"Hari ini sengsara atau kelak jaya, tetaplah gandeng istrimu yang mendampingi dalam suka duka,. Jaga ibadahmu, bimbing istrimu, jangan pernah berbuat atau berkata kasar. Jadilah imam dan panutan bagi istri dan anak anakmu."
"Dan satu yang penting, tetap sayang dan cinta pada Emak, ya Diff. Siapa lagi yang bisa membahagiakan beliau selain kita berdua. Ingat selalu perjuangan Emak. Surga kita ada di telapak kaki Emak, jangan pernah sakiti hati Emak!".
"Semoga kalian menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah, ya Diff, adikku!".
Ku tundukan muka, mengecup keningnya. Kurasakan jariku basah kala mengusap pipinya.
"Sudah jangan cengeng, empat bulan ke depan kau menjadi seorang suami ,semoga segera menjadi seorang Ayah dan imam bagi keluarga kecilmu. Tinggalkan barbiemu..”
Aku memberi senyum padanya. “Gimana, Diff, emprit mu itu…sudah layak masuk sangkarnya, kan?".Aku coba menggodanya.
"Ah, Mbak Bi, suka bercanda aja. Ya sudah dong! masak badan dah berisi begini si emprit masih kecil aja".
Hahahaha...kami tertawa lepas. Lantas merengkuh bahu kami dengan tangan saling berpelukan***
#Mohon Doa restu segenap K’ners dan pembaca Kompasiana yang terhormat. Untuk adikku D'kils Difa yang akan melepas masa lajangnya dengan seorang gadis cantik asal Minang. Semoga menjadi keluarga yang SaMaRa amiin.
SELAMAT TINGGAL JOMBLO.