[caption caption="Foto Dokpri"][/caption]Lebaran China atau lebih familiar disebut Imlek yang jatuh pada tanggal 8,9,10 Februari. Sudah mulai terasa denyutnya sejak dua minggu lalu. Geliat aktifitas, perubahan dekorasi dan yang lebih mencolok adalah perubahan harga kebutuhan pokok terutama sayur mayur yang menjadi perbincangan hangat para warga. Terutama para Thai Thai (ibu ibu).
Tidak hanya di Indonesia, di Hongkong pun istilah mumpung lebaran atau ‘mremo’ berlaku. Bedanya, jika di Indonesia kenaikan harga yang cenderung suka suka (tidak merata) merambah sampai ke ongkos transportasi lokal. Di Hongkong harga kebutuhan pokok naik secara merata dan ongkos transportasi lokal tidak berubah tak ada "mremo". Jadi masih seperti hari biasa sesuai instruksi pemerintah.
[caption caption="Foto dokpri"]
[caption caption="Sumber foto:Dokpri"]
[caption caption="Foto Dokpri"]
[caption caption="Foto Dokpri."]
[caption caption="Foto Dokpri"]
Begitulah persiapan mereka warga Hongkong menyambut lebaran. Selain tentu saja kue kue, coklat, baju baru , juga angpau atau yang biasa di sebut lessi yang di bagikan wajib bagi yang sudah berumah tangga. Merekapun mempercayai, semakin banyak memberi atau berbagi mereka akan mendapatkan rejeki yang lebih lagi dari yang di ATAS.
SELAMAT TAHUN BARU , HARI RAYA IMLEK BAGI KAWAN YANG MERAYAKANYA. GHONG XI FA CHAI.
Biken2/02/16 Saiwanho-Hongkong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H