Mohon tunggu...
Alif Biuti Anastasya
Alif Biuti Anastasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Informatika

Nama : Alif Biuti Anastasya NIM : 41522110024 Mata Kuliah : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB Dosen : APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi dan Pelanggaran Etik: Wacana RMP Sosrokartono

8 Juli 2024   21:21 Diperbarui: 8 Juli 2024   21:21 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Korupsi dan pelanggaran etik merupakan masalah serius yang masih menjadi tantangan besar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Masalah ini merusak tatanan moral masyarakat, menghambat pembangunan ekonomi, dan menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi. Upaya untuk memberantas korupsi tidak hanya memerlukan penegakan hukum yang kuat, tetapi juga kesadaran dan perubahan perilaku individu sebagai agen perubahan. Dalam konteks ini, kemampuan memimpin diri menjadi sangat penting. Kepemimpinan diri mencakup kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki integritas, dan komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika.

Raden Mas Panji Sosrokartono (RMP Sosrokartono), seorang tokoh intelektual dan spiritual dari Indonesia, memberikan contoh yang relevan dalam hal kepemimpinan diri dan pencegahan korupsi. Sosrokartono dikenal sebagai seorang yang memiliki kecerdasan luar biasa, serta integritas dan moralitas yang tinggi. Melalui ajarannya, kita dapat belajar bagaimana mengembangkan kemampuan memimpin diri dan menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan korupsi dan pelanggaran etik.

Sejarah dan Filosofi RMP Sosrokartono

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15

Raden Mas Panji Sosrokartono, yang lebih dikenal sebagai RMP Sosrokartono, lahir pada 10 April 1877 di Mayong, Jepara. Ia adalah anak dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang bupati Jepara, dan M.A. Ngasirah. Sosrokartono adalah saudara dari Raden Adjeng Kartini, tokoh emansipasi wanita Indonesia yang dikenal luas karena pemikirannya yang maju mengenai hak-hak perempuan dan pendidikan.

Sosrokartono menonjol sebagai seorang intelektual sejak usia muda. Ia mengenyam pendidikan di ELS (Europeesche Lagere School), lalu melanjutkan ke HBS (Hogere Burgerschool) di Semarang. Keunggulan akademisnya membawa Sosrokartono ke Universitas Leiden di Belanda pada tahun 1898, di mana ia belajar berbagai disiplin ilmu seperti filsafat, sastra, dan ilmu pengetahuan. Di universitas ini, Sosrokartono menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menguasai bahasa. Ia menguasai lebih dari 26 bahasa, yang kemudian membuatnya menjadi seorang penerjemah terkenal pada masa Perang Dunia I.

Selama di Eropa, Sosrokartono bekerja sebagai wartawan untuk surat kabar terkemuka "New York Herald." Ia meliput berbagai peristiwa penting dan bertemu dengan tokoh-tokoh dunia, yang semakin memperkaya wawasannya. Namun, meskipun berada di Eropa, hati dan pikirannya tetap tertuju pada tanah airnya. Sosrokartono selalu berusaha untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap nasib bangsa Indonesia yang masih berada di bawah penjajahan Belanda.Setelah kembali ke Indonesia, Sosrokartono mendedikasikan hidupnya untuk mengajar dan menyebarkan nilai-nilai moral dan spiritual. Salah satu konsep ajarannya yang terkenal adalah "Mandor Klungsu," yang berarti biji pohon asem Jawa. Sosrokartono menggunakan metafora ini untuk menggambarkan dirinya sebagai seorang mandor atau pengawas yang loyal kepada pemilik kehidupan, yaitu Tuhan. Dengan demikian, setiap tindakannya selalu ditujukan untuk melayani Tuhan dengan integritas dan tanggung jawab yang tinggi.

Filosofi dan Ajaran Moral

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15

Filosofi Sosrokartono didasarkan pada prinsip kejujuran, integritas, dan komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika. Beberapa ajarannya yang paling terkenal mencakup konsep-konsep berikut:


Jawi Bares, Jawi Deles, Jawi Sejati

  • Jawi Bares: Menjadi orang Jawa yang jujur, terus terang, dan polos. Prinsip ini menekankan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam setiap aspek kehidupan.
  • Jawi Deles: Berpegang teguh pada kebenaran dan tidak berubah-ubah. Prinsip ini mengajarkan konsistensi dan keteguhan hati dalam mempertahankan kebenaran.
  • Jawi Sejati: Menjadi diri yang sejati, bukan berpura-pura. Prinsip ini menekankan pentingnya keaslian diri dan integritas.

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15

Tansah Anglampahi Muriding Agesang

Sosrokartono mengajarkan bahwa kita harus selalu menjadi murid kehidupan, belajar dari setiap pengalaman dan kejadian dalam hidup. Ia percaya bahwa setiap manusia memiliki asal yang sama dan tujuan hidup yang sama, yaitu untuk mencapai kesempurnaan moral dan spiritual.


Sugih Tanpo Bondo, Digdoyo Tanpo Aji, Nglurung Tanpo Bala, Menang Tanpo Ngasorake

  • Sugih Tanpo Bondo: Kekayaan sejati tidak diukur dari harta, tetapi dari banyaknya teman yang baik hati dan ilmu yang bermanfaat.
  • Digdoyo Tanpo Aji: Kekuatan sejati berasal dari tekad yang kuat, ikhlas, dan niat yang baik.
  • Nglurung Tanpo Bala: Menyentuh hati orang lain untuk menaklukkan mereka tanpa menggunakan kekerasan.
  • Menang Tanpo Ngasorake: Ketika dikalahkan, tidak merasa malu, tetapi membuat mereka yang mengalahkan kita merasa membutuhkan kita.

Catur Murti
Konsep ini menekankan penyatuan empat hal dalam satu kesatuan: pikiran benar, perasaan benar, perkataan benar, dan perbuatan benar. Sosrokartono percaya bahwa keempat aspek ini harus selaras untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan bermoral. Lawan dari Catur Murti adalah hal-hal buruk seperti kebencian, keserakahan, iri hati, fitnah, dan kebodohan.


Ilmu Kantong Bolong
Ilmu ini mengajarkan untuk membantu sesama manusia tanpa memikirkan waktu, perut, kantong, atau saku. Artinya, selalu siap untuk menolong orang lain tanpa pamrih dan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15

Mengubah Diri Menjadi Agen Perubahan

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15

Untuk menjadi agen perubahan dalam pencegahan korupsi dan pelanggaran etik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah diri sendiri. Transformasi pribadi ini melibatkan pengembangan dan penerapan nilai-nilai yang diajarkan oleh RMP Sosrokartono. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat diambil berdasarkan ajaran Sosrokartono:


Integritas dan Kejujuran

Integritas dan kejujuran adalah fondasi utama dalam membangun diri sebagai agen perubahan. Prinsip-prinsip ini harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, baik pribadi maupun profesional.

Konsistensi dalam Kejujuran
Kejujuran harus menjadi landasan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Ini berarti selalu berkata jujur, bahkan dalam situasi sulit, dan menghindari segala bentuk kebohongan atau manipulasi.


Transparansi dalam Laporan Keuangan dan Keputusan Bisnis
Di tempat kerja, transparansi adalah kunci untuk mencegah korupsi. Pastikan semua laporan keuangan dibuat dengan akurat dan jujur. Dalam pengambilan keputusan bisnis, transparansi juga penting untuk memastikan semua pihak memiliki informasi yang sama dan tidak ada kepentingan pribadi yang disembunyikan.


Komitmen Terhadap Etika

Komitmen terhadap etika profesional dan pribadi adalah langkah penting lainnya dalam mengubah diri menjadi agen perubahan. Ini melibatkan penghormatan terhadap hak-hak orang lain, tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan menghindari konflik kepentingan.

Menghormati Hak Orang Lain
Penghormatan terhadap hak-hak orang lain adalah bagian penting dari etika. Ini termasuk hak atas privasi, hak untuk diperlakukan dengan adil, dan hak untuk mendapatkan informasi yang benar.


Menghindari Penyalahgunaan Kekuasaan

Sebagai agen perubahan, penting untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan atau posisi untuk keuntungan pribadi. Semua tindakan harus dilakukan dengan tujuan untuk kebaikan bersama dan sesuai dengan aturan yang berlaku.


Menghindari Konflik Kepentingan
Hindari situasi di mana kepentingan pribadi dapat bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab profesional. Jika konflik kepentingan tidak dapat dihindari, transparansi dan deklarasi terbuka kepada semua pihak terkait adalah langkah yang harus diambil.


Kedisiplinan Diri

Kedisiplinan diri adalah kunci untuk mengendalikan godaan melakukan tindakan yang tidak etis. Ini melibatkan pengaturan waktu yang baik, fokus pada tugas, dan menjaga profesionalisme dalam setiap situasi.

Pengaturan Waktu yang Efektif
Mengatur waktu dengan baik untuk memastikan semua tugas dan tanggung jawab diselesaikan tepat waktu. Ini membantu mengurangi tekanan yang bisa mendorong seseorang melakukan tindakan yang tidak etis.


Fokus pada Tugas
Tetap fokus pada tugas yang diberikan dan menghindari gangguan yang bisa mengalihkan perhatian dari pekerjaan utama. Ini juga membantu dalam menjaga kualitas kerja yang tinggi dan profesionalisme.


Menjaga Profesionalisme

Profesionalisme harus selalu dijaga dalam setiap situasi, baik dalam berkomunikasi dengan rekan kerja, menyelesaikan tugas, maupun mengambil keputusan.


Empati dan Kepedulian

Menunjukkan empati dan kepedulian terhadap orang lain adalah aspek penting dalam membangun diri sebagai agen perubahan. Ini berarti memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain, serta membantu mereka ketika diperlukan tanpa pamrih.

Memahami dan Merasakan Pengalaman Orang Lain
Berusaha untuk memahami perasaan dan pengalaman orang lain, dan merespons dengan cara yang mendukung dan empatik. Ini membantu membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
Membantu Tanpa Pamrih
Bersedia membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau keuntungan pribadi. Ini menunjukkan ketulusan dan komitmen untuk kebaikan bersama.

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15
Pendidikan dan Pembelajaran Berkelanjutan

Pendidikan dan pembelajaran berkelanjutan adalah langkah penting dalam memastikan bahwa seseorang tetap up-to-date dengan isu-isu terkini dan cara menghadapinya. Mengikuti pelatihan dan seminar tentang pencegahan korupsi dan etika profesional dapat membantu dalam memahami isu-isu terkini dan cara menghadapinya.

Mengikuti Pelatihan dan Seminar
Mengikuti pelatihan dan seminar tentang etika dan pencegahan korupsi membantu dalam memahami isu-isu terkini dan cara terbaik untuk menghadapinya. Ini juga memberikan kesempatan untuk belajar dari ahli dan praktisi di bidang ini.


Meningkatkan Pengetahuan tentang Etika dan Hukum
Terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang etika dan hukum yang berlaku. Ini membantu dalam memastikan bahwa semua tindakan yang diambil sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku.


Implementasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Di Tempat Kerja
Menjadi teladan dalam hal integritas dan etika kerja. Misalnya, tidak menerima atau memberi suap, tidak memanipulasi data, dan selalu transparan dalam setiap tindakan. Menginisiasi program-program internal yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika dan pencegahan korupsi di tempat kerja. Ini bisa berupa seminar, workshop, atau kampanye internal.


Dalam Lingkungan Masyarakat
Aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk memerangi korupsi dan meningkatkan kesadaran akan etika di masyarakat. Misalnya, bergabung dengan organisasi anti-korupsi atau menjadi relawan dalam program-program pendidikan etika di sekolah-sekolah.


Dalam Kehidupan Pribadi
Menerapkan prinsip-prinsip kejujuran dan integritas dalam setiap aspek kehidupan pribadi. Misalnya, jujur dalam hubungan keluarga, tidak mengambil hak orang lain, dan selalu berbuat baik tanpa pamrih.


Sebagai Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin, menerapkan kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai etika dan integritas. Menginspirasi dan memotivasi tim untuk berperilaku etis dan transparan dalam setiap tindakan.

Modul Dosen P15
Modul Dosen P15

Prinsip-Prinsip Utama dalam Transformasi Diri

Kejujuran dan Integritas: Prinsip ini menjadi fondasi utama dalam membangun karakter yang kuat. Kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, adalah langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi. Integritas menuntut konsistensi dalam memegang teguh nilai-nilai ini, bahkan ketika menghadapi godaan atau tekanan.

Etika Profesional dan Pribadi: Mengembangkan komitmen yang kuat terhadap etika profesional dan pribadi adalah kunci untuk menjaga keadilan dan kejujuran dalam setiap tindakan. Ini termasuk menghormati hak-hak orang lain, menghindari konflik kepentingan, dan tidak menyalahgunakan kekuasaan. Etika adalah pedoman yang memastikan bahwa setiap keputusan dan tindakan diambil dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.

Kedisiplinan Diri: Disiplin diri adalah kemampuan untuk mengendalikan godaan dan dorongan untuk melakukan tindakan yang tidak etis. Ini melibatkan pengaturan waktu yang baik, fokus pada tugas, dan menjaga profesionalisme dalam setiap situasi. Disiplin diri juga berarti berani mengatakan "tidak" pada kesempatan yang bisa membawa keuntungan pribadi namun melanggar prinsip-prinsip etika.

Empati dan Kepedulian: Menunjukkan empati dan kepedulian terhadap orang lain adalah aspek penting dalam membangun lingkungan yang lebih manusiawi dan etis. Empati memungkinkan kita untuk memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain, dan kepedulian mendorong kita untuk membantu mereka tanpa pamrih. Sikap ini menciptakan ikatan sosial yang kuat dan mendukung terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Pendidikan dan Pembelajaran Berkelanjutan: Senantiasa belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang etika dan hukum yang berlaku adalah langkah penting untuk tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan baru. Mengikuti pelatihan dan seminar tentang pencegahan korupsi dan etika profesional membantu dalam memahami isu-isu terkini dan cara menghadapinya. Pendidikan berkelanjutan juga mendorong perkembangan pribadi dan profesional yang seimbang.


Menerapkan Ajaran RMP Sosrokartono

  • Ajaran RMP Sosrokartono memberikan kerangka kerja yang kuat untuk membentuk karakter yang mampu menjadi agen perubahan. Beberapa langkah praktis yang bisa diambil meliputi:
  • Integrasi Nilai-Nilai Moral dalam Kehidupan Sehari-Hari: Mengintegrasikan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan etika dalam setiap aspek kehidupan, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di masyarakat. Misalnya, selalu berkata jujur, transparan dalam laporan keuangan, dan menghormati hak-hak orang lain.
  • Mengembangkan Kepemimpinan yang Etis: Sebagai pemimpin, penting untuk menerapkan nilai-nilai etika dan integritas dalam kepemimpinan. Ini termasuk memberikan contoh yang baik, menginspirasi tim untuk berperilaku etis, dan menciptakan budaya kerja yang transparan dan bebas dari praktik korupsi.
  • Melibatkan Diri dalam Kegiatan Sosial: Aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk memerangi korupsi dan meningkatkan kesadaran akan etika di masyarakat. Misalnya, bergabung dengan organisasi anti-korupsi, menjadi relawan dalam program-program pendidikan etika, atau menginisiasi kampanye kesadaran di komunitas lokal.
  • Meningkatkan Kesadaran Diri: Terus-menerus mengevaluasi dan meningkatkan kesadaran diri tentang pentingnya etika dan integritas. Ini bisa dilakukan melalui refleksi pribadi, diskusi dengan mentor atau rekan kerja, dan mengikuti pelatihan pengembangan diri.


Perubahan Positif yang Signifikan dan Berkelanjutan

Dengan mengadopsi dan menerapkan ajaran RMP Sosrokartono, kita dapat membangun karakter yang kuat dan menjadi agen perubahan yang efektif dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan bebas dari korupsi. Prinsip-prinsip ini, jika diterapkan dengan konsisten dalam kehidupan pribadi, profesional, dan sosial, akan membawa perubahan positif yang signifikan dan berkelanjutan.

  • Dalam Kehidupan Pribadi: Menjadi individu yang jujur, berintegritas, dan etis akan membawa kedamaian dan kepuasan batin. Ini juga akan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita untuk berperilaku serupa, menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis dan saling mendukung.
  • Dalam Kehidupan Profesional: Menerapkan prinsip-prinsip etika di tempat kerja akan menciptakan budaya organisasi yang sehat dan produktif. Ini akan meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat antar rekan kerja, serta memperkuat reputasi perusahaan di mata publik dan mitra bisnis.
  • Dalam Kehidupan Sosial: Aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan korupsi dan promosi etika di masyarakat akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih adil dan sejahtera. Ini akan meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya integritas dan kejujuran, serta mendorong perubahan sosial yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun