Museum Fatahillah memiliki begitu banyak misteri dan juga kaya akan sejarah, sehingga sangat cocok untuk masuk ke dalam list destinasi bagi para pengunjung yang ingin berwisata sambil belajar di Jakarta nih! Dan juga Museum Fatahillah menyediakan banyak sekali spot foto dan view yang sangat menarik untuk dinikmati para pengunjung. Penasaran? Simak artikel berikut ini agar kamu tidak ketinggalan info yang menarik dan bermanfaat.
Museum Fatahillah dibangun pada tahun 1707 dibawah pimpinan Gubernur Jenderal Joan Van Hoorn, gedung ini selesai dibangun pada tanggal 10 Juli 1710 yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Abraham Van Riebeeck. Dulu gedung ini disebut Stadhuis Batavia dan berfungsi sebagai Balai Kota Batavia dan juga Kantor Dewan Pengadilan.Â
Selama berabad - abad, Stadhuis Batavia menjadi saksi bisu terhadap perubahan sosial, politik, dan budaya yang melanda Indonesia. Pada tahun 1972 gedung ini diserahkan kepada Pemerintahan DKI Jakarta untuk dijadikan sebagai Museum dan direnovasi kembali lalu pada tahun 1974 gedung ini diresmikan sebagai Museum Fatahillah yang bertepatan pada tanggal 30 Maret 1974 dibawah pimpinan Gubernur DKI Ali Sadikin. Museum Fatahillah sendiri memiliki nama resmi nya yaitu Museum Sejarah Jakarta.
Di era gen Z sekarang banyak sekali anak remaja yang tidak tertarik untuk datang ke tempat - tempat bersejarah seperti Museum dan yang lainnya, mereka lebih tertarik meluangkan waktu dengan bermain game dan membuka media social yang terkadang berisi informasi yang tidak berguna untuk diri mereka sendiri, hal ini juga disebabkan oleh pesatnya teknologi di zaman sekarang dan meningkatnya era globalisasi.Â
Akibat nya para remaja zaman sekarang tidak memiliki pengetahuan sejarah akan negara atau kota mereka sendiri. Padahal pengetahuan itu sangat penting bagi mereka kedepannya, nah jika kalian mengunjungi Museum Fatahillah kalian akan dipimpin, dijelaskan, dan diarahkan oleh tour guide. Mereka akan menjelaskan tentang sejarah - sejarah Indonesia dan Kota Jakarta yang ada di Museum Fatahillah yang pastinya akan sangat menarik.
Museum Fatahillah menyimpan hingga 23.500 koleksi barang bersejarah, baik dalam bentuk benda asli maupun replika. Namun salah satu dari begitu banyak nya koleksi yang disimpan, Museum Fatahillah memiliki satu koleksi yang sangat bersejarah yaitu penjara bawah tanah laki - laki dan perempuan. Untuk penjara bawah tanah laki - laki memiliki ketinggian 165 cm dengan lebar 3 m dan panjangnya 6 m. Dimana ruangan ini dapat menampung 20 hingga 30 orang tahanan laki - laki dengan maksimal nya 50 tahanan laki - laki, di dalam penjara tersebut kedua kaki dan tangan mereka dipasung menggunakan bola besi, bola besinya sendiri mempunyai 3 ukuran yang berbeda. Yang kecil memiliki berat 5 kg, yang sedang memiliki berat 40 kg, dan yang besar 80 kg. Untuk penjara bawah tanah perempuan memiliki ketinggian kurang lebih 120 cm dengan lebar 6 m dan panjangnya 9 m. Di ruangan ini dapat menampung minimal 50 tahanan perempuan dan maksimal  100 tahanan perempuan.
Banyak sekali pengunjung yang datang ke Museum Fatahillah ini untuk melihat dan merasakan sendiri bagaimana rasanya berada di dalam penjara bawah tanah tersebut. Selain penjara bawah tanah, beberapa spot foto yang ada di Museum Fatahillah ini juga menarik para pengunjung berdatangan beberapa diantara nya adalah balkon yang langsung menampakan view keindahan sekitar Museum Fatahillah dan juga mading besar yang berisikan keinginan, harapan, dan cita - cita para pengunjung untuk Kota Jakarta dimasa yang akan datang nantinya dengan judul "JAKARTA DI MASA DEPAN"
Jadi, Museum Fatahillah adalah sebuah harta warisan sejarah Jakarta dan Indonesia yang memiliki begitu banyak koleksi yang beragam dan cerita - cerita yang bernilai di dalamnya yang harus selalu kita jaga dan lestarikan untuk generasi mendatang. Museum ini merupakan destinasi yang sempurna bagi para pengunjung yang ingin berlibur sekaligus belajar memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya Indonesia khususnya daerah Jakarta.Â
Reporter : Rabitha Humairah
Editor : Muhammad Dicka Maarief S.I.Kom., M.I.Kom.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H