[caption id="attachment_365339" align="aligncenter" width="300" caption="sumber foto Detik.com"][/caption]
Berbagai adegan sudah tuntas  di pertontonkan oleh para elit partai di gedung DPR , MPR yang terhormat di sana. Skenario yang tersusun rapi, sudah di perankan oleh masing masing actor dengan indah dan apik, sesuai arahan sang sutradara. Ber ending Happy bagi kubu Prahara. Mereka tertawa gembira, bersuka cita.
Para penonton terpukau, terkesima, Terperangah, ternganga seakan tak  percaya . Ketika para jagoan yang di gadang gadang , cuma bisa  mengikuti alur cerita , tak berdaya. Sang dalang pongah menepuk dada . " Kami akan menggunakan kekuatan kami untuk menginvestigasi dan menghambat" . Pesan sang dalang dalam kalimat yang penuh dendam kesumat. Setelah berhasil mengusai kursi2 strategis , Paket ketua DPR, ketua komisi2 di DPR, dan juga memenangkan paket ketua MPR.
Begitu sang kakak,  yang seorang anak Begawan,  yang seorang  Jendral (pecatan), yang menantu penguasa Orde Baru, yang memiliki harta triliunan, yang ketua ParPol,  yang ber adik konglomerat papan atas  tak mampu meraih ambisi sebagai orang no satu di Republik ini, tersingkir oleh  seorang tukang kayu dari desa, yang bukan siapa siapa , hanya rakyat jelata,  betul2 membuatnya MURKA. Ia merasa  berjasa , mengeluarkan banyak dana  membawa Jokowi menjadi orang no satu di Jakarta. Dalam wawancara yang di lansir The wall Street Journal edisi Selasa(7/10/2014) Hashim menyebut, yang di capai Jokowi  adalah penghianatan pribadi.  "Jokowi, harus ada harga yang di bayar"! Ancamnya.
Setelah terlontar pernyataan kontroversional bernada ancaman dari Hashim Djojohadikusumo yang akan menghambat presiden terpilih Joko Wododo di kecam public dan , menuai kritik dari berbagai pihak .  Mereka dari KMP beramai ramai memberikan tanggapan bahwa statement itu adalah ungkapan pribadi Hashim.  Bukan merupakan representasi dari Koalisi Merah Putih yang kini mendominasi parlemen tersebut.
Fadli Zon, Waketum Gerindra , di gedung DPR RI Senayan hari Kamis kemaren mengungkapkan " Saya rasa itu pendapat pribadi pak Hashim, bukan mwakili KMP".
" Kita komitment mendukung pemerintah sepanjang program dan orientasinya untuk kepentingan rakyat"Â kata Ketua harian PD Syarief Hasan.
PAN tak ikut ikutan soal itu, karena menganggap sikap itu tak bertanggung jawab dan bisa  mengorbankan kepentingan nasional dan rakyat" kata ketua PAN Bara hasibuan.
Ical dari Golkar pun tak ketinggalan, " KMP akan mendukung program Jokowi yang pro rakyat, kalau bagus kita dukung. Begitu ucapnya. (sumber.Detik.com)
Berbanding balik dengan ucapan para petinggi yang menyangkal akan menjegal Jokowi, namun pada nyatanya mereka punya agenda tersembunyi, hingga akhirnya dengan vulgar di ucapkan seorang Hashim Djojohadikusumo. Dengan  adegan adegan yang di pertontonkan para elit KMP, mengulik perasaan para relawan yang notabene adalah rakyat Indonesia yang menginginkan Jokowi maju sebagai pemimpin negeri, bukan karena kemauan sendiri.
Para relawan kembali menggeliat, merapatkan barisan, bersatu padu membulatkan tekad, mengawal presiden pilihan rakyat, dari ancaman mahkluk2 penghambat. Di perkirakan ratusan ribu relawan Jokowi - JK akan datang ke Gedung DPR/MPR/DPD RI pada tangggal 20 Oktober 2014.
#Geruduk, Gerakan Rakyat Dua Puluh Oktober.  Ini akan mengawal dan merayakan pemilihan presiden RI dengan cara yang bermartabat, karena Jokowi - JK simbol kenegaraan, kami yakin,  anggota MPR akan melantik presiden dengan cara yang terhormat." ini adalah aksi damai tanpa kekerasan " kata Budi Ari Setiadi ketua umum PROJO penggagas #Geruduk. (Detik.com)Aksi ini atas sepengetahuan Jokowi , Beliau mengerti dan memahami apa yang menjadi kegelisahan rakyat dan relawan. tambahnya.
Pasca pilpres, para relawan kembali ke aktifitas masing masing, namun tetap memantau perkembangan politik, dan ketika Jokowi yang sudah resmi sebagai pemenang PILPRES 2014 terancam di hambat, atau nantinya kebijakan2 nya akan di persulit oleh parlemen yang di kuasai KMP, maka di sisni relawan akan menunjukan dukungan kepada Jokowi . dan gerakan #GERUDUK memberi pesan "JOKOWI - JK, YOU NEVER WALK ALONE !!
*Salam Damai Anak Negeri*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H