Ketika suara petir memecah kesunyian
Tak berapa lama berselang, listrik padam
Kegelapan pun menyelimuti
Bagai harapan yang tak bertepi
Suara percikan hujan di atap rumah
Suara gemuruh angin yang tertiup kencang
Hawa dingin yang mulai merayapÂ
Membuat enggan untuk beraktifitas
Tiba-tiba terdengar bunyi  'tek'
Cahaya lampu LED memendar
Menerangi lorong penghubung ruang
Bagaikan lentera yang memberi harapan
Aku hanya dudukÂ
Menikmati suara titik-titik hujanÂ
Serta suara petir dan guntur yang menggelegar
Membuat hati serasa timtrim dan sedikit cemas
Teringat ayah di kampung yang sendirian
Setelah bunyi hujan mulai hilang
Aku pun beranjak keluar
Ehm nampak temaram di luar rumah
Hanya sepi yang kutemukan
Langkah kakiku terus berjalan
Menuju tempat yang nampak terang
Kudengar orang bercakap-cakap
Ternyata adiku  sedang mengupai kelapa
Untuk bahan kue pancong dgangannya