Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Verifikasi Biru Kompasiana Menurut Saya (Pemula) Ibarat Sebuah Film.

17 Oktober 2014   17:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14134451982137464518

[caption id="attachment_366906" align="aligncenter" width="600" caption="sumber:kompasiana"][/caption]

Verifikasi centang hijau yang saya dapatkan sebagai tanda K-ers resmi sejak saya mengetuk pintu Kompasiana, dan di persilahkan masuk  pada tanggal 1 Sepetember 2014 dua bulan yang lalu, menghilang  tanggal 13 2014 bertepatan dengan artikelku yang ke sepuluh entah karena kesalahanku salah klik, dan bertepatan pula Admin menampilkan artikel  tentang verifikasi biru.

Saya tidak kepikir tentang verifikasi biru untuk saya, jauuuuuuuuuhh......kaleeee...jangankan yang biru, yang hijau aja sekarang aku gk punya, saya jadi keluarga yang tidak di anggap ..hiks..hiks..hiks.   Mengikuti saran teman K-ers om Pebri, saya ngajak ngamar om admin (inbok mksudnya) , namun sampe sekarang belom berubah juga itu tanda KK (Keluarga Kompasiana) saya ,mungkin kurang sajen kali ya.  ayooo  doong...om, mbk,  admin jangan anak tirikan saya hehehe.

Membahas tentang verifikasi biru buat saya yang pemula , menurut saya bagus juga sih ,menjadi ada tanda tingkatan dan kelas sesuai aturan Admin. dan adanya aturan itu,  tidak membuat saya down atau patah semangat, karena buat saya menulis itu hanya ungkapan hati dan pikiran yang butuh penyaluran dalam kemampuan dan kapasitasku, agar tidak stress dan jadi beban, bukanya malah menjadi beban untuk meraih kelas2 atau predikat tertentu, wong kelas tulis amatiran aja saya tidak termasuk kok, mau nulis, nulis aja, begitu bagiku.    Dan yang penting lagi saya bisa ikutan nimbrung koment2 atau bersapa dengan para teman yang telah sudi berkawan, sesuai slogan Kompasiana Sharing and Conecting. itu sudah membuat saya bahagia . Terimakasih Kompasiana!

Begitu juga untuk teman2 yang super duper senior, dan siapa saja penghuni kompasiana,  tak perlu resah dengan adanya verifikasi biru ini. Karena jika di analogikan Kompasianan ini ibarat sebuah Film. Dalam sebuah Film akan ada orang2 di belakang layar, para pemeran utama , pemeran pembantu,  figuran, numpang lewat   dan  penonton.

Semua tokoh pemeran(peran utama, peran pembantu,figuran,numpang lewat) , tidak di ragukan kemampuanya dalam berkarya , semua mampu memerankan apa  yang menjadi bagianya  dengan sangat  baik (mampu membuat artikel/ tulisan di semua bidang),  namun untuk menjadi pemeran utama, tentunya ada kualifikasi tertentu, bisa  dari talent, jam terbang,  dedikasi , kualitas,  kontinyu (berkesinambungan) dan yang terpenting berkarakter.

Yang di belakang layar atau sutradara  para kru atau om, ms dan mb Admin, mereka yang akan menilai layak tidaknya sebuah tulisan, sesuai kriteria mereka, itu urusan dapur Admin lah

Nah bagi yang terverifikasi biru itu bisa di sebut sebagai pemeran actor utama. Selamat untuk mereka yang sudah mendapatkan centang biru, karena memang layak untuk  menjadi actor utama, karyanya yang berbobot, bermanfaat, aktif dan berkaracter. pesan saya jangan sombong, kalau ketemu saya di jalan ya menyapalah hehehe.

Untuk yang pemeran pembantu jangan berkecil hati, karya2 mereka juga sangat bagus, berkualitas dan berkelas. Tinggal menunggu giliran untuk menjadi pemeran utama juga suatu saat .

Untuk peran figuran juga jangan patah semangat, teruslah berkarya, karena sebenarnya banyak tulisan bagus namun banyak yang melewatkan untuk mampir membaca, padahal kalau Admid gak terlewat ya, yang kaya gini banyak tapi gak ada perhatian, sedang ada juga tulisan biasa dan sudah berulang2 di posting dengan judul dan kalimat yang sedikit beda, pembaca juga baru beberapa, tapi karena di tangkringin di TA otomatis jadi bikin penasaran pembaca, dan pelan tapi pasti akhirnya pembaca tembus ke seribu personil (kritik dikit jos..buat admin)

Nah Untuk yang numpang lewat seperti saya, tak ter verifikasi walau ada dan nyata, kadang nulis, kadang hanya hadir membaca dan bersapa, juga harus bersyukur dan bahagia , sudah bisa menjadi bagian dari komunitas Kompasiana.

Yang terakhir adalah, penonton atau pembaca yang punya akun tak berkarya atau memang murni pembaca setia ( silent riders) ini tak bisa di sepelekan juga peranya.

Naaah artinya kompasiana ini ibarat sebuah film yang saling berkaitan, saling membutuhkan, saling mengisi saling memberi. bagaimana bisa menjadi seorang ACTOR UTAMA jika tak ada sutradara,  peran pembantu, figuran dan yang numpang lewat?. Dan bagaimana bisa sukses sebuah film jika tidak ada penonton?

Banyak tulisan bagus, berbobot dan bermanfaat namun tidak ada  atau minim pembaca, akhirnya lewat begitu saja.  Tulisan bagus, berbobot, bermanfaat, penulisnya terkenal konsisten dan talent yng luar biasa penonton/pembacanya mbludak, jadilah nangkring di Trending Artikel  dan suatu saat pasti ada kemungkinan untuk menjadi actor utama. Salah satunya nex Actor Utama ,  Dia mungkin juga menarik perhatian dari sang sutradara, Dia masih muda, pendatang baru, punya talent/bakat luar biasa, setiap hari bisa posting dua artikel, dengan tidak mengurangi bobot dan kualitas isi tulisan, selalu inspiratif dan cantik .

Satu pesan untuk diri saya khususnya, tak perlu terpaku pada target yang membebani, teruslah berkarya dan berbagi dalam hal kebaikan dan kemanfaatan, sekecil apapun ,mengalir sesuai suasana hati, pikiran dan keadaan. Dalam keluarga kompasiana saya bisa mengenal dan menyerap ilmu dari mereka. Terimakasih bagi yang sudah berkenan berteman dengan saya, yang bukan apa2, dan bukan siapa2 , prinsip saya, Menjalin tali silaturahmi,  Banyak saudara , banyak rejeki.  Just keep spirit for writing.

#Demikian pendapat saya, dengan  tidak bermaksud menyinggung siapapun, jika ada  kalimat yang kurang  berkenan,  mohon  di maafkan dan di maklumi.

*Salam Damai Anak Negeri*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun