diri ktia dari perbuatan semena-mena antar satu sama lain dan kita bisa lebih menghargai pendapat orang lain. Namun dengan mencontoh budaya Barat, banyaknya remaja yang sudah tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. Contohnya saja, saat ada remaja berjalan melewati orang tua sedang duduk, tak jaring kita menemukan bahwa sebagain dari remaja tidak menundukan badan ataupun kepala saat berjalan. Bahkan ada beberapa yang tidak menoleh sedikitpun terhadap apa yang dilewatinya.

Dari beberapa paparan di atas sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap nasib penerus bangsa ini. Tidak hanya pemerintah yang perlu membenahi hal tersebut, namun dari diri kita sendiri juga perlu untuk turut membantu dengan memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah jika kita menemui fenomena-fenomena terbut di lingkungan sekitar. Karenan nasib suatu Bangsa akan selalu berada di tangan pemuda-pemudanya. Salam Indonesia Merdeka!            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun