Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tatap Muka Perdana

21 Mei 2022   23:28 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dalam pikiran saya,  ini sama saja dengan saya sudah pulang kampung sendiri (Bade).  Suku yang mendiami distrik ini aalah suku Awyu.  Saya sendiri lahir dan besar di Bade,  dsn yang mendiami Bade adalah suku Awyu,  maka saya merasa saya juga adalah suku Awyu.  Walaupun kadang orang mengatakan saya ini suku Muyu. Salah satu suku besar di bagian selatan Papua adalah suku Awyu dan suku Awyu ini menyebar di beberapa kabupten, yang mana ada suku Awyu di kabupaten Bovrn Digoel,  kabupaten Mappi dan kabupaten Asmat.

Pilihan menjadi sorang guru adalah bagian dari pergumulan dan harapan saya.  Walaupun ada beberapa orangtua dan kenalan yang sedikit pesemis mengatakan kepada saya bahwa kenapa tidak memilih formasi lain selain guru,  apakah kamu bisa mengajar di depan kelas atau tidak,  tidak salah pilih kah? Dengan senyum dalam hati saya berkata,  saya akan belajar,  dan dengan belajar pasti saya bisa.

Berdiri di depan kelas. Saya memulai tatap muka perdana murid kelas VII dengan mata pelajaran yang saya ampun adalah Agama Katholik dan Budi Pekerti, pada hari Senin,  20 September 2021, pukul 07:30 WIT. Selain mata pelajaran agama katholik dan Budi Pekerti,  saya mengajarkan mata pelajaran PKN di kelas IX,  pada hari selasa, pada pukul 08.30 -- 09:30 WIT.

Awalnya saya binggung berkaitan dengan materi apa yang akan saya ajarkan kepada para murid.  Maklhum orang awam.  Saya mulai bertanya kepada para rekan guru yang lain, akhir saya mulai dapat gambaran soal bagaimana mengajar,  menyiapkan bahan, dll.  Dan saya sendiri mulai belajr secara autodidak dan akhirnya saya mulai bisa menguasai ruang kelas,  materi dan mulai percaya diri walaupun belum maksimal dan jauh dari harapan.

Saya akui bahwa saya masih perlu banyak belajar, belajar dan belajar. Di SMP Persiapan Negeri Awyu adalah tempat saya memulai karier sebagai seorang guru Agama Katholik. Memang,  saya perlu banyak hal untuk belajar,  karena banyak hal yang belum saya tahu dan mengerti soal menjadi seorang guru yang baik, benar dan profesional.

Minggu pertama tatap muka telah saya lalui walaupun masih kurang maksimal. Dari pengalaman perdana ini,  saya belajar lagi untuk bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin. Saya mengutip kata peneguhan dari seorang Santo Fransiskus dari Asisi bahwa " kita belum berbuat apa-apa,  mari kita mulai lagi". Saya merasa bahwa saya belum apa-apa,  dan masih pemula, saya perlu memulai untuk belajar dan terus belajar lagi.

Sesuai dengan motto saya bahwa hidup adalah untuk belajar, maka saya akan terus belajar baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk sesama yang lain. Dan pengalaman kali ini, saya memaknainya dengan satu katu kata yaitu bersyukur.

Catatan refleksi

Perziarahaan dari satu titik menuju titik yang lain melewati begitu banyak pergumulan.  Pergumulan hidup setiap orang berbeda, tergantung bagaimana kita memaknai kehidupan ini.  Ada begitu banyak hal yang perlu kita belajar,  entah belajar untuk diri sendiri atau belajar untuk orang lain.  Ada pula berbagai alasan untuk memaknai kehidupan.  Ada yang menghadapi kehidupan ini dengan hanya mengeluh dan terus mengeluh.  Tetapi ada pula yangenghadapi kehidupan ini dengan bersyukur.

Ucapan syukur adalah salah satu cari kita memaknai kehidupan kita,  entah itu kehidupan yang dilalui penuh dengan tantangan atau hanya mudah saja untuk bisa dilalui.  Dsn itu semua kembali kepada pribadi kita masing-masing.

Saya selalu percaya bahwa ketika kita menyerahkan hidup kita seutuhnys kepada Allah,  maka apapun yang kita hadapi itu semuanya akan terasa ringan.  Tuhan Yesus sendiri berkata dalam ucapan bahagia bahwa kalian ysng letih lesuh dan berbeban berat,  mari datanglsh kepadaKu,  Aku akan memberikan kamu kelegahan dan beban akan terasa ringan.  Kurang lebih kutipan sabda bahagia seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun