Kamis (20/10) Oktober kemarin, dua tahun sudah Jokowi berkuasa. Banyak kisah mengiringi perjalanan presiden kerempeng yang gila kerja ini. Â sebagian besar penduduk Indonesia merasakan hasil kerjanya, walau belum sempurna namun banyak hal positif imbas dari kerja kerasnya selama dua tahun.
Bagi sebagian lain yang masih pula membenci , tidak merasakan perubahan. Dan terus mencaci , mencari kesalahan apapun yang Jokowi lakukan. Ketika  itu disebut Presiden boneka, kini para hatter tak mau kehilangan kesempatan mendendam dengan  menjuluki Presiden recehan. Hanya karena Jokowi menaruh perhatian ketika kejadian Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus pungli di jajaran Kemenhub yang memang sudah menjadi rahasia umum tempat basah, ladang pungli bagi para pejabat disana.
Disitu Jokowi merasa geram, belom ada satu jam Jokowi menginstruksikan untuk sapu bersih tradisi pungli yang tumbuh subur karena tidak adanya tindakan tegas para penegak hukum, dari era prmerintahan sebelumnya. Sudah ada kejadian OTT pejabat Kemenhub yang memicu Jokowi memper cepat membentuk satuan tugas sapu bersih (SATGAS SABER ) pungli. Semua sudah mafhum adanya jika selama ini para aparat pun bahkan jadi pelaku pungli itu sendiri. Juga tidak ada contoh nyata dari pemimpin yang bersih selama ini. Pungli merasuki semua bidang pelayanan birokrasi di semua lini.
Kalau Presiden saja peduli dengan uang rakyat yang berjumlah recehan. Dipastikan apapun akan dilakukan Jokowi untuk melindungi uang rakyat yang berjumlah triliunan, tentu saja butuh proses, sabaaaar..yaah.
Yang merasa makan uang haram, ngemplang duit rakyat, jangan panas dingin, tunggu giliran, akan ada waktunya. Jokowi juga memikirkan kok , masih dibangun hunian hunian ber jeruji besi ,untuk kalian para tikus tikus berdasi ..hihihi.
Naah, kalau kita menemuka atau mengalami PUNGLI , ini yang harus kita lakukan. Lapor kesini nih: website saberpungli.id ,atau SMS ke 1193 atau call center 193-jkw. Jangan takut melapor, dengan mendiamkan perilaku Pungli, maka sama saja kita membiarkan kejahatan terjadi didepan mata.
Eeehh...sudahlah, saya tidak akan nyinyiri mereka yang masih saja suka berkata nyinyir tentang Jokowi. Padahal niih..padahal, sudah banyak loh yang bisa menerima kenyataan dan berani berkata jujur akan ketegasan, keberanian dan kerja keras Jokowi selama dua tahun ini. Move on, Istilah kekinian .Contoh nyata adalah...terrereeng....my husband. hihihi. Diih lebay banget yah pakai bawa bawa si bapak segala. Masalahnya begini, teman...
Saat masa pilpres yang begitu panas menegangkan , banyak kisah diantara kita sampai kisruh putus pertemanan, persahabatan, bahkan persaudaraan gegara beda pilihan, betul gak? Dan itu juga terjadi sama saya, kalau ribut sama teman sih mendingan, gak masalah masih banyak teman yang lain, laahh ini hadeehh....
Ini tulisan mau merayakan dua tahun kerja Jokowi apa mau curhat sih? Laah...itu dia, saya mau merayakan dua tahun Jokowi dengan cara curhat begitu ..wkwkwk , maaf temaan, kita bikin santai saja. Â Mari kita lanjutkan cerita dua tahun Jokowi-JK dari kisah rakyat jelata, ala saya maksudnya hehe
Ketika itu saya , seperti relawan dadakan lainnya yang benar benar rela menyebarkan virus perubahan , mengobarkan semangat pembaharuan bersama capres Jokowi. Mengajak teman sanak sedulur semua, dalam lingkup dan kapasitas saya tentu saja . Tak terkecuali mempengaruhi si bapak. Dalam komunikasi jarak jauh, ternyata kami jadi berselisih paham karena beda pilihan tadi. Menurut si Bapak saat itu "apa yang diharapkan dari capres potongan kampungan macam itu? Pilih! presiden itu yg gagah, berkata tegas, berani tampil , agar disegani dunia, bukan yang lembek ndeso macem dia!" begitu tegasnya. Atau lain kali bilang saat saya masih komplin kenapa sih pilih dia yang gagah tapi masih bagian dari masa lalu? "karena dia sosok berwibawa dan nama nya mirip namaku!" belanya saat itu, hallaahh...