Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

BukBer di Hong Kong dengan Menu Kari India

15 Juni 2016   06:22 Diperbarui: 15 Juni 2016   07:55 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu bukber lauk kare daging sapi khas India. Foto dokpri

Puasa sudah menginjak hari ke 10,  gimana pemirsa, masih pada kuat? Belum mutung di tengah jalan kan?,bagus... pinteer...hebaat, lanjutkan !

Ayo tetap semangat, tetap jaga niat. Abaikan mereka yang  mencari nafkah dengan membuka warung atau penjual makanan lainya di siang hari. Jangan cengeng, jangan ngambekan, jangan cemen, jangan tergoda dengan warung nasi yang terbuka. Sudah berniat untuk puasa kan?

Kalau tidak ada mereka, bagaimana kita bisa teruji, niat dan keimanan. Kan mereka juga sedang berjihad mencari nafkah . Belum tentu dari umat Islam juga berpuasa semua kan, ada yang sedang berhalangan, hamil, sakit , atau musafir yang butuh makanan dari mereka para penjual makanan. Berbaik sangka sajalah untuk menjaga ruh dalam berpuasa. Kan berpuasa itu esensinya tidak sekedar menahan lapar, tapi juga menjaga mulut, mata,telinga terutama hati.

Abaikan juga bagi mereka yang sengaja makan dekat dekat kita yang sedang puasa. Bisa jadi mereka tidak tahu kita sedang berpuasa, belum tentu dia beda keyakinan dan sengaja melecehkan kita tanpa rasa toleransi menurut pemikiranmu. Kalaupun mereka kebetulan beda  keyakinan, apa iya sampai harus bertindak "Saya sita makananmu karena aku sedang berpuasa!?" elleeh ..elleeh...alay amat. Apalagi sampai menyita atau meperkarakan pedagang kecil, terus puasa kita jadi lebih hebat gitu ?

Kalau sudah niat berpuasa mah, ya sudah  lillahitaala saja, berpuasa karena Allah semata . Mengharap pahala serta segala kebaikan kebaikan dalam berpuasa, dengan ikhlas sampai kita finnish di hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri..amiin

Nah sekarang ngomongin asiknya berpuasa tuh yah, orang bilang ekonomi sedang sulit, barang barang mahal, tapi biarpun begitu , rezeki selalu ada saja dan berlimpah.  Buka puasa pasti ada saja menu yang tersaji, walaupun tidak istimewa bagi yang keluarga sederhana ,tetaap saja saat berbuka adalah saat yang membahagiakan setelah menahan "nafsu" seharian. Menjadikan kita lebih bersyukur , alhamdulillah ...

Apa Lagi asik nya buka puasa bersama atau biasa disebut bukber, entah bersama  keluarga, di mushola, di masjid atau dapat undangan teman. Satu hal yang cuma ada di bulan ramadan tentunya. 

Dalam 9 hari berjalan , sudah bukber dimana saja pemirsa? Apapun makanannya, bagaimanapun penyajiannya, syukuri dan positif thingking saja. Jangan suka nge grundel dan berkata sinis, selain mengurangi pahala,  kata pak ustadz orang yang suka sinis dan nyinyir itu wajah nya kaya pare..hihihi, mau?!

Aku mau cerita sedikit asiknya bukber di Hong Kong . Hari minggu biasa nya banyak komunitas yang mengadakan acara bukber. Saya yang berencana mengikuti bukber di masjid Ammar Wanchai , juga di ajak teman yang mendapatkan undangan bukber dari Bank Mandiri. Tetapi teman yang lain juga mengajak bukber di Konsulat. Akhirnya Saya milih tawaran yang terakhir, bukber di Konsulat sambil menyimak tausiyahnya ustad Ujang dari Ciamis.

Esoknya hari senin 13/06 saya yang mau bikin paspor ternyata di tolak setelah berdiri antri tiga jam di sore hari #hihihi kasinan. Saya segera menuju ke masjid Ammar Wanchai , untuk sholat dan menunggu waktu bukber lagi.

Tidak seperti jika hari minggu, bukber di masjid Wanchai di gelar di lantai 6, dengan para jamaah yang duduk rapi saling berhadapan layaknya bukber di masjid. Untuk hari biasa, bukber di Laksanakan di lantai 5, di mana memang tempat itu jika bukan bulan puasa ,  dijadikan tempat sebagai restoran hallal . Jadi buka puasa di lantai 5, para jamaah masjid juga  para musafir, semua duduk berkelompok dalam meja kursi yang sudah diatur sedemikian rupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun