[caption caption="Sumber foto: indonesiainstitute.com"][/caption].Mereka menyebutnya Pahlawan devisa
Namun, ada masanya kami  dimaki dan dibenci
Keberangkatanya  dulu tak semanis kurma
Dididik tak ubahnya seperti keledai dungu
Dipandang sebelah mata itu sudah menjadi bumbu penyedap kehidupannya
Digiring bak barisan bebek yang digembala
Diterbangkan bak merpati
Ibarat peperangan kami di kirim ke medan laga tanpa senjata..
Tanpa perlindungan
Kepulangan ke Ibu Pertiwi Pun terasa sekecut belimbing wuluh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!