Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[SemarKutigaKom] Setelah E-Toll, Siapkah Anda dengan E-Cuci Baju?

14 Oktober 2017   05:49 Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:50 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[SemarkutigaKom] Mesin cuci bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian gaya hidup. Tanpa perabotan mesin cuci setelah Lemari es atau kulkas rumah terasa belum keren. Bahkan dalam salah     satu candaan Raim Laode , pemuda harapan Bangsa made in  Wakatobi Indonesia bagian Timur di penampilan stand up komedinya menyatakan, jika emaknya sudah tidak menciut, dengan bangga   pamer ke tetangga, grup arisan, saat belanja kepasar, kalau dia sudah punya mesin cuci dong di rumahnya..........walau listrik belom masuk ke kampungnya....jeeeee.

Di perkotaan, mesin cuci menjadi barang yang wajib dibeli karena kegunaanya sangat membantu pekerjaan rumah tangga. Namun berbeda dengan di Hong Kong, rumah orang orang Hong Kong yang berbentuk apartemen dengan ukuran minimalis, mesin cuci tidak harus punya. Tapi rata rata mereka punya mesin cuci dan pengering sendiri.

Apakah tidak repot terlebih Hong Kong mempunyai empat musim? Saat musim dingin dimana tak ada panas matahari dan terkadang cuaca begitu lembab sehingga mesin cuci diperlukan agar cucian baju lekas kering?

Memang memiliki mesin cuci sendiri akan lebih nyaman. Namun pertimbangan bentuk rumah yang mungil, tak ada tempat buat menaruh mesin serta tempat jemuran, ada sebagian dari orang orang Hong Kong berpikir praktis dengan menggunakan jasa laundry. Seperti apa sih jasa laundry di Hong Kong?

Seperti kebanyakan laundry yang dikenal di Indonesia, baju baju kotor yang perlu dicuci kita bawa ke tempat laundry, disana ditimbang, per kg $hk 6. Untuk rata rata sekali nyuci $hk 50-80.

Jika ada selimut tebal atau baju special macam Jas , bahan yang sensitive atau butuh penanganan special akan di pisah dan ada perhitungan sendiri. Bayar tunai, kasih resit , disitu tertera kapan bisa ambil baju yang sudah wangi dan bersih, biasanya sekitar 1-3 hari, dengan perpanjangan waktu satu bulan jika tidak diambil, barang dibuang.

E-Cuci Baju

Nah menariknya seiring perkembangan jaman, tidak hanya KTP atau jalan Tol yang pakai 'E' sehingga pelayanan menjadi lebih praktis dan mudah, efisien. Cuci bajupun sekarang tidak perlu tenaga pekerja   dan waktu yang lama. Dengan metode coin atau tap menggunakan e money, ngelaundry pun semakin praktis , hemat dan higenis. Ini satu bentuk modernitas hidup. Satu terobosan peningkatan pelayanan bagi para pengguna jasa cuci baju. 

img-20171012-161135-jpg-59e0322c7aafb22e570a1af2.jpg
img-20171012-161135-jpg-59e0322c7aafb22e570a1af2.jpg
Mari kita bandingkan jasa Laundry manual dengan E-Laundry.

E- Laundry lebih membawa manfaat buat konsumen,  1) individu: baju kotor kita tidak dicuci bercampur dengan baju kotor orang lain. Merekapun (pemilik) membersihkan dan mensteril semua mesin yang ada secara rutin. Kebersihan terjamin.

2) Personal: privasi kita akan terjaga, di Hong Kong, ritual mandi sehari cuma sekali saat mau tidur, selain menghilangkan penat setelah seharian kerja, tempat tidur adalah tempat yang bersih serta edisi menghemat air, begituh..tapi mereka rajin mengganti celana dalam , dalam sehari namun malas mencuci langsung. Jadi kala cucian kotor numpuk ada beberapa perangkat daleman juga yang dengan E-Laundry  tak perlu jengah celana dalam dipegang tukang cuci atau bahkan tercampur dengan celana dalam orang lain.

3) Quick and clean: biasanya jika kita menggunakan jasa laundry, dibutuhkam waktu sekitar 1-3 hari seperti keterangan diatas, untuk mengubah baju kotor menjadi bersih dan wangi. Di E-laundry cuma dibutuhkan maksimal 2 jam. Proses cuci pada E-Laundry jelas jauh lebih cepat dibandingkan dengan laundry kiloan. 

Dengan biaya setara, Anda bisa mempersingkat wakttu. Bandingkan jika menggunakan jasa Laundry drop-off, sesingkat-singkatnya butuh waktu sehari untuk menyelesaikan proses pencucian. Dan biasanya, semakin Anda 'memaksa' agar cucian Anda cepat selesai, semakin besar Anda menghadapi kemungkinan pakaian tertukar bahkan rusak.

4) multi servis: jika di loundry biasa pakaian atau baju dengan bahan tertentu akan dipisah, di E-Laundry kita punya kebebasan mau nyuci apapun dengan tarif yang lebih murah. Kita bisa cuci selimut tebal, boneka atau dalaman sekaligus yang dimasukan kantung khusus tanpa menambah biaya.

5) 24-hour service: kapanpun waktunya Anda bisa menggunakan mesin ini sewaktu waktu dan tidak terbatas karena beroperasi selama 24 jam.

2-59e2154edd0fa86d485d2202.jpg
2-59e2154edd0fa86d485d2202.jpg
Memang di Hong Kong sendiri E-Laundry atau Laundromart belom merambah semua wilayah, sebagai contoh sepengatahuan penulis, dulu penulis tinggal di area Saiwanho tidak menemukan jasa E-Laundry disana.  Dan kini penulis tinggal di daerah HKU (Hong Kong University) atau dalam bahasa kantonisnya Shaiwan, nah mungkin karena disini zona kampus, banyak mahasiswa/wi selain penduduk lokal yang membutuhkan jasa laundry.  Nyatanya banyak sekali penulis jumpai bisnis laundmart tersebut di area Shaiwan

Yang menarik perhatian penulis, setelah maraknya bisnis E-Laundry yang lebih praktis bagi konsumen dan mungkin lebih menguntungkan bagi si empunya karena tidak menggunakan jasa tenaga manusia yang artinya tidak ada pengeluaran rutin gaji karyawan, bagaimana nasib laundry rumahan ? 

Apakah mereka gulung tikar? 

Banyak pengangguran karna tidak dipekerjakan di laundry?

Apakah mereka mengadakan demo berjilid? 

Merusak fasilitas laundry pesaing dengan corat coret atau iseng merusak mesinnya?

Atau memaki pemerintah yang mengijinkan adanya E-Laundry, yang berpotensi terbuka peluang pengangguran?

Tidak, semua berjalan normal.

 Bagaimanapun teknologi telah menjadi keniscayaan sejarah, dimanapun terlebih di Hong Kong yang memang sudah berpola pikir maju, modern dan taat hukum.  Mereka yang  sebagian warganya menyebut diri atheis/tidak beragama. Tidak ada sikap syirik dengan kemajuan bisnis tetangga. Tidak berpikir untuk merusak fasilitas walaupun tidak ada penjaganya, hanya mengandalkan kamera dibeberapa titik dalam ruangan yang nyaman ber ac tersebut. Dan semua berjalan dengan aman ,semua orang menikmati proses kehidupan agar lebih baik.

img-20171012-161047-jpg-59df2e377aafb2206065ab62.jpg
img-20171012-161047-jpg-59df2e377aafb2206065ab62.jpg
Ini contohnya,  Ada satu yang penulis temukan di salah satu sudut dimana ada laundry rumahan kebetulan tempatnya memang di pojok, jadi begitu mulai mewabah usaha laundromart,  dengan tetap mempertahankan loundry rumahannya, disampingnya dia buka juga E-Laundry sebagai antisipsi bisnis.

 Jadi dia bisa menjaring konsumen dengan masing masing kebutuhan, mau cuci baju terima jadi tunggu beberapa hari, atau luangkan waktu nongkrong dua jam nunggu cucian sendiri diruangan nyaman dilengkapi wifi,bisa juga disambi tinggal belanja. Bukan dengan cara protes agar pemerintah menutup e laudry, tapi dia sendirilah yang mengikuti jaman dengan segala inovasinya. 

Begitu sekelumit cerita tentang  tegnologi terbaru E- Cuci baju di Hong Kong.  Jadi bagaimana dengan anda, apakah siap berinovasi di jaman teknologi seperti sekarang ini, atau hanya bisa protes tanpa memberi solusi dan anda akan tergilas oleh jaman.

Biken 14-10-17 HKU-HK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun