Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bukan AHY, Ini Sosok yang Mampu Meredam Gejolak Klaim Sepihak Pilpres 2019

4 Mei 2019   18:29 Diperbarui: 4 Mei 2019   18:33 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto Kompas.com

Patut di apresiasi hadirnya komandan KOGASMA partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY) atas undangan Pak Jokowi ke Istana  Kamis (2/5/2019) sedikit membawa kesejukan, menurunkan tensi ketegangan politik paska pesta demokrasi 17 April lalu. 

Tak penting siapa yang punya inisiatif yang pasti menurut AHY dalam jumpa pers menyatakan dengan Pak Jokowi berbincang hal hal yang menyangkut  kebaikan bangsa trutama bagaimana menyatukan kembali sekat yang ada karena perbedaan pilihan.

Seperti yang tersaji pada berita yang menghiasi lini masa, hangatnya suasana persaingan pemilu belum juga mereda kala proses penghitungan suara oleh KPU sebagai lembaga resmi belum usai namun sudah ada klaim kemenangan oleh pihak 02 bahkan deklarasi kemenangan itu berlangsung sebanyak tiga kali yang disertai sujud syukur oleh Prabowo beserta tim nya.

Sikap para elit terutama dari kubu 02 yang menggiring opini seakan akanPrabowo sudah menang dan sah menjadi Presiden Indonesia berpotensi menuai ricuh dikalangan akar rumput. Diluar Prabowo sendiri yang  berapi api layaknya masih masa kampanye di acara hari buruh dan moment lainya.

Ada Amin Rais yang tak lelah ungkap kecurangan versi dia dengan ide gerakan people powernya. Egi Sujana dalam pidato depan publik penuh hasutan berbahaya.

Arif Poyuono yang super ngeyel menganggap 02 sebagai pemenang sah, serta elit lainya yang merasa sudah mengungguli jumlah suara dari 01 sambil lantang berteriak pihak lawan curang curang namun tanpa bukti yang sahih.

Deklarasi sudah dilakukan, sujud syukur sudah di tunaikan, tumpengan sudah di selenggarakan. Sekarang apalagi, menunggu pengumuman KPU tgl 22  Meinanti? ooh.. tidak Ferguso!! 

Demi menasbihkan Prabowo sebagai presiden versi mereka secara premature, maka keluarlah 5 point dari ijtima ulama jilid tiga yang digelar di Hotel Lorin , Bogor , jawa Barat Rabu (1/5/2019) isi lengkap dari point yang mereka buat bisa di simak disini. Miris dan ngeri menyimak isi hasil rembug dari mereka yang konon berlabel ulama. Lalu sebenarnya siapa dari kubu mana laku politik brutal, ugal ugalan?

Mereka merasa menang pun merasa di curangi. Mereka menuduh lembaga survey terverifikasi, kredible sebagai pembohong. Menuduh media semua memihak, aparat berpihak. Mereka menuduh sana sini tanpa disertai bukti. Ujaran kebencian dan kasar masih marak di sosial media, itu karena para elite laksana bara. Laiknya orang nagih hutang, yang di tagih lebih galakan dari yang punya uang.

Seharusnya kondisi ini bisa diatasi jika para elit khususnya dari 02 bisa mengikuti aturan yang ada yang sudah disepakati bersama. Sabar menunggu hasil resmi dari KPU. Tidak mengeluarkan statement yang menyulut emosi / provokasi warga. Mampu mengendalikan syahwat sang ketua yang kebelet berkuasa. Bukankah disekelilingnya para ulama yang mana salah satu tugas mulianya menanamkan ajaran untuk bersabar serta menerima takdir. Bersikap ksatria mengakui kalah jika memang kalah.

Ternyata mereka satu paket. Lantas kepada siapa kita berharap?  Mungkin kita bisa berharap dengan sosok satu ini.    Ini dia sosok salah satu dari satu paket diatas yang seharusnya sangat berperan "bukan baperan sperti selama ini yah'.  

Mungkin ini hikmah dibalik sakitnya istri beliau diluar negeri selama hajat pesta demokrasi berlangsung. Dengan keberadaan beliau di Luar Negeri tepatnya di Singapura beliau lebih obyektif dan clear melihat fakta yang ada dari "luar garis permainan" Beliau adalah yang terhormat mantan presiden RI ke 6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa di sebut SBY.

Kami menunggu sikap Pak SBY selaku ketua umum partai Demokrat untuk menanggapi aksi aksi yang di lakukan oleh Prabowo besera jajaranya dalam melakukan pendeklasasian kemenangan secara sepihak yang jelas jelas melanggar konstitusi. Demi nama baik Demokrat yang menyatakan diri berada atau mendukung Prabowo-Sandi  sebagai capres cawapres.

Pak SBY,  Kami berharap Bapak menegur anak buahnya yang ikut serta dalam pendeklarasian kemenangan yang dilakukan Prabowo beserta timnya sendiri. Kami berharap Pak SBY menegur secara keras dan tegas kepada Prabowo yang notabene bapak kenal dengan baik. Karena tindakan Prabowo tersebut  sangat jelas Inkonstitusional, melanggar Undang Undang.  Dimana yang berhak melakukan perhitungan secara real count dan mengumumkanya adalah KPU.

Kami yakin Pak SBY sangat prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Imbas  dari pertemuan anak  bapak yang ganteng AHY sedikit mampu memberi kesejukan bahwa masih ada elit 02 yang "berakal sehat" dan tidak menerima laporan ABS . Setelah Sandiaga Uno sebagai wakil dari Prabowo sendiri menyatakan bahwa pemilu berjalan dengan jujur adil transparan, masih ada elit dari PAN yang menyatakan serupa. 

Kini saatnya Pak SBY turun tangan menyelamatkan situasi anak negeri yang terancam terkotak kotak karena pemilu. Terlebih adanya anjuran dari HRZ dari Arab sana.

Kami percaya Pab SBY kenal siapa sosok2 di balik Prabowo terutama HRZ yang di era bapak pernah masuk bui. Bagaimana bisa sekarang menjadi pemegang kendali dalam koalisi bapak? Siapa mereka siapa SBY? Kami lebih percaya PAk SBY yang mana pernah menjadi pemimpin kami selama dua periode dengan segala kurang lebihnya.

Kami yakin Pak SBY mampu memilih dan memilah. Keduanya pilihan rakyat, yang  mana  pasangan satu karena kepentingan pribadi yang bertarung hanya demi kekuasaan belaka dan mana yang memang sudah menjadi takdir memimpin negeri. Semoga bapak segera bertindak demi kenyamanan brbagsa dan bernegara berdasarkan Bhineka Tunggal Ika. 

Sekiranya Pak SBY adalah sosok kunci dari kubu 02 yang masih berpikir jernih menjadi harapan untuk menetralisir apa apa yang diplintir oleh para elit koalisi adil makmur. Karena bagi mereka kebenaran hanyalah milik mereka dengan segala rekayasanya.

Kami juga berdoa semoga istri Bapak, Ibu Ani Yudhoyono segera diberi kesembuhan seperti sedia kala. Kembali ke tanah air tercinta dan berkumpul kembali bersama keluarga besar. Diberi kesehatan untuk seluruh keluarga Susilo Bambang yudhoyon.

Biken 5/5/2019 SaiwanhoHK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun