Mohon tunggu...
Ari Wibowo
Ari Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Tulisan

Belajar Terus Menerus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Hanya Sesaat, Solidaritas Pemuda Butuh Konsistensi

23 April 2020   23:14 Diperbarui: 23 April 2020   23:25 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selain itu, ada Hashim Hounkpatim dari Benin yang meluncurkan program literasi massal di Francophone Afrika bernama Araya. Program itu diperuntukkan bagi sebaran informasi di masyarakat tentang cara menjaga keamanan dan kesehatan diri dari covid-19, hingga saat ini lebih dari 90.000 orang bergabung dalam program itu. 

Menurut Hashim masyarakat perlu mendapatkan informasi yang benar dalam menjaga diri dari ancaman covid-19. Kemudian ada Helena Likaj yang mengembangkan dan mengimplementasikan pusat pengujian drive thru di New Orleans, Louisiana. Setiap sore komunitas mereka konsisten melakukan pengujian (test) covid-19 secara gratis bagi pengendara mobil dan sepeda.

Tak jauh berbeda sebenarnya dengan solidaritas sosial yang telah kita lakukan. Hanya saja, perlu dipastikan bahwa gerakan solidaritas sosial seperti; membuat posko relawan, membagikan sembako, masker, hand sanitaizer, membuat tempat pencucian tangan, penyemprotan disinfektan, sosialisasi covid-19, pelaporan hoaks, dan yang lainnya dapat dilaksanakan secara terus-menerus (konsisten).

Sebab, belum ada yang bisa menjamin kapan ancaman covid-19 ini berakhir. Seperti yang terjadi di Wuhan saat ini, setelah kebijakan lockdown dicabut pada 8/04/2020 ternyata terjadi lagi lonjakan angka kematian yang mencapai 1290 pasien pada 17/04/2020 (sumber CNN Indonesia).  

Di balik itu, kita perlu mendalami lagi semangat dan semboyan dari Ki Hajar Dewantara "Ing Ngarso Sing Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani", maknanya menyemangati kita untuk selalu konsisten menjadi panutan dan garda terdepan dalam menjaga keseimbangan, serta ikut memberi dorongan dalam penuntasan masalah bangsa.

Pentingnya Konsistensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) konsistensi berarti ketetapan dan kemantapan dalam bertindak. Dalam pengertian yang lain Besten (2010) menggarisbawahi 3 hal mengenai konsistensi yakni adanya kehendak, minat, dan keteguhan dalam mencapai tujuan.

Konsistensi tidak hanya berorientasi pada tujuan, tapi lebih ditekankan pada keselarasan antara sikap dan perilaku.  Dasarnya bisa subjektif atau objektif, tergantung dari kondisi psikologis seseorang.  Ketika sesuatu itu dianggap benar, berharga dan perlu diperjuangkan, maka ia akan konsisten.

Begitupun sebaliknya, jika tidak sesuai lagi dengan keinginannya dan merusak suasana hatinya, maka ia akan inkonsisten (tidak konsisten) resikonya bisa putus di tengah jalan. Dalam pandangan Psikologi Sosial, Morgan dan King (1986) menyebutnya sebagai "disonansi nilai".

Ditengah pandemi covid-19 konsistensi penting untuk memastikan bahwa perlawanan dan penuntasan wabah covid-19 tidak dilakukan dengan setengah hati dan sesaat saja.

Sejalan dengan amanat dari para pendahulu bangsa bahwa pemuda Indonesia saat ini bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas bangsa. Bisa dibayangkan bila kita saat ini tidak konsisten dalam menjaga solidaritas bangsa, tentu bangsa ini akan dikalahkan oleh wabah covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun