Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[LombaPK] Restorasi Film Tiga Dara, Kini dan Nanti

10 September 2016   15:58 Diperbarui: 10 September 2016   17:18 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto info selebrity"][/caption]

Memperbaiki sejarah itu penting. Seharusnya siapapun merasa penting . Tapi sayangnya Indonesia enggak . Waktu saya ngerjai (restorasi ) Lewat Djam Malam, Singapure dan Amerika mbantuin, tapi Indonesia tidak”  (kutipan Alex Sihar . SA Film)

Festival Film Indonesia (FFI) sebagai ajang penghargaan tertinggi, yang dianugerahkan bagi insan perfileman tanah air , siap digelar kembali tahun ini, pada bulan November 2016 di Jakarta. Ajang bergengsi penghargaan piala Citra sebagai supremasi untuk Film dan insan perfilman terbaik setiap tahunnya, kali ini dihelat dengan mengangkat tema Restorasi.

Tema tersebut bagi kalangan insan perfileman juga diartikan agar dunia perfilman Indonesia menjadi lebih baik. Tak ketinggalan , Planet Kenthir salah satu komunitas di Kompasiana turut menyambut moment FFI ini dengan mengadakan lomba tulis bagi para kompasianers yang juga mengangkat tema Restorasi, dimana sebagai ajang berbagi pendapat kompasianers terhadap restorasi film Tiga Dara dan harapan kedepanya.

Kenapa harus restorasi

Kenapa mengambil tema Restorasi. Dan seberapa penting Restorasi ini patut di terapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Restorasi adalah penyembuhan dan pemulihan kepada keadaan semula (tentang gedung bersejarah, kedudukan raja, negara). Merestorasi adalah, melakukan restorasi, mengembalikan dan memulihkan kepada keadaan semula, memugar.

Disini restorasi , hangat diperbincangkan setelah suksesnya SA Film memulihkan kepada keadaan semula atau Merestorasi terhadap sebuah Film klasik berjudul Tiga Dara. Menjadi sangat layak untuk diangkat menjadi tema perhelatan akbar insan perfilman sebagai apresiasi semangat restorasi dari anak negeri. Tak ketinggalan untuk mengapresiasi kerja keras mereka dalam merestorasi Film usang menjadi layak tayang demi generasi mendatang.

Bukan soal apa itu restorasi, dimana dilakukan dan seberapa besar biayanya, karena dengan adanya restorasi dalam hal ini khusus untuk Film Tiga Dara, dimana  niat luhur para pecinta perfilman untuk menyelamatkan aset bangsa yang yang sangat bernilai, agar generasi sekarang atau selanjut nya masih bisa menikmati hasil karya anak bangsa yang sudah mampu dilakukan saat segala fasilitas sangat minim. Namun tidak pernah menyurutkan semangat kerja keras mereka untuk menghasilkan tontonan yang berkualitas dalam dunia sinematografi saat itu. Dan niat luhur tercetusnya ide untuk merestorasi Film Tiga Dara khususnya adalah sebagai bentuk upaya penghormatan , pelestarian ,  penyelamatan sejarah dan kultur yang terkandung dalam film tersebut.

Walaupun film Tiga Dara bukan yang pertama di proyek  restorasi karena sebelumnya sudah ada  film  Lewat Djam Malam yang direstorasi pada tahun 2010. Namun saat itu Lewat Djam Malam hanya mampu diperbaiki dalam format 2 K. Kali ini restorasi  di Film Tiga Dara,  menjadi special karena dengan tingkat kesulitan dari  kondisi fisik pitacelluloidfilm Tiga Dara sangat memprihatinkan.

Terdapat beberapavinegar syndrome, kristal debu, patah patah dan juga berjamur. Keadaan ini sangat dipahami dimana kondisi cuaca di Indonesia yang beriklim tropis, lembab dan jarak waktu yang sudah berpuluh tahun dengan fasilitas penyimpanan arsip yang kurang baik . Menjadikan proyek restorasi ini memakan biaya yang tidak sedikit. Kurang lebih US$260 untuk menyelesaikan pekerjaan ini, hampir setara dengan Rp 3,4 miliar. Dilakukan oleh L'Imagine yang berada di Bologna Italia selama 8 bulan.

Namun besarnya biaya yang dikeluarkan sangat sebanding dengan hasil yang diperoleh. Setelah proses restorasi dan dikemas dalam format digital berteknologi 4k, teknologi visual digital terkini yang menghasilkan gambar bersih, tajam dan jernih. Dengan kondisi gambar tanpa semut, tanpa bintik bintik layaknya jamur pada tembok, tanpa gelombang yang saling berkejaran, ataupun suara yang lirih tersendat. Kini menonton film Tiga Dara hasil restorasi , seakan menonton film asli pada 50 tahun yang lalu bahkan lebih baik dan tampak lebih detil.

Kenapa harus tiga dara

Kerja keras yang dimotori  oleh sineas  muda dari SA Film,  Alex Sihar, Lisabona Rahman, serta Lintang Gitomartoyo ini memang patut dibanggakan. Film tiga dara tidak hanya sekedar film biasa. Film ini mengandung sejarah dan pesan moral dan nilai budaya. Tiga Dara juga  menunjukkan bagaimana Indonesia pernah mempunyai Film yang berkelas pada zaman itu. Dimana teknologi perfilman di Indonesia belumlah canggih. Namun di tangan dingin sineas Usmar Ismail, lahirlah film tiga dara yang dirilis pada tahun 1956. Saat itu film tiga dara menjadi box office, trendsetter , bahkan sempat melanglang dunia, diputar di beberapa kota di Italia Roma , Yugoslavia dan kemudian menyabet penghargaan piala Citra kategori tata musik terbaik pada festival film Indonesia 1960.

Usmar Ismail dan Kini

Indonesia patut berbangga hati, memiliki sineas sekaliber Usmar Ismail. Nama beliau tidak hanya masyhur di Indonesia, namun juga dikenal dipenjuru dunia terutama negara negara Asia setelah menyutradarai Film Pedjuang pada tahun 1961 yang mendokumentasikan kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Pria bekas tentara kelahiran 20 maret 1921 di Bukittinggi Sumatera Barat ini meninggal pada 2 Januari 1971 diusia yang relatif muda, 49 tahun. Setelah berkarya menelurkan puluhan judul Film, salah satunya Tiga Dara, film dengan konsep drama musikal yang mempesona, dimana banyak terdapat adegan menyanyi dan menari dan mampu melambungkan nama pemain dari tiga dara yakni Mieke Wijaya , Chitra Dewi, dan Indriati Iskak .

Sekilas tentang film tiga dara, mengisahkan tentang keluarga  Sukandar (Hassan Sanusi) seorang duda, dengan tiga anak gadisnya Nunung (Chitra Dewi) Nana (Mieke Wijaya) dan Neni ( Indriati Iskak) dan seorang nenek yang merawat mereka , diperankan oleh Fifi Young. Keluarga bahagia ini tampak menghangat ketika sinenek yang mulai khawatir dengan kondisi ketiga cucunya yang sudah berusia cukup untuk berumah tangga namun masih juga belom punya pasangan, terutama bagi Nunung cucu terbesar. Dimana  pada saat itu sangatlah tabu seorang gadis hampir memasuki usia kepala tiga belom bersuami.

Nenek mulai menyusun rencana agar ayah dari ketiga dara yang kerja kantoran tersebut memperkenalkan rekan rekan atau anak temannya. Nenek berharap dengan berkenalan dengan mereka, akan ada pria yang berminat sama ketiga dara cucunya. Namun kelakuan ketiga cucunya ribet dan beda karakter, Nunung yang pendiam, Nana yang ceria, dan Neni yang suka bikin ulah, membuat pusing Nenek yang mengasuh mereka. Keadaan semakin ruwet ketika hadir beberapa  nama pria dalam kehidupan mereka dan ketiga dara dilanda asmara disaat yang bersamaan.

Harapan Nanti

Suksesnya restorasi film tiga dara, membuat dunia perfilman harusnya belajar banyak dari masa lalu, masa dimana seorang Usmar Ismail dengan segala keterbatasan fasilitas tidak terkekang semangat kerja dan kreatifitas jiwa seninya.  Maka para sineas Indonesia dituntut untuk menghasilkan karya yang seharusnya lebih bagus. Agar kelak 50 tahun yang akan datang , dari segi fisik dan isi lebih berkualitas dan berbobot.

Jadi tidak perlu lagi melakukan  restorasi yang memakan banyak biaya, walaupun kini teknik ilmu restorasi sudah mulai dikuasai oleh anak negeri. Angkat nilai nilai budaya lokal,  kultur serta keindahan asli alam Indonesia. Tak perlu pergi ke tembok Cina atau gedung mewah di Perancis untuk mendapatkan setting pemandangan dan alur cerita yang indah.

Sebagai sineas anak negeri , explore dan berani tunjukan pada dunia kelebihan alam Indonesia. Indonesia yang kaya akan legenda , kerajaan dan cerita rakyat , selain kisah cinta remaja masa kini. Jika diangkat menjadi sebuah film yang berkualitas, entah digali dari sisi kehidupan dalam kerajaan atau dibuat semacam kolosal yang melibatkan mungkin ratusan peran figuran, jika dilakukan dengan sungguh sungguh, pasti tidak akan kalah dengan film kolosal dari negeri luar, sepertiThe Lord Of The Ring, Brave Heart, Red Cliff , The Last Samurai, Dragon Bade, The Hobbitdan film film kolosal lainya yang mampu menguasi layar bioskop diseluruh dunia.

Mungkin masih pada ingat beberapa Film laga/legenda yang berjaya di tahun 80/90 an, sepertiTutur Tinular, Si Buta Dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, Wito Sableng, Saur Sepuh.Bahkan saking suksesnya, Saur Sepuh yang berawal dari sandiwara radio ini , diangkat kelayar lebar sampai beberapa episode. Satu keniscayaan Film kolosal berbasic kisah kejayaaan dengan segala intriknya di kerajaan kerajaan yang ada pada jaman dahulu, akan pula menjadi box office di dunia.

Terlebih lagi , sudah dibukanya investasi asing untuk perfilman Indonesia. Yang diharapkan akan lebih memajukan kualitas industri Film Indonesia . Terkait kutipan tulisan diawal oleh Alex Sihar , tidak hanya untuk masalah restorasi. Karena di proyek restorasi film Lewat Djam Malam, tidak ada bantuan dari pemerintah maka kita semua berharap pemerintah  lebih turut berperan dalam mendorong dan memfasilitasi industri perfilman.

Salah satunya dengan membantu membangun tempat penyimpanan arsip yang baik dan sesuai standar. Mencekal, memberi sanksi pada Film Film seronok tidak bermutu yang hanya merusak moral anak bangsa dan memberi penghargaan bagi insan Film yang berkualitas . Termasuk hargai dan jamin kehidupan hari tua bagi pemain film yang sudah usia senja. 

Biken 10/09/2016 SW - HK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun