Acara jalan santai dengan cara unik ini pun mendapat perhatian dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sehingga mereka  memberikan piagam penghargaan kepada Paguyuban SRC sebagai pemecah rekor penyelenggara jalan santai peserta terbanyak dengan penukaran 2 sampah botol kosong yang diwakili oleh ketua paguyuban SRC semarang Bapak Heru Setiono.
 Gerakan ini memberi pesan jika SRC berkomitmen menjaga  lingkungan untuk Indonesia yang bersih dan sehat.
Memasuki area Festival, warna merah logo SRC mendominasi pemandangan stadion.
Booth booth UKM tertata rapi dengan panggung utama di tengah sebelah kiri Stadion. Di antara booth booth ada satu tempat berbentuk toko yang menyita perhatian para pengunjung. Di Bagian atas ada logo SRC Dekat, Hemat, Bersahabat.Â
Ternyata inilah salah satu contoh toko kelontong binaan SRC yang ingin dikenalkan pada masyarakat luas.Â
Apa Sih Toko SRC Itu?
Toko SRC adalah komunitas toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program kemitraan. Bertujuan meningkatkan daya saing para pemilik toko melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan. Kini komunitas toko kelontong SRC menjadi yang terbesar di indonesia.Â
Diinisiasi di kota Medan pada tahun 2008 yang hanya berjumlah 57 toko. Berlanjut menjadi 4000 toko SRC di tahun 2009 Â karena diimplementasikan secara Nasional. Setelah mencapai 9000 anggota paguyuban terbentuk pada tahun 2013.Â
Karena biasanya diadakan secara Nasional di Jakarta . Baru pertama kali ini diadakan di tempat lain dan  Semarang Jawa Tengah menjadi kota pilihan pertama yang diikuti oleh 3.700 Toko SRC terbaik dari 17.000 se Jawa Tengah.
Masih menurut beliau, SRC berkomitmen untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas toko kelontong, warga sekitar, masyarakat agar Indonesia menjadi lebih baik. Tidak ada syarat khusus untuk bergabung dengan SRC selagi ada willing atau kemauan dari para pemilik toko kelontong itu sendiri untuk maju menjadi lebih baik.Â