Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Menikmati Hak Pejalan Kaki di Hongkong

10 Maret 2016   05:45 Diperbarui: 16 Juli 2017   15:49 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disiplin lalu lintas di jalan raya yang diharapkan dari masyarakat, akan terbentuk dengan sendirinya jika pemerintah juga menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, aman dan nyaman. Tentu saja dengan pengawasan dan penerapkan hukuman bagi yang melanggar aturan lalu lintas sekecil apapun tanpa terkecuali. Sedikit melongok, seperti apakah kenyamanan di jalan raya bagi pengguna kendaraan, terutama bagi pejalan kaki di Hongkong?  Foto-foto berikut ini akan menggambarkan betapa nyaman dan terlindunginya hak para pejalan kaki di Hongkong.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di seluruh bahu jalan di beri pembatas pagar yang kuat dan kokoh, agar pejalan kaki aman dan nyaman menggunakan jalur nya. Tanpa takut di serobot motor misalnya. Membawa anak kecil yang asik berlarian pun tak ada rasa khawatir.

Pagar akan di buka di area perlintasan lampu merah, gang, atau bus stop. Naik turun penumpang harus di tempat dimana sudah di sediakan, jika bus sudah menutup pintu dan siap berjalan, supir tak hiraukan lambaian tangan calon penumpang yang ketinggalan. Sehingga tidak ada saling menyerobot. Bus di tempat bus stop, angkutan kecil (siupa) pun di tempat pemberhentian yang sudah ditentukan. Di setiap bus stop/siupa akan ada petunjuk route angkutan umum tersebut beserta tarifnya. Jadi jangan takut nyasar dan jangan takut di bohongi akan ongkos nya. Calon penumpang rapi mengantri.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jika ada perempatan yang ramai pasti tersedia jembatan penyebrangan, bagi yang mau jalan santai dan tentu juga lebih aman. Tak lupa selalu ada tong sampah di tempat tempat strategis agar kondisi jalan tetap bersih.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di gang kecil tempat pembeli barang rongsokan pun hak pejalan kaki tetap di perhatikan. Pagar pembatas untuk keamanan pejalan kaki di sepanjang jalan tikus/terobosan berdiri sangat kuat. Tak lupa selain tong sampah, tong sampah khusus 'eek' guk guk pun di sediakan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Apalagi di tikungan tajam seperti ini menjadi wajib hukumnya pejalan kaki harus dilindungi. Dan lihatlah hydrant ada di mana mana, disepanjang jalan, di sudut, apalagi di kepadatan penduduk. Dan semua berfungsi dengan baik .

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di perempatan yang tidak ramai pun akan dibangun jembatan penyebrangan buat alternatif jika yang tidak ingin kepanasan atau kehujanan saat lupa tak bawa perlengkapan musim hujan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Berjalan kaki di malam hari? Siapa takut? Selain jalan aman karena adanya pagar pembatas yang kuat, cctv, lampu-lampu penerang jalan juga berfungsi normal dan keren karena perawatan dan perhatian dari pihak berwenang (pemerintah)

Dokumentasi dari Facebook Mbak Niken
Dokumentasi dari Facebook Mbak Niken
Foto ini jadi sumber tulisan saya, yang pasti itu bukan di Hongkong dan bukan orang Hongkong hehehe. Dan semoga kelak ketika pemerintah mampu menegakan aturan , melayani dan memfasilitasi kebutuhan masyarakatnya, terutama fasilitas jalan raya beserta perangkatnya, maka tertib lalulintas di Indonesia akan jauuh lebih maju dan lebih indah dari Hongkong. Semoga!

Salam Damai Anak Negeri.

Biken 10/03/17 Sai Wan Ho - HK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun