Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisruh Karena Jokowi, Kini...

21 Oktober 2016   17:28 Diperbarui: 22 Oktober 2016   00:10 3098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto merdeka.com

Kamis (20/10) Oktober kemarin, dua tahun sudah Jokowi berkuasa. Banyak kisah mengiringi perjalanan presiden kerempeng yang gila kerja ini.  sebagian besar penduduk Indonesia merasakan hasil kerjanya, walau belum sempurna namun banyak hal positif imbas dari kerja kerasnya selama dua tahun.

Bagi sebagian lain yang masih pula membenci , tidak merasakan perubahan. Dan terus mencaci , mencari kesalahan apapun yang Jokowi lakukan. Ketika  itu disebut Presiden boneka, kini para hatter tak mau kehilangan kesempatan mendendam dengan  menjuluki Presiden recehan. Hanya karena Jokowi menaruh perhatian ketika kejadian Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus pungli di jajaran Kemenhub yang memang sudah menjadi rahasia umum tempat basah, ladang pungli bagi para pejabat disana.

Disitu Jokowi merasa geram, belom ada satu jam Jokowi menginstruksikan untuk sapu bersih tradisi pungli yang tumbuh subur karena tidak adanya tindakan tegas para penegak hukum, dari era prmerintahan sebelumnya. Sudah ada kejadian OTT pejabat Kemenhub yang memicu Jokowi memper cepat membentuk satuan tugas sapu bersih (SATGAS SABER ) pungli. Semua sudah mafhum adanya jika selama ini para aparat pun bahkan jadi pelaku pungli itu sendiri. Juga tidak ada contoh nyata dari pemimpin yang bersih selama ini. Pungli merasuki semua bidang pelayanan birokrasi di semua lini.

Kalau Presiden saja peduli dengan uang rakyat yang berjumlah recehan. Dipastikan apapun akan dilakukan Jokowi untuk melindungi uang rakyat yang berjumlah triliunan, tentu saja butuh proses, sabaaaar..yaah.

Yang merasa makan uang haram, ngemplang duit rakyat, jangan panas dingin, tunggu giliran, akan ada waktunya. Jokowi juga memikirkan kok , masih dibangun hunian hunian ber jeruji besi ,untuk kalian para tikus tikus berdasi ..hihihi.

Naah, kalau kita menemuka atau mengalami PUNGLI , ini yang harus kita lakukan. Lapor kesini nih: website saberpungli.id ,atau SMS ke 1193 atau call center 193-jkw. Jangan takut melapor, dengan mendiamkan perilaku Pungli, maka sama saja kita membiarkan kejahatan terjadi didepan mata.

Eeehh...sudahlah, saya tidak akan nyinyiri mereka yang masih saja suka berkata nyinyir tentang Jokowi. Padahal niih..padahal, sudah banyak loh yang bisa menerima kenyataan dan berani berkata jujur akan ketegasan, keberanian dan kerja keras Jokowi selama dua tahun ini. Move on, Istilah kekinian .Contoh nyata adalah...terrereeng....my husband. hihihi. Diih lebay banget yah pakai bawa bawa si bapak segala. Masalahnya begini, teman...

Saat masa pilpres yang begitu panas menegangkan , banyak kisah diantara kita sampai kisruh putus pertemanan, persahabatan, bahkan persaudaraan gegara beda pilihan, betul gak? Dan itu juga terjadi sama saya, kalau ribut sama teman sih mendingan, gak masalah masih banyak teman yang lain, laahh ini hadeehh....

Ini tulisan mau merayakan dua tahun kerja Jokowi apa mau curhat sih? Laah...itu dia, saya mau merayakan dua tahun Jokowi dengan cara curhat begitu ..wkwkwk , maaf temaan, kita bikin santai saja.  Mari kita lanjutkan cerita dua tahun Jokowi-JK dari kisah rakyat jelata, ala saya maksudnya hehe

Ketika itu saya , seperti relawan dadakan lainnya yang benar benar rela menyebarkan virus perubahan , mengobarkan semangat pembaharuan bersama capres Jokowi. Mengajak teman sanak sedulur semua, dalam lingkup dan kapasitas saya tentu saja . Tak terkecuali mempengaruhi si bapak. Dalam komunikasi jarak jauh, ternyata kami jadi berselisih paham karena beda pilihan tadi. Menurut si Bapak saat itu "apa yang diharapkan dari capres potongan kampungan macam itu? Pilih! presiden itu yg gagah, berkata tegas, berani tampil , agar disegani dunia, bukan yang lembek ndeso macem dia!" begitu tegasnya. Atau lain kali bilang saat saya masih komplin kenapa sih pilih dia yang gagah tapi masih bagian dari masa lalu? "karena dia sosok berwibawa dan nama nya mirip namaku!" belanya saat itu, hallaahh...

Naah itu kejadian dua tahun yang lalu. Kemarin saya iseng, saat telefon saya tanya "apa kabaar Indonesia, di dua tahun bersama Jokowi ?"  Dengan nada antusias si bapak cerita panjang lebar. “Bagus sekali kerja Jokowi, seluruh pelayanan birokrasi dibenahi, sekarang ngurus apa apa lebih cepat, efisien ,transparan. Biaya biaya siluman yang masuk kantong pribadi dipangkas abis, dipantau dengan system terkini. Pembangunan infrastructure digalakkan dari pinggir dan pulau terluar yang selama ini tidak mendapat perhatian. Tax amnesty yang diberlakukan, disambut antusias pengusaha pengemplang pajak, berhasil mengumpulkan dana triliunan tanpa kegaduhan.

"Pencabutan subsidi BBM, yang sempat menuai kontra, dialihkan untuk subsidi silang pemerataan harga BBm untuk saudara kita di Papua. Yang selama ini merasa dianaktirikan, pemerintah tidak pernah hadir disana. Kini Jokowi bergerak bekerja nyata mengimplementasikan sila kelima dari Pancasila , Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia . Sikap tegas, ditunjukkan dengan lembut dan bijak. Senyum damai cermin welas asih tanpa dendam dan kalimat menjatuhkan. Walaupun banyak oknum oknum yang mengeluh tidak lagi dapat seseran, tapi mereka pun mengakui banyak perbaikan dalam diam!”.    

Sumber foto Isni Vyan Jenarsari
Sumber foto Isni Vyan Jenarsari
Contoh kerja keras disertai sikap yang jujur dari Jokowi mewabah menular pada jajaran birokrasi terkecil di setiap daerah, yakni birokrasi Desa. Reformasi mental sepertinya sudah mulai menampakkan wajahnya. Rt, Rw, Lurah beserta jajaranya kini terkesan serius menangani masalah warganya. Mereka tidak berani lagi mempermainkan dana desa. Jalan pedesaan, gang gang sempit dibangun dengan kualitas dan pengawasan yang lebih baik. Hasil nya beda jauh dengan pembangunan jalan di era terdahulu, bahkan gak bakalan gang gang dalam kampung tersentuh siraman aspal.

Nah yang terbaru kemarin, si bapak juga menyebut nama Jokowi saking girangnya. Hari minggu tgl 16 saya transfer dana semester buat si sulung melalui Bank A ke Bank B, biasanya, biasanya yah..kalau beda Bank akan membutuhkan waktu tiga empat hari. Setelah transfer hari minggu pagi , malam nya saya kabari si bapak untuk mengambil di hari Rabu atau Kamis aja, pastikan dana sudah masuk. Ternyata hari Senin sudah diambil, berkabar melalui SMS . Segera saya tlf si bapak . 

Gak pakai di tanya langsung aja blio itu nyerocos "sekarang ini mah, setelah ada Jokowi , semua layanan jadi cepat, mau beda Bank sudah bisa langsung diambil. Pegawai Bank nya juga ramah. Peraturan yang bikin ribet, disederhanakan, pokoknya nanti kalau ada pemilu lagi saya sudah gak ragu, gak perlu kamu suruh lagi, saya pasti akan pilih Jokowi!!" naah loohh..

Bukanya milih yang gagah berwibawa pak? Kan dia rencana masih mau nyalon lagi, emang sudah gak dendam sama Jokowi ? Tanyaku serius. " ya gaak laah..kalau yang sekarang sudah terbukti , jelas benar benar bekerja untuk rakyat, kenapa harus diganti dengan yang belum jelas? Kita tinggal dukung saja. Kita bantu tugas beliau dengan menjadi warga negara yang baik, saya yakin beliau akan membawa kemakmuran pada negeri ini!" ujarnya bijak. Sehingga saya malah lupa tadi mau ngomong apa, akhirnya sebelum ditutup tlf nya saya cuma bilang " I love u, pa!"

Teruslah bekerja Pak Jokowi-JK , tetap amanah dalam mengemban tugas.

 

Biken 21-10-2016 SW-HK Jokowi Loverwati yang lebih cinta Indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun