Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ansor Berani Temblong

8 Februari 2021   00:31 Diperbarui: 8 Februari 2021   01:13 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Makki sebagai Ketua PCNU Banyuwangi memberikan arahan kepada Ansor & Pagarnusa (Foto : Tim NUOB)

"Apa tidak bersamaan dengan acaranya PC IPNU?", tanya Gus Din. "PC IPNU acaranya masih satu minggu lagi Gus", jawabku. Aku bisa menjawabnya, karena kebetulan diberikan amanat oleh teman-teman IPNU untuk menjadi salah satu pemateri di acara mereka. "Jam berapa sampai jam berapa?", tanya beliau lagi. "Mulai jam 1 siang sampai sore Gus". "Yang terpenting protokol kesehatan tetap dijaga ya. Jangan sampai nanti menimbulkan fitnah dan kegaduhan di masyarakat. Silakan, kemarin adik saya juga sudah memberikan infonya".

Setelah selesai, kami memohon pamit. Saat sampai rumah, setelah shalat maghrib usai mengaji tafsir Jalalain bersama santri putri, Ndan Solikin mengirimkan pesan WA, "Gus, jam 9 malam, diundang Gus Aaan untuk menyiapkan tempat sekaligus memasang banner, karpet dan bisa sambil menghisap syisha". "Siap Ndan". Saat adzan isya' berkumandang, tiba-tiba hujan turun sangat deras dan disertai angin kencang. "Maa, saya dimintai tolong untuk datang ke Futuhiyyah menyiapkan acara. Mohon pamit ya", aku menjelaskan kepada istriku. "Hujan deras sekali Ba", jawabnya.

Aku menjelaskan tanggung jawab dan kesanggupanku atas permintaan dari Gus Aan yang disampaikan kepada Ndan Solikin. Konsekuensi dari kata "Siap", maka aku harus mewujudkannya, apalagi aku berangkat memakai mobil yang walaupun hujan sangat deras, tidak basah dan tidak terkena air hujan. Mau tidak mau, istriku memahaminya. Di depan pintu gerbang masuk PP. Al-Futuhiyyah, aku berhenti. Gerbang hanya dibuka separo saja, jika aku keluar mobil dan membuka gerbang, pasti aku sudah basah kuyup, aku menelpon Gus Aan dan meminta tolong untuk menyuruh salah satu santrinya membukakan pintu. Saat memasuki ruangan setelah melewati derasnya hujan, aku menyalami teman-teman yang semuanya sibuk dengan tugasnya.

Semua sudah terpasang, karpet hasil pinjaman miliknya pemerintah desa Tapanrejo, banner yang baru dicetak dan didanai sendiri oleh Gus Aan dengan panjang 5x3 meter, lebih besar dari banner yang kemarin aku bawa bersama Ndan Solikin dari acara Sekrupisasi pertama yang hanya panjang 4x3. Hujan semakin deras sekali. Kami ngobrol di dalam ruangan, berbicara apa saja yang berkaitan dengan acara besok. "Acaranya kembali sesuai jadwal semula Gus, yang awalnya jam 1 siang, tetap diajukan jam 9 pagi. Sudah tahu ya?!", Mas Thatet memastikan info yang aku terima. "Iya Mas, saya baru dikasih tau H. Ikhwan barusan lewat WA". Kami ngobrol hingga jam 1 dinihari lebih.

Pagi menjelang jam 9, aku berangkat sendiri ke PP. Futuhiyyah. Sampai lokasi, para sahabat Banser sudah kompak berjaga di depan gerbang pesantren. Saat memasuki pesantren, mobil dan motor sudah mulai penuh. "Alhamdulillah", aku mengucap syukur, walaupun informasi acara yang dimajukan baru dikirimkan semalam, teman-teman masih kompak banyak yang datang. Ndan Rohman dan para banser Srono, yang awalnya berencana hendak acara baksos dulu di Sraten, mereka juga tampak hadir. Aku masuk ke dalam ruangan, bertemu dengan pengurus PC GP Ansor Banyuwangi yang sudah banyak yang hadir.

Acara dimulai, lagu Indonesia Raya menjadi lagu pembuka, dlanjutkan dengan lagu Ya Lal Wathon, Mars Ansor dan Mars Pagar Nusa. Gus Din diberikan waktu untuk sambutan atas nama Pengasuh PP. Al-Futuhiyah. Lalu Gus Makki memberikan arahan. "Saya pernah punya seorang teman, pengurus NU waktu itu yang kemibensinen. Dikit-dikit tanya apakah acara ini ada ganti bensinnya. Padahal dia itu seorang pengusaha dan punya Gudang selep padi 4 pabrik. Diakhir masa jabatan setelah 4 tahun, semua pabrik selepnya habis. Usahanya menjadi tidak berkah. Jangan cari hidup di NU, tapi apa yang bisa kita berikan kepada organisasi NU ini. Khidmah. Melayani NU. Insya Allah berkah", pesan beliau yang bisa aku fahami.

Saat acara sekrupisasi pertama kemarin, Gus Hadi memberikan arahan di acara penutup. Namun, saat ini, Gus Hadi memberikan arahan dan semangat kepada seluruh peserta yang hadir dari Ansor, Banser dan Pagarnusa setelah Gus Makki menyampaikan pesan-pesannya. "Walaupun Aswaja itu maknanya luas. Tetapi untuk zaman sekarang, Aswaja itu ya NU itu. Sudah jelas akidahnya, jelas siapa yang diikuti. Dalil-dalilnya juga jelas. Jangan sampai kita berpisah dari yang namanya jama'ah. Rosulullah selalu berpesan 'Alaikum bil jama'ah fainna yadallahi ma'al jama'ah, tetaplah kalian semua berada di dalam jama'ah, karena pertolongan Allah berada pada jama'ah".

Usai Gus Hadi menyelesaikan orasinya yang beberapa orang yang menonton videonya, saat aku live di FB MATAN Banyuwangi, menganggap bahwa beliau adalah KH. Marzuki Mustamar, acara dilanjutkan dengan pemaparan program dari masing-masing banom Ansor & Pagarnusa. Mengambil pelajaran dari Sekrupisasi yang pertama kemarin, hari ini penyampaian program disediakan ruangan masing-masing. Ansor dan Banser tetap berada di ruangan utama yang saat ini menjadi lokasi sekrupisasi, teman-teman Pagarnusa pindah ke lantai dua yang sudah disediakan oleh Gus Aan tadi pagi.

H. Ikhwan Arief menyampaikan program-progamnya yang akan dilaksanakan oleh 15 wakil ketua bidang. Gus Awi menambahkan dan menjelaskan dari program-program yang sudah H. Ikhwan Arief sampaikan. Gus Awi juga memberikan waktu kepada masing-masing PAC di empat kecamatan, yakni Srono, Muncar, Cluring dan Tegaldlimo untuk menyampaikan pertanyaan, saran hingga kritik kepada pengurus PC GP Ansor Banyuwangi, demi kebaikan dan kemajuan organisasi ke depannya. Dari semua yang menyampaikan saran, yang paling menarik adalah yang disampaikan oleh Ketua PAC Muncar; Sahabat Tarkiman yang menyampaikannya dengan gaya orasi seperti hendak merevolusi negara.

Hujan turun dan semakin deras hingga sore hari. Acara selesai saat masuk waktu ashar. Di parkiran mobil, genangan air hingga membawa beberapa sandal peserta yang hadir untuk berenang. "Langsung pulang Gus?", tanya Mas Thatet kepadaku. "Santai Mas, kita nyisha-nyisha dulu ya", jawabku. "Siap Gus". Aku mengambil syisha di dalam mobil dan kami menikmatinya di dalam ruangan yang mulai kosong ditinggalkan para peserta yang sudah pulang usai acara. Dari sekian peserta yang ikut nyisha, ada Sekretaris jendral Perdunu yang juga Kepada desa Sumberarum; Ali Nur Fatoni. Sehingga obrolan kami sambil nyisha adalah terkait dengan info Persatuan Dukun Nusantara (PERDUNU)  yang sekarang sedang viral hingga tingkat nasional.

Apapun pergerakan yang dilakukan, intinya adalah bagaimana bisa memberikan manfaat buat masyarakat. Alhamdulillah acara hari ini selesai dengan sukses dan seperti yang dipesankan oleh Gus Makki, "Jangan kemibensinen, jangan kemiundangen, harus punya jiwa tangan diatas, jangan dikit-dikit proposal, dikit-dikit proposal. Tunjukkan khidmah terbaik di masyarakat, bersosial di masyarakat, nanti mereka akan menilai siapa kita dan respek terhadap apa yang kita lakukan". Aku mendapatkan sebuah pelajaran, bahwa kami adalah Ansor, Sang Penolong, bukan Mansur, orang yang ditolong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun