Mohon tunggu...
Bi yani
Bi yani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Muhammadiyah Sendangtirta Berbah Sleman Yogyakarta

Saya lahir di Kulon Progo pada tanggal 1971. Pendidikan saya mengenyam pendidikan, SD dan SMP di Kecamatan Samigaluh kabupaten Kulon Progo. SMA di SMAN 4 Bhe Yogyakarta. Kuliah S1 di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lulus tahun 1997. Pendidikan terakhir saya S2 UIN sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Tahu Tempe Makanan Favorit yang Bahan Dasarnya Sulit Dijamin Ketersediaannya

25 Februari 2022   11:07 Diperbarui: 25 Februari 2022   11:17 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Para pengusaha tahu tempe melakukan mogok produksi selama tiga hari karena harga kedelai naik. Harga kedelai di Indonesia  naik  adalah dampak dari naiknyaharga  kedelai di tingkat Internasional. Mengapa negeri kita yang subur ikut terdampak naiknya harga kedelai Internasional, karena para pengusaha tahu tempe Indonesia lebih memilih kedelai impor. Harga kedelai impor lebih murah daripada harga kedelai dalam negeri. Selain harganya yang lebih murah, kualitas kedelainya juga lebih besar dan bagus. 

Lain halnya dengan kedelai hasil panen lokal atau dalam negeri. Menurut berita yang ada, harganya mahal. Kualitas kedelainya pun tidak sebagus kedelai luar.   Hal ini diakibatkan oleh kondisi iklim Indonesia kurang cocok untuk tanaman kedelai. Menurut penelitian, kedelai lebih cocok ditanam di daerah subtropis.  Bila ditanam di daerah tropis, curah hujan yang tinggi menyebabkan tanah   terlalu banyak mengandung air. Tanaman menjadi kurang bagus sehingga berpengaruh pada hasil panennya.  Jika di luar negeri perhektar bisa 15 -18 ton, maka panen kedelai Indonesia hanya 6-7 ton/ha. Produksi yang rendah itu menyebabkan Indonesia harus impor kedelai. Karena mengimpor kedelai, maka produksi kedelai Indonesia kalah bersaing dengan kedelai impor.

Karena para pengusaha tahu tempe  Indonesia juga bergantung pada kedelai impor, ketika harga kedelai di tingkat Internasional  naik, para pengusaha tahu-tempe menjerit.  Melakukan protes dengan mogok produksi. 

Dari kondisi langkanya tahu tempe dalam beberapa hari terakhir ini, mungkin pemerintah seharusnya mulai memikirkan, bagaimana caranya Indonesia bisa swasembada kedelai. Mungkin ahli pertanian dan dinas pertanian harus berusaha menemukan pola  menanam kedelai yang mungkin diterapkan di Indonesia agar bisa menghasilkan hasil yang kualitasnya baik, dan harganya bisa bersaing dengan harga kedelai impor.  Juga penemuan bibit kedelai yang berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun